Note

Harga Minyak Kembali Melemah, Pasar Cermati Prospek Permintaan dan Pasokan

· Views 32
Harga Minyak Kembali Melemah, Pasar Cermati Prospek Permintaan dan Pasokan
Harga Minyak Kembali Melemah, Pasar Cermati Prospek Permintaan dan Pasokan. (Foto: Freepik)

IDXChannel - Minyak mentah berjangka (futures) West Texas Intermediate (WTI) dan Brent melandai di kisaran USD80,8 per barel dan USD85,52 per barel pada perdagangan Jumat (22/3/2024).

WTI ditutup anjlok 0,88 persen pada perdagangan sesi sebelumnya Kamis (21/3).

Baca Juga:
Harga Minyak Kembali Melemah, Pasar Cermati Prospek Permintaan dan Pasokan Emiten Baja (GGRP) Jual Saham Anak Usaha Rp4,92 Triliun ke Tiga Investor

Harga minyak WTI turun 0,36 persen dan Brent turun 0,33 persen, menurut data Trading Economics.

Sebelumnya, harga minyak mentah berjangka WTI turun sekitar 2,14 persen pada penutupan perdagangan Rabu, menjauh dari level tertinggi empat bulan yang dicapai pada hari Selasa. Ini karena investor mengambil keuntungan (profit taking) menyusul kenaikan harga minyak yang kuat.

Baca Juga:
Harga Minyak Kembali Melemah, Pasar Cermati Prospek Permintaan dan Pasokan Segera bagi Dividen, Saham BTPS Melonjak 4 Hari Beruntun

Penguatan dolar juga menekan harga minyak, karena membuat minyak lebih mahal bagi pembeli yang memegang mata uang lain, sehingga menurunkan permintaan.

Saat ini, investor tengah menilai prospek permintaan dan pasokan. Selain itu, bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal reserve mempertahankan suku bunga tetap stabil dan terus memberikan sinyal penurunan suku bunga sebanyak tiga kali pada tahun ini, sehingga memberikan dukungan terhadap permintaan.

Baca Juga:
Harga Minyak Kembali Melemah, Pasar Cermati Prospek Permintaan dan Pasokan IHSG Hari Ini Diprediksi Melemah, Cek Saham Berpotensi Raup Untung

Sementara itu, serangan pesawat tak berawak Ukraina terhadap kilang Rusia terus memicu kekhawatiran pasokan.

Serangan tersebut telah menutup sekitar 10 persen kapasitas penyulingan Rusia, menambah ketatnya pasar seiring dengan pengurangan produksi OPEC+.

Namun, peningkatan pasokan dari luar OPEC, termasuk AS dan Brazil, telah mengimbangi dampaknya.

Data terbaru EIA menunjukkan persediaan minyak mentah di AS secara tak terduga turun sebesar 1,95 juta pada minggu lalu, terbesar dalam dua bulan, karena ekspor meningkat dan kilang terus meningkatkan aktivitasnya.

Lembaga riset ING Global Market Research memprediksi pasar minyak akan terus mengetat pada kuartal kedua dan ketiga tahun ini di tengah meningkatnya risiko pasokan.

Termasuk di antaranya disebabkan perpanjangan pengurangan pasokan sukarela dari OPEC+ hingga kuartal II-2024, serangan Ukraina baru-baru ini terhadap kilang-kilang Rusia serta gangguan terus-menerus terhadap aliran minyak melalui Laut Merah.

ING juga telah menaikkan perkiraan harga minyak dari USD80 per barel menjadi USD87 per barel untuk kuartal kedua 2024 dan dari USD82 per barel menjadi USD88 per barel untuk kuartal ketiga 2024.

Beberapa analis lain juga memiliki pandangan sentimen serupa. Dua hari lalu, menurut analis energi StoneX Alex Hodes, serangan Ukraina baru-baru ini terhadap kilang Rusia berpotensi mengurangi 350 ribu barel per hari pasokan minyak global dan meningkatkan harga minyak mentah AS sebesar USD3 per barel.

Analis di J.P. Morgan memperkirakan bahwa 900 ribu barel kapasitas kilang Rusia telah offline setelah serangan tersebut, menambah premi risiko sebesar USD4 per barel pada harga minyak.

Sementara itu, ING Global memperkirakan penurunan suku bunga oleh The Fed kemungkinan besar akan meningkatkan minat spekulatif di pasar berjangka minyak.

Menurut ING, investor kini memasang posisi buy yang meningkat untuk komoditas minyak secara signifikan pada tahun ini dibandingkan tahun sebelumnya dari sekitar 100 ribu lot menjadi sedikit di atas 230 ribu lot saat ini.

Namun, ING telah menunjukkan bahwa positioning-nya masih cukup sederhana dibandingkan dengan level sebelum 2022 meskipun ada risiko yang masih menghantui pasar.

Menurut ING, mungkin saja kapasitas cadangan OPEC yang besar membuat spekulan khawatir bahwa kenaikan harga minyak akan terbatas. (ADF)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.