Bursa Asia Naik Tebal usai Sinyal The Fed, Nikkei 225 Jepang Rekor Tertinggi Baru

IDXChannel - Bursa Asia dibuka perkasa pada perdagangan Kamis (21/3/2024) usai bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) menahan suku bunga pada kisaran target 5,25 persen-5,5 persen.

Keputusan The Fed tersebut sesuai ekspektasi pasar. Bank sentral itu juga mengisyaratkan, pihaknya masih merencanakan tiga kali penurunan suku bunga sebelum akhir tahun ini.

Baca Juga:

IHSG Berpeluang Menguat, Simak Top Picks Saham versi Analis Hari Ini

Selain itu, Komite secara signifikan menaikkan perkiraan pertumbuhan PDB riil AS di 2024 menjadi 2,1 persen dari perkiraan 1,4 persen pada Desember.

Indeks saham Australia, Korea Selatan, Hong Kong, hingga Jepang kompak menguat.

Baca Juga:

Listing Bulan Depan, Saham Dunia Virtual (AREA) Masuk Efek Syariah

Indeks KOSPI bursa Korea Selatan menguat tebal 1,48 persen di level 2.729 pada pukul 8.43 WIB, diikuti indeks Hang Seng Hong Kong naik 1,74 persen di level 16.830 pada waktu yang sama.

Sementara, indeks Shanghai Composite naik tipis 0,13 persen di level 3.083. Lebih lanjut, bursa Australia juga menguat 0,47 persen di level 7.732. (Lihat grafik di bawah ini.)

Baca Juga:

Krisis Evergrande, Manipulasi Pendapatan hingga Bos Dilarang Main Saham Seumur Hidup

Dari Tanah Air, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat 0,52 persen di 7.371. Pada perdagangan sebelumnya IHSG menguat ke zona hijau dengan ditutup melemah tipis 0,08 persen di level 7.331 pada Rabu (20/3).

Sementara Indeks Nikkei 225 melonjak 1,36 di atas 40.600, mencapai rekor tertinggi baru dan mengikuti reli di Wall Street semalam karena The Fed menegaskan kembali ekspektasi penurunan suku bunga sebanyak tiga kali pada tahun ini.

Saham-saham Jepang juga melanjutkan kenaikan dibandingkan awal minggu ini bahkan setelah Bank of Japan (BOJ) menghentikan kebijakan suku bunga negatif dan mengabaikan pengendalian kurva imbal hasil pada hari Selasa.

Data lain menunjukkan bahwa defisit perdagangan Jepang menyempit tajam pada bulan Februari di tengah kuatnya pertumbuhan ekspor, sementara aktivitas sektor swasta tetap ekspansif pada bulan Maret.

Kenaikan kuat terlihat dari indeks kelas berat seperti Mitsubishi UFJ (1,7 persen), Toyota Motor (3,2 persen), Tokyo Electron (1,6 persen), Hitachi (4,8 persen) dan Tokyo Electric Power (4 persen).

Indeks acuan KOSPI Korea Selatan juga diperdagangkan pada level tertinggi sejak April 2022, setelah keputusan The Fed.

Di dalam negeri, inflasi harga produsen Korea Selatan naik ke level tertinggi dalam empat bulan sebesar 1,3 persen tahun-ke-tahun di bulan Januari, naik dari 1,2 persen yang dicapai di bulan Desember.

Kenaikan dipimpin oleh produsen chip, dengan SK Hynix menguat 6,5 persen dan Samsung Electronics naik 1,4 persen. Selain itu, saham-saham sektor keuangan terus meningkat setelah pemerintah menjanjikan insentif pajak bagi keuntungan pemegang saham korporasi, sehingga meningkatkan optimisme terhadap rencana reformasi pemerintah.

Peningkatan terutama terjadi pada Shinhan Financial (2 persen), Hana Financial (1,6 persen), Samsung Life (1,2 persen), dan Meritz Financial (1 persen).

Indeks saham utama Wall Street juga ditutup lebih tinggi pada perdagangan Rabu (20/3) waktu setempat usai keputusan The Fed mempertahankan suku bunga dan memperkuat ekspektasi bahwa suku bunga dapat diturunkan sebanyak tiga kali pada tahun ini.

Mengutip Reuters, Dow Jones Industrial Average (.DJI) naik 401,37 poin, atau 1,03 persen, menjadi 39.512,13, S&P 500 (.SPX) naik 46,11 poin, atau 0,89 persen, menjadi 5.224,62 dan Nasdaq Composite (.IXIC) memperoleh 202,62 poin, atau 1,25 persen, menjadi 16.369,41. (ADF)