Note

Butuh Rp1,5 Triliun untuk Ekspansi, Jasa Berdikari (LAJU) Lirik Opsi Right Issue

· Views 28
Butuh Rp1,5 Triliun untuk Ekspansi, Jasa Berdikari (LAJU) Lirik Opsi Right Issue
Butuh Rp1,5 Triliun untuk Ekspansi, Jasa Berdikari (LAJU) Lirik Opsi Right Issue (foto: MNC media)

IDXChannel - PT Jasa Berdikari Logistics Tbk (LAJU) menegaskan komitmennya untuk mulai menerapkan prinsip green industry dengan secara bertahap mengganti armadanya dengan truk bertenaga listrik.

Sebagai tahap awal, saat ini LAJU tengah menguji coba dua unit truk listrik yang diimpornya dari China melalui perantara PT Indomobil VKTR sebagai Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM).

"Sedang kami uji coba dua unit (truk listrik), untuk dikaji lebih jauh. Kira-kira ketika sudah operasional di lapangan, kendalanya apa saja, kebutuhan maintenancenya seperti apa, obstaclenya bagaimana, dan lain-lain," ujar Komisaris LAJU, Dimas Teguh Mulyanto, Rabu (20/3/2024).

Karena masih akan banyak yang perlu dibahas, dan juga sembari menunggu rampungnya proses administrasi di level ATPM, maka Dimas memperkirakan bahwa armada truk listrik tersebut benar-benar baru bisa beroperasi paling cepat pada akhir tahun ini, atau maksimal awal 2025 mendatang.

Ke depan, jika seluruh penyesuaian tersebut sudah dilakukan, secara bertahap LAJU akan mengganti seluruh armada transportasinya yang masih menggunakan bahan bakar minyak (BBM) dengan truk listrik.

"Saat ini armada kita totalnya 472 armada. Targetnya kalau bisa, sampai 2030 nanti mayoritas sudah kita ganti dengan armada (truk) listrik," tutur Dimas.

Sedangkan sesuai rencana bisnis perusahaan, Dimas mengaku bahwa pada 2030 mendatang jumlah armada yang dimiliki perusahaan ditarget telah mencapai 1.000 unit, untuk dioperasikan di seluruh wilayah Indonesia.

Dengan harga truk listrik dikatakan Dimas sekitar Rp1 miliar hingga Rp1,5 miliar per unit, maka bisa disimpulkan bahwa kebutuhan investasi sekaligus ekspansi penambahan armada truk listrik hingga 2030 mendatang mencapai Rp1,5 triliun.

"Memang per unit harganya sekitar Rp1 miliar sampai Rp1,5 miliar, jadi kalau soal kebutuhan (investasinya), ya silakan dikalikan saja," papar Dimas.

Dari total kebutuhan investasi tersebut, Dimas mengaku bahwa pihaknya telah mengkaji sejumlah opsi pendanaan, mulai dari pinjaman perbankan hingga peluang untuk menerbitkan saham baru dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dulu (HMETD), alias rights issue.

Tak hanya itu, Dimas mengeklaim bahwa LAJU juga tengah dalam pembicaraan terkait potensi kerja sama dengan sebuah lembaga pembiayaan (leasing), yang siap mendukung ekspansi penambahan unit truk listrik LAJU.

"Kalau pasarnya oke, kita lihat cukup menguntungkan, kenapa tidak (terbitkan right issue)? Selain itu ada juga opsi (pinjaman) perbankan. Ada beberapa (bank) yang sedang dekat dan dalam tahap pembicaraan. (Pembicaraan) Dengan leasing juga. Intinya, kami ingin ke depan segera beralih ke truk listrik karena menurut kami lebih simpel dan efisien. Kalau soal pendanaan, kami sangat terbuka terhadap segala peluang yang ada," tegas Dimas. (TSA)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.