Note

Bumi Resources (BUMI) Sebut Peran Penting Pemerintah dalam Hilirisasi Batu Bara

· Views 28
Bumi Resources (BUMI) Sebut Peran Penting Pemerintah dalam Hilirisasi Batu Bara
Bumi Resources (BUMI) Sebut Peran Penting Pemerintah dalam Hilirisasi Batu Bara. (Foto: Adf/IDXChannel)

IDXChannel – Emiten batu bara PT Bumi Resources Tbk (BUMI) menyebut pentingnya peran pemerintah Indonesia untuk mendorong proyek hilirisasi batu bara.

Direktur dan Sekretaris Perusahaan BUMI Dileep Srivastava menjelaskan, Rabu (20/3/2024),tanpa insentif pemerintah, sulit bagi proyek hilirisasi [batu bara] untuk menarik diinvestasikan.”

Baca Juga:
Bumi Resources (BUMI) Sebut Peran Penting Pemerintah dalam Hilirisasi Batu Bara Jalan Panjang Pemulihan Saham Teknologi GOTO-Grab Cs

Dia juga menyinggung soal pentingnya insentif macam tax holiday, menjalin kerja sama dengan perusahaan luar negeri, serta penerapan royalti 0% bagi perusahaan batu bara yang melakukan hilirisasi di dalam negeri.

Dileep pun memberi contoh India, yang pemerintahnya berperan aktif dalam menopang proses hilirisasi berupa gasifikasi batu bara.

Baca Juga:
Bumi Resources (BUMI) Sebut Peran Penting Pemerintah dalam Hilirisasi Batu Bara OCBC NISP Tebar Dividen Rp72 per Saham, Catat Jadwalnya

India telah mendorong gasifikasi batu bara sejak 2020, dengan inisiatif yang dimulai sejak 2016. Sasarannya, antara lain memaksimalkan penggunaan batu bara, mengurangi permintaan batu bara, dan mengurangi ketergantungan pada impor.

Perkembangan terkini mencakup investasi pemerintah, usaha patungan (joint venture/JV), dan penyesuaian kebijakan yang bertujuan untuk memajukan proyek gasifikasi batubara.

Baca Juga:
Bumi Resources (BUMI) Sebut Peran Penting Pemerintah dalam Hilirisasi Batu Bara Terbitkan Saham Baru, DIVA Tambah Modal Anak Usaha Rp10 Miliar 

Mengutip Dileep, meskipun ada tantangan dan penundaan dalam proyek-proyek yang ada, dukungan pemerintah India diharapkan dapat mempercepat kemajuan.

Hilirisasi BUMI

Diwartakan sebelumnya, manajemen BUMI menyebut perusahaan tengah mencari calon mitra strategis dari China untuk proyek hilirisasi batu bara.

Dileep menjelaskan, rencana proyek gasifikasi batu bara menjadi metanol BUMI Group terus disiapkan dengan calon mitra strategis dari China.

Dileep menyebut, tahun ini ditargetkan dapat dilaksanakan financial closing untuk siap ke tahapan selanjutnya, yakni konstruksi.

Secara perhitungan keekonomian, demikian jelas Dileep, dikutip IDXChannel, 27 Februari 2024, proyek hilirisasi ini “sensitive terhadap harga jual produk dan beberapa peraturan pemerintah antara lain PNBP Batubara 0%, izin harga batu bara khusus, tax holiday & beberapa insentive lainnya.”

Dirinya menambahkan, anak usaha BUMI senantiasa berusaha melaksanakan hilirisasi batu bara ini sesuai dengan amanat peraturan yang berlaku di Indonesia.

Proyek hilirisasi batu bara menjadi amonia ini, masih mengutip Dileep, berada di site milik anak usaha BUMI, KPC, dengan kapasitas awal 600 MTA.

“Untuk commissioning sekitar 3 tahun dari sekarang. Kami bekerja sama dengan mitra dan berbagai instansi yang terlibat untuk segera mencapai kesimpulan [soal kemajuan proyek],” kata Dileep.

Setelah itu, beber Dileep, “kami dapat membuat pengumuman perusahaan usai [proses] final dan membuat pengungkapan hukum dan umum sesuai aturan yang berlaku.”

Proyeksi Kinerja di 2024

Sebelumnya, Dileep menjelaskan terkait kinerja operasional Bumi dan prospek di tahun ini.

Dileep bilang, saat dihubungi IDXChannel, 13 Februari lalu, usai mengalami lonjakan di 2022, yang dia sebut “tahun yang tidak biasa, sebuah penyimpangan,” seiring harga batu bara melampaui USD400 per ton di tengah seretnya pasokan, sektor batu bara mengalami tekanan di 2023 ketika harga si batu hitam mulai mengalami normalisasi seiring kelebihan pasokan.

“Bumi memperkirakan 2024 akan menjadi tahun yang jauh lebih superior dibandingkan tahun 2023,” ujarnya.

Masih menurut pemaparan Dileep, selama tahun fiskal (FY) 2022, Bumi memproduksi 70MT (metrik ton) batu bara, di FY 2023 sekitar 78MT.

Sementara, pada FY 2024 Bumi memperkirakan produksi lebih tinggi 4%-5% dibandingkan FY 2023.

“Kunci kinerjanya adalah mengoptimalkan volume yang selaras dengan permintaan pasar, mencapai modal kerja, dan efisiensi secara menyeluruh,” kata Dileep. (ADF)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.