Note

Komoditas Logam: Aluminium hingga Tembaga Terbang

· Views 35
Komoditas Logam: Aluminium hingga Tembaga Terbang
Komoditas Logam: Aluminium hingga Tembaga Terbang. (Foto: Freepik)

IDXChannel - Sejumlah komoditas logam, yakni emas, aluminium, tembaga dan baja, masih menunjukkan tren bullish pada perdagangan Selasa (19/3/2024).

Harga emas melandai usai pekan sebelumnya menguat. Sementara, harga aluminium, tembaga, dan baja naik.

Baca Juga:
Komoditas Logam: Aluminium hingga Tembaga Terbang Harga Timah Melesat ke Level Tertinggi dalam Tujuh Bulan

Emas

Emas kembali menguat di level USD2.160 per troy ons setelah turun di bawah USD2.150 per troy ons pada Senin (19/3).

Baca Juga:
Komoditas Logam: Aluminium hingga Tembaga Terbang Harga Minyak Melesat 2 persen Imbas Rendahnya Ekspor Arab Saudi dan Irak

Pada hari sebelumnya, harga emas meluncur ke level terendah dalam lebih dari seminggu karena dolar dan imbal hasil Treasury menguat karena data inflasi AS yang lebih kuat dari perkiraan sehingga mengurangi ekspektasi penurunan suku bunga lebih awal.

Investor juga dengan hati-hati menunggu keputusan kebijakan moneter dari bank sentral utama pada minggu ini, termasuk The Federal Reserve (The Fed), Bank of Japan (BOJ), Reserve Bank of Australia dan Bank of England.

Baca Juga:
Komoditas Logam: Aluminium hingga Tembaga Terbang Prajogo Pangestu Lepas 2 Miliar Saham Barito Pacific (BRPT)

Sebagian besar bank sentral diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuan tetap stabil pada minggu ini, dan para pedagang mencari petunjuk mengenai potensi dimulainya penurunan suku bunga pada tahun ini.

Sementara itu, BOJ diperkirakan keluar dari kebijakan suku bunga negatifnya karena kenaikan upah, inflasi yang tinggi, dan perekonomian yang stabil.

Pasar berspekulasi bahwa BOJ mungkin memutuskan untuk keluar dari kebijakan suku bunga negatifnya hari ini karena kenaikan upah, inflasi yang tinggi, dan perekonomian yang stabil.

BoJ akan mengadakan Komite Kebijakan Moneter (MPC) pada hari Selasa, 19 Maret. Selain itu, angka inflasi dan PMI juga akan dirilis pekan ini untuk negara-negara besar.

Aluminium

Harga aluminium naik di atas USD2.270 per ton, menandai level tertinggi sejak 31 Januari, karena data positif dari China yang menghidupkan kembali harapan akan lonjakan permintaan.

Aktivitas industri di negara ini melonjak sebesar 7 persen tahun-ke-tahun (yoy) pada bulan Januari-Februari 2024, melebihi ekspektasi pasar sebesar 5 persen. Dengan produksi aluminium primer naik 5,5 persen, didukung oleh kenaikan harga yang mendorong produksi.

Selain itu, impor aluminium mentah dan produk terkait China melonjak sebesar 93,6 persen pada periode yang sama dibandingkan tahun sebelumnya, mencapai 720.000 ton.

Stok aluminium yang dipantau oleh gudang SHFE melonjak sekitar 80 persen di bulan Februari, bahkan ketika pabrik peleburan di Yunnan, wilayah penghasil aluminium terbesar keempat di China, masih mengalami pembatasan produksi karena musim kemarau tahunan.

Produksi di wilayah ini diperkirakan akan kembali meningkat seiring dengan membaiknya kondisi pasokan listrik, namun pertumbuhan produksi kemungkinan akan tetap dibatasi oleh terbatasnya peningkatan pasokan listrik dan pemeliharaan terjadwal di pabrik peleburan.

Tembaga

Tembaga berjangka melanjutkan kenaikannya, melampaui ambang batas USD4,1 per pon dan mencapai level tertinggi sejak April 2023, karena data ekonomi China yang kuat menumbuhkan harapan pemulihan permintaan dari konsumen logam terkemuka terbesar di dunia tersebut.

Harga tembaga sudah mulai naik pada minggu lalu setelah pabrik peleburan tembaga terkemuka di China setuju untuk mengurangi produksi di fasilitas yang tidak menguntungkan karena kekurangan bahan mentah.

Keputusan strategis ini diambil sebagai respons terhadap penurunan harga konsentrat tembaga secara signifikan hingga ke level terendah dalam satu dekade, sehingga berdampak buruk terhadap profitabilitas smelter.

Meskipun terdapat sinyal positif, kekhawatiran masih tetap ada pada sektor real estate. Investasi properti turun sebesar 9 persen pada periode yang sama, meskipun merupakan perbaikan dari penurunan sebesar 24 persen pada bulan Desember, hal ini menunjukkan masih adanya tantangan di sektor ini.

Baja

Harga baja berjangka naik kembali ke level CNY3.530 per ton, naik 1,61 persen setelah mencapai titik terendah dalam empat tahun di CNY3.429 pada tanggal 15 Maret, karena data yang menggembirakan dari China

Selain itu, investasi di sektor properti, konsumen baja terbesar di China, turun 9 persen yoy, dibandingkan dengan penurunan 24 persen di bulan Desember.

Data ekonomi terbaru ini cukup melegakan, terutama menyusul laporan sebelumnya yang menunjukkan penurunan pinjaman bank baru yang lebih besar dari perkiraan pada bulan Februari dan penurunan tahunan impor baja ke China sebesar 8,1 persen pada periode Januari-Februari. (ADF)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.