Pasardana.id- PT Sunindo Pratama Tbk (IDX:SUNI) telah memulai pembangunan plant 2 Rainbow Tubulars Manufacture (RTM) di Batam guna menambah kapasitas produksi seamless pipes/OCTG tubing hingga dua kali lipat mencapai 60.000 ton/ tahun dari yang sebelumnya 30.000 ton/ tahun.
Direktur Utama SUNI, Willy Johan Chandra menjelaskan, langkah ini merupakan kelanjutan peningkatan modal disetor kepada RTM sebesar Rp152. 8 miliar.
Ia melanjutkan perseroan juga menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp432 miliar yang akan digunakan untuk pembelian tanah sebesar Rp57 miliar, pembangunan pabrik sebesar Rp250 miliar dan pembelian mesin-mesin produksi sebesar Rp125 miliar.
“Pembangunan pabrik baru seluas 50.793 m2 ini dapat memasok atau melayani kebutuhan seamless OCTG tubing sampai dengan 70.000 ton/tahun,”jelas dia kepada media, Senin(18/3/2024).
Ia menambahkan, peningkatan kapasitas produksi ini mendukung upaya untuk mendiversifikasi produk Industrial pipe dan memperluas pangsa pasar di dalam maupun luar negeri (pasar ekspor).
“Kami menargetkan fasilitas ini akan beroperasi pada tahun 2025 dan dapat memberikan kontribusi positif terhadap kinerja operasional dan keuangan Perseroan ke depannya,” kata dia.
Lebih jauh dia bilang, pabrik baru SUNI juga untuk memperkuat industri pipa lokal dalam memenuhi kebutuhan eksplorasi dan eksploitasi migas ke depannya.
“Kami berkomitmen mendukung program pemerintah yang telah menetapkan target lifting minyak dan gas bumi sebesar masing-masing 1 juta BOPD (barrel oil per day) dan 12 BSCFD (billion standard cubic feet per day) pada tahun 2030,” harap dia.
Sementara itu, Kepala Kelompok Kerja Kapasitas Nasional Divisi Rantai Suplai SKK Migas, Maria Kristanti Wiharto menyambut baik komitmen UNI dalam mengembangkan industri manufaktur dalam negeri dari yang tadinya PMA menjadi PMDN dan memiliki sertifikat TKDN sehingga dapat memasok kebutuhan barang-barang dalam negeri.
“Kami sangat mengapresiasi SUNI yang dapat menjadi contoh sukses bagaimana industri dalam negeri dapat berkembang, ini juga dapat memberikan multiplier effect untuk industri hulu migas dan industri lainnya.” kata Maria
Hot
No comment on record. Start new comment.