Note

Minyak Naik Lagi, Intip Gerak Harga Saham Emitennya

· Views 34
Minyak Naik Lagi, Intip Gerak Harga Saham Emitennya
Minyak Naik Lagi, Intip Gerak Harga Saham Emitennya. (Foto: Freepik)

IDXChannel – Tiga saham emiten minyak & gas (migas) menguat di tengah masih naiknya harga minyak mentah pada perdagangan Senin (18/3/2024).

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 09.25 WIB, saham PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) terapresiasi 1,40 persen ke Rp1.445 per saham, rebound dari koreksi 1,72 persen pada Jumat (15/3) pekan lalu.

Baca Juga:
Minyak Naik Lagi, Intip Gerak Harga Saham Emitennya IHSG Berpeluang Menguat, Simak Deretan Top Picks Saham Pilihan Analis Hari Ini

Dalam sepekan, saham MEDC sudah naik 9,89 persen dan dalam sebulan melonjak 20,42 persen.

Setali tiga uang, saham PT AKR Corporindo Tbk (AKR) tumbuh 0,86 persen ke Rp1.765 per saham. Dalam seminggu, saham ini minus 1,12 persen, tetapi sukses membukukan keuntungan 7,62 persen dalam sebulan.

Baca Juga:
Minyak Naik Lagi, Intip Gerak Harga Saham Emitennya Sosok Ini Borong 456 Juta Saham TOPS di Harga Bawah

Kemudian, saham PT Apexindo Pratama Duta Tbk (APEX) yang ikut menghijau 0,58 persen ke Rp174 per saham.

Sejumlah saham migas lainnya cenderung stagnan dan beberapa memerah, macam PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) yang tak bergerak di Rp218 per saham dan PT Elnusa Tbk (ELSA) yang minus 1,01 persen.

Baca Juga:
Minyak Naik Lagi, Intip Gerak Harga Saham Emitennya Top Losers Pekan Ini, Saham IOTF Anjlok 27 Persen dalam Tiga Hari

Diwartakan sebelumnya, kontrak berjangka (futures) minyak mentah kembali menguat pada Senin (18/3), memperkuat kenaikan 4 persen selama pekan lalu di tengah proyeksi pasokan semakin ketat.

Menurut data pasar, pukul 09.11 WIB, minyak jenis Brent naik 0,25 persen ke level USD85,55 per barel. Sementara, minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) menguat 0,32 persen ke USD81,30 per barel.

“Risiko geopolitik juga tetap tinggi,” tulis analis dari ANZ dalam sebuah catatan, dikutip Reuters, Senin (18/3), merujuk pada peningkatan kampanye serangan pesawat tak berawak Ukraina terhadap kilang minyak Rusia selama sepekan terakhir.

Pada Sabtu (16/3) pekan lalu, salah satu serangan memicu kebakaran singkat di kilang Slavyansk di Kasnodar, yang memproses 8,5 juta metrik ton minyak mentah per tahun, atau 170.000 barel per hari.

Menurut amatan analisis Reuters, serangan tersebut telah menghabiskan sekitar 7 persen kapasitas penyulingan Rusia pada kuartal pertama.

Di Timur Tengah, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengkonfirmasi pada Minggu (17/3), ia akan melanjutkan rencana untuk memasuki daerah kantong Rafah di Gaza, tempat lebih dari 1 juta pengungsi berlindung, menentang tekanan dari sekutu Israel.

Kanselir Jerman Olaf Scholz mengatakan langkah tersebut akan membuat perdamaian regional “sangat sulit”.

Pekan ini, investor mengamati hasil pertemuan dua hari Federal Reserve AS yang akan diungkapkan pada Rabu.

Hal ini akan memberikan kejelasan lebih lanjut mengenai waktu penurunan suku bunga, tulis Tony Sycamore, analis pasar IG, dalam sebuah catatan.

The Fed kemungkinan akan mempertahankan suku bunganya tidak berubah pada bulan ini, sementara kemungkinan penurunan suku bunga pada pertemuan bulan Juni “sekarang seperti lemparan koin,” kata Sycamore.

Suku bunga yang lebih rendah akan merangsang permintaan di AS, sehingga mendukung harga minyak.

Kedua kontrak minyak acuan berakhir minggu lalu hampir 4 persen lebih tinggi meskipun terjadi penurunan pada Jumat. Minyak berada dalam kisaran terbatas selama sebagian besar bulan lalu.

Namun, pada Kamis laporan permintaan bullish dari Badan Energi Internasional (IEA) membuat harga naik ke level tertinggi sejak November.

Badan tersebut, yang mewakili negara-negara industri, telah memperkuat perkiraan permintaannya untuk keempat kalinya sejak November ketika serangan Houthi di Laut Merah mendorong kapal-kapal untuk mengalihkan perhatian, sehingga meningkatkan konsumsi bahan bakar. Untuk pertama kalinya, IEA juga memperkirakan tahun ini akan terjadi sedikit defisit, bukan surplus.

Permintaan bahan bakar AS juga mendukung harga karena kilang-kilang menyelesaikan beberapa proyek.

Pada penutupan Jumat, kontrak berjangka Brent dan WTI masing-masing naik 11 persen dan 13 persen selama 2024 (YtD). (ADF)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.