Note

Harga Minyak Naik Lagi di Tengah Pengetatan Pasokan

· Views 38
Harga Minyak Naik Lagi di Tengah Pengetatan Pasokan
Harga Minyak Naik Lagi di Tengah Pengetatan Pasokan. (Foto: Freepik)

IDXChannel – Kontrak berjangka (futures) minyak mentah kembali menguat pada perdagangan Senin (18/3/2024), memperkuat kenaikan 4 persen selama pekan lalu di tengah proyeksi pasokan semakin ketat.

Menurut data pasar, pukul 09.11 WIB, minyak jenis Brent naik 0,25 persen ke level USD85,55 per barel. Sementara, minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) menguat 0,32 persen ke USD81,30 per barel.

Baca Juga:
Harga Minyak Naik Lagi di Tengah Pengetatan Pasokan Sosok Ini Borong 456 Juta Saham TOPS di Harga Bawah

“Risiko geopolitik juga tetap tinggi,” tulis analis dari ANZ dalam sebuah catatan, dikutip Reuters, Senin (18/3), merujuk pada peningkatan kampanye serangan pesawat tak berawak Ukraina terhadap kilang minyak Rusia selama sepekan terakhir.

Pada Sabtu (16/3) pekan lalu, salah satu serangan memicu kebakaran singkat di kilang Slavyansk di Kasnodar, yang memproses 8,5 juta metrik ton minyak mentah per tahun, atau 170.000 barel per hari.

Baca Juga:
Harga Minyak Naik Lagi di Tengah Pengetatan Pasokan Komut MFIN Jual Habis Sahamnya, Cuan Rp441 Miliar

Menurut amatan analisis Reuters, serangan tersebut telah menghabiskan sekitar 7 persen kapasitas penyulingan Rusia pada kuartal pertama.

Di Timur Tengah, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengkonfirmasi pada Minggu (17/3), ia akan melanjutkan rencana untuk memasuki daerah kantong Rafah di Gaza, tempat lebih dari 1 juta pengungsi berlindung, menentang tekanan dari sekutu Israel.

Baca Juga:
Harga Minyak Naik Lagi di Tengah Pengetatan Pasokan Top Losers Pekan Ini, Saham IOTF Anjlok 27 Persen dalam Tiga Hari

Kanselir Jerman Olaf Scholz mengatakan langkah tersebut akan membuat perdamaian regional “sangat sulit”.

Pekan ini, investor mengamati hasil pertemuan dua hari Federal Reserve AS yang akan diungkapkan pada Rabu.

Hal ini akan memberikan kejelasan lebih lanjut mengenai waktu penurunan suku bunga, tulis Tony Sycamore, analis pasar IG, dalam sebuah catatan.

The Fed kemungkinan akan mempertahankan suku bunganya tidak berubah pada bulan ini, sementara kemungkinan penurunan suku bunga pada pertemuan bulan Juni “sekarang seperti lemparan koin,” kata Sycamore.

Suku bunga yang lebih rendah akan merangsang permintaan di AS, sehingga mendukung harga minyak.

Kedua kontrak minyak acuan berakhir minggu lalu hampir 4 persen lebih tinggi meskipun terjadi penurunan pada Jumat. Minyak berada dalam kisaran terbatas selama sebagian besar bulan lalu.

Namun, pada Kamis laporan permintaan bullish dari Badan Energi Internasional (IEA) membuat harga naik ke level tertinggi sejak November.

Badan tersebut, yang mewakili negara-negara industri, telah memperkuat perkiraan permintaannya untuk keempat kalinya sejak November ketika serangan Houthi di Laut Merah mendorong kapal-kapal untuk mengalihkan perhatian, sehingga meningkatkan konsumsi bahan bakar. Untuk pertama kalinya, IEA juga memperkirakan tahun ini akan terjadi sedikit defisit, bukan surplus.

Permintaan bahan bakar AS juga mendukung harga karena kilang-kilang menyelesaikan beberapa proyek.

Pada penutupan Jumat, kontrak berjangka Brent dan WTI masing-masing naik 11% dan 13% pada 2024. (ADF)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.