Note

Saham Bukalapak (BUKA) Tembus All-Time Low, Sudah Murah?

· Views 31
Saham Bukalapak (BUKA) Tembus All-Time Low, Sudah Murah?
Saham Bukalapak (BUKA) Tembus All-Time Low, Sudah Murah? (Foto: MNC Media)

IDXChannel – Saham emiten e-commerce PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) kembali menembus level terendah sepanjang masa (all-time low/ATL) pada penutupan Jumat (15/3/2024).

Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham BUKA turun 2,00 persen ke posisi Rp147 per saham.

Baca Juga:
Saham Bukalapak (BUKA) Tembus All-Time Low, Sudah Murah? MUFG dan ADMF Rampungkan Akuisisi 80,6 Saham Mandala Multifinance (MFIN)

Ini menjadi ATL baru untuk BUKA usai sempat menyentuh Rp147 per saham pada perdagangan intraday 14 Maret lalu.

Praktis, saham BUKA mencatatkan penurunan 5 hari beruntun setelah sempat rebound 7,9 persen pada 6 Maret atau tengah pekan lalu.

Baca Juga:
Saham Bukalapak (BUKA) Tembus All-Time Low, Sudah Murah? Menyimak Kinerja Saham Antam (ANTM) yang Berkilau pada 2023

Secara teknikal, dalam chart harian, saham BUKA masih mengalami tren (major trend) penurunan.

BUKA menembus level support terdekat di 153 dan 150. Level support selanjutnya untuk BUKA berada di 140 dan 138.

Baca Juga:
Saham Bukalapak (BUKA) Tembus All-Time Low, Sudah Murah? Restrukturisasi, Pengendali Puri Sentul Borong 9,2 Juta Saham KDTN

Saat ini, investor masih menunggu, seperti emiten e-commerce lainnya, raihan laba bersih BUKA ke depan.

Sementara tidak menggunakan rasio populer price-to earnings ratio (PER) karena BUKA masih merugi, kita bisa menggunakan rasio perbandingan harga saham dengan nilai buku alias price-to book value (PBV) dan rasio harga saham dibandingkan dengan penjualan atawa price-to sales ratio (PSR/PS ratio) untuk melihat valuasi BUKA.

Rasio PS BUKA saat ini berada di angka 3,40 kali, masih terbilang mahal lantaran di atas aturan umum, yakni 1-2 kali. Juga angka tersebut masih di atas rerata industri 0,9 kali.

Sedangkan, apabila menilik nilai buku, BUKA tergolong murah lantaran memiliki PBV di bawah 1 kali, tepatnya 0,59 kali. Kas dan setara kas BUKA juga tebal (cash rich), yakni mencapai Rp19,17 triliun per 30 September 2023, di atas kapitalisasi pasar (market cap) Rp15,16 triliun.

Memang, pasar e-commerce Indonesia yang makin padat, apalagi setelah TikTok melakukan konsolidasi dengan mencaplok sebagian besar saham Tokopedia, menjadi tantangan utama untuk Bukalapak ke depan.

TikTok memiliki pangsa pasar (market share) 5 persen di Tanah Air, mulai membayangi Bukalapak (10 persen) dan juga Lazada (10 persen).

Shopee dan Tokopedia (yang berpotensi menjadi cash cow baru TikTok ke depan) masih menjadi duo raksasa e-commerce di RI, masing-masing menguasai 36 persen dan 35 persen.

Dari sejumlah riset analis teranyar, sejumlah analis masih optimistis terhadap BUKA. Macquaire, misalnya, memberikan rekomendasi beli (buy) dengan target harga Rp300 per saham dalam riset 9 Januari 2024. Nama lainnya, riset BRI Danareksa pada 18 Desember 2023, juga memberi rekomendasi buy BUKA dengan target harga Rp340 per saham.

Halaman : 1 2

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.