Note

Giliran UOB Pangkas Rating Saham Astra (ASII), Ada Apa Lagi?

· Views 36
Giliran UOB Pangkas Rating Saham Astra (ASII), Ada Apa Lagi?
Giliran UOB Pangkas Rating Saham Astra (ASII), Ada Apa Lagi? (Foto: Astra)

IDXChannel – Broker UOB Kay Hian Sekuritas memangkas rating atas saham PT Astra International Tbk (ASII) menjadi jual (sell) di tengah banyak riset lainnya yang masih menjagokan raksasa otomotif hingga pertambangan tersebut.

Harga saham ASII sendiri turun 0,95 persen secara harian ke Rp5.225 per saham hingga penutupan sesi I, Jumat (15/3/2024).

Baca Juga:
Giliran UOB Pangkas Rating Saham Astra (ASII), Ada Apa Lagi? Wall Street Berakhir Turun, Saham Produsen Chip Berguguran

Saham ASII sejauh ini berusaha rebound usai ambruk ke Rp4.900 per saham pada akhir Januari lalu di tengah sejumlah kabar negatif.

Kabar buruk tersebut termasuk aksi pangkas rekomendasi ala broker JP Morgan dan Macquarie pada 22 Januari lalu di tengah masuknya produsen mobil listrik China ke Indonesia yang berpotensi menggerus pangsa pasar Astra.

Baca Juga:
Giliran UOB Pangkas Rating Saham Astra (ASII), Ada Apa Lagi? Tersengat Harga Minyak, Saham ENRG-AKRA Cs Lanjut Menguat

Selain itu, sejumlah sentimen lainnya yang menekan harga ASII, mulai dari temuan ketidaksesuaian sertifikasi emisi mesin diesel Toyota, manipulasi uji keselamatan tabrakan yang dilakukan Daihatsu Motor Co. Ltd Jepang, hingga kabar skuter matik Honda besutan PT Astra Honda Motor (AHM) yang menggunakan rangka eSAF keropos dan patah.

Dalam sepekan, saham ASII naik 0,97 persen, sedangkan dalam sebulan menguat 0,48 persen. Kendati, sejak awal tahun (year to date/YtD) masih ambles 7,52 persen.

Baca Juga:
Giliran UOB Pangkas Rating Saham Astra (ASII), Ada Apa Lagi? Harga Timah Melonjak, Saham NIKL dan TINS Melaju Kencang

Pandangan UOB

Dalam riset yang terbit pada 13 Maret 2024, analis UOB Stevanus Juanda mewanti-wanti soal potensi kelebihan kapasitas industri otomotif dan menurunkan peringkat alias downgrade saham ASII menjadi jual dengan target harga Rp4.400 per saham.

Menurut catatan Stevanus, penjualan mobil listrik Indonesia naik 246% yoy dari 20.700 unit pada 2022 menjadi 71.500 unit pada 2023. Segmen mobil hibrida menyumbang >50% dari penjualan kendaraan listrik pada 2023 di Indonesia.

Sementara, ASII akan memperkenalkan tiga model BEV dan hybrid terjangkau pada 2-3 tahun.

Berdasarkan amatan Stevanus, dengan adanya kebutuhan manufaktur mobil listrik (electric vehicle/EV) dalam negeri, industri akan mengalami kelebihan kapasitas, dan dapat memperburuk kompetisi.

Catatan saja, kapasitas saat ini lebih dari 2,5 juta unit, dengan permintaan sekitar 1,3 juta unit.

Mengutip analis UOB, ASII dan Gaikindo memperkirakan penjualan mobil akan mencapai 1-1,1 juta unit pada 2024.

“Mempertimbangkan fakta bahwa BYD (kapasitas 150.000 mobil), Hyundai (kapasitas 250.000 mobil) dan produsen lainnya akan mendirikan fasilitas manufaktur di Indonesia, kami yakin kelebihan kapasitas di industir tersebut dapat menyebabkan persaingan yang semakin ketat di antara para pemain di 2-3 tahun mendatang. Kapasitas terpasang saat ini adalah 2,35 juta mobil per tahun dengan penjualan unit tahunan domestik 1 juta dan sekitar 300.000 unit untuk ekspor,” jelas Stevanus dalam risetnya.

Seperti disinggung di atas, UOB melakukan downgrade ASII menjadi sell (jual) dengan target harga yang lebih rendah sebesar Rp4.400.

Angka tersebut, jelas Stevanus, diperoleh dengan menggunakan nilai wajar UNTR [United Tractors] dan AALI [Astra Agro Lestari] dengan target harga masing-masing Rp28.000 dan Rp5.715.

Sementara, divisi mobil divaluasi menggunakan metode Discounted cash flow (DCF), dan divisi jasa keuangan berada pada angka 1,0x P/B (rasio price-to book) untuk proyeksi 2023.

“Target harga kami setara dengan 6,8x PE [rasio price-to earnings] untuk 2024F. ASII sekarang memperdagangkan PE 5,6x 2024F atau lebih rendah -PE 2SD 2024F [PE minus 2 standar deviasi untuk proyeksi 2024],” tulis analis UOB.

Tindakan menurunkan rating saham ASII dari UOB ini tak pelak lagi cenderung berlawanan arah dengan mayoritas riset analis terbaru yang masih memberikan rekomendasi beli (buy) untuk saham tersebut. (Lihat tabel di bawah ini.)

Giliran UOB Pangkas Rating Saham Astra (ASII), Ada Apa Lagi?

(ADF)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.