Note

Bursa Asia Merah, Tersengat Inflasi Produsen AS hingga Anjloknya Harga Rumah di China

· Views 13
Bursa Asia Merah, Tersengat Inflasi Produsen AS hingga Anjloknya Harga Rumah di China
Bursa Asia Merah, Tersengat Inflasi Produsen AS hingga Anjloknya Harga Rumah di China. (Foto: Reuters)

IDXChannel - Bursa saham Asia kompak mengalami penurunan pada perdagangan Jumat (15/3/2024), tersengat data terbaru perekonomian Amerika Serikat (AS) dan China serta Jepang.

Data menunjukkan harga produsen AS meningkat lebih dari perkiraan pada Februari karena harga barang seperti bensin dan makanan melonjak.

Baca Juga:
Bursa Asia Merah, Tersengat Inflasi Produsen AS hingga Anjloknya Harga Rumah di China Harga Timah Melonjak, Saham NIKL dan TINS Melaju Kencang

Indeks saham di Korea Selatan, China dan Hong Kong, bursa Jepang dan Australia ikut lesu.

Indeks Nikkei 225 Jepang melemah 0,2 persen di level 38.728 mundur dari rekor kenaikan tertinggi baru di bawah 40.000 pada pukul 9.15 WIB. Diikuti bursa Australia yang jeblok 1,27 persen di level 7.615.

Baca Juga:
Bursa Asia Merah, Tersengat Inflasi Produsen AS hingga Anjloknya Harga Rumah di China Prediksi IHSG Hari Ini: Berpeluang Menguat ke 7.617, Cek Saham Berpotensi Untung

Sementara indeks KOSPI bursa Korea Selatan juga turun 0,94 persen di level 2.693, diikuti dan indeks Shanghai Composite yang melemah 0,31 persen di level 3.028.

Lebih lanjut, indeks Hang Seng Hong Kong jeblok paling dalam 1,56 persen di level 16.093 pada waktu yang sama. (Lihat grafik di bawah ini.)

Baca Juga:
Bursa Asia Merah, Tersengat Inflasi Produsen AS hingga Anjloknya Harga Rumah di China Wall Street Berakhir Turun, Saham Produsen Chip Berguguran

Bursa Asia Merah, Tersengat Inflasi Produsen AS hingga Anjloknya Harga Rumah di China

Dari Tanah Air, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga dibuka melemah 0,75 persen di level 7.380. Pada perdagangan sebelumnya IHSG menguat 0,16 persen di level 7.433 dan masih di level tertinggi sepanjang masa (all time high).

Dari Wall Street, bursa saham AS ditutup melemah pada perdagangan Kamis (14/3/2024) waktu setempat, dengan saham-saham produsen chip melanjutkan kerugian untuk hari kedua.

Hal ini terjadi karena lonjakan harga produsen membuat investor bertanya-tanya apakah Federal Reserve mungkin menunggu lebih lama dari perkiraan untuk memangkas suku bunga.

Mengutip Reuters, Dow Jones Industrial Average (.DJI) turun 137,66 poin, atau 0,35 persen, menjadi 38.905,66. S&P 500 (.SPX) kehilangan 14,83 poin, atau 0,29 persen, pada 5,150.48 dan Nasdaq Composite (.IXIC) turun 49,24 poin, atau 0,3 persen, menjadi 16,128.53.

Sementara indeks Hong Kong anjlok karena laporan sektor properti di mana harga rumah baru China turun 1,4 persen secara tahunan (yoy) pada bulan Februari 2024, lebih cepat dari penurunan 0,7 persen pada bulan sebelumnya.

Ini merupakan penurunan kedelapan bulan berturut-turut dan laju paling tajam sejak Januari 2023 di tengah berbagai langkah dukungan dari Beijing untuk memitigasi dampak penurunan properti yang berkepanjangan dan pemulihan ekonomi yang rapuh.

Harga turun lebih cepat di Shenzhen (-4,8 persen vs -4,1 persen di bulan Januari) dan Guangzhou (-4,6 persen vs -3,6 persen) sementara di Beijing (1,0 persen vs 1,3 persen), Chongqing (1,2 persen vs 2,0 persen) mengalami penurunan, dan Tianjin (1,5 persen vs 2,1 persen).

Di Shanghai, harga properti meningkat sebesar 4,2 persen, sama seperti di bulan Januari. Secara bulanan, harga rumah baru turun 0,3 persen, sejalan dengan penurunan di bulan Januari.

Di Jepang, indeks Nikkei 225 turun disebabkan anjloknya saham-saham teknologi yang memimpin penurunan.

Investor juga menjadi berhati-hati menjelang keputusan kebijakan Bank Sentral Jepang (BoJ) minggu depan di tengah meningkatnya spekulasi bahwa bank tersebut dapat menyesuaikan pengaturan moneter karena kenaikan upah, inflasi yang tinggi, dan perekonomian yang kuat.

Selain itu, negara tersebut menyelesaikan negosiasi upah musim semi tahun ini pada hari Rabu dan sejumlah perusahaan besar Jepang menyetujui kenaikan gaji yang besar.

Kerugian di sektor teknologi dipimpin oleh Lasertec (-2,3 persen), Tokyo Electron (-2,5 persen), Disco Corp (-2,3 persen), Advantest (-1,3 persen) dan Screen Holdings (-2,7 persen). Sementara itu, saham-saham yang terkait dengan sektor keuangan, konsumen dan komoditas menguat. Indeks acuan ini berada di jalur penurunan hampir 3 persen pada minggu ini, memperpanjang penurunan dari minggu sebelumnya. (ADF)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.