Laba Bumi Serpong (BSDE) Susut 20 Persen jadi Rp1,94 Triliun

IDXChannel -  PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) mencatatkan laba Rp1,94 triliun pada 2023. Realisasi itu lebih rendah 20,04% year-on-year (yoy) dibandingkan 2022 yang mencapai Rp2,43 triliun.

Hal ini membawa laba per saham dasar BSDE merosot menjadi Rp93,02 per saham, dari semula Rp116,34 per saham.

Baca Juga:

Marketing Sales BSDE Mencapai Rp9,5 Triliun di 2023

Penurunan laba terjadi saat pendapatan usaha BSDE tumbuh 12,74% yoy menjadi Rp11,54 triliun, dibandingkan tahun lalu tercatat sebesar Rp10,24 triliun. Ini terjadi akibat naiknya harga pokok penjualan dan biaya operasional. 

“Pendapatan dari segmen penjualan tanah, bangunan dan strata title mendominasi Pendapatan Usaha. Pada akhir tahun 2023, segmen ini membukukan angka Rp9,83 triliun atau setara 85,15% dari total Pendapatan Usaha secara konsolidasian.” kata Direktur BSDE, Hermawan Wijaya di Jakarta, Kamis (14/3/2024).

Baca Juga:

Bumi Serpon Damai (BSDE) Pasang Target Prapenjualan 2024 Tembus Rp9,50 Triliun

Segmen dengan kontributor terbesar kedua sepanjang 2023 berasal dari segmen Sewa. Segmen tersebut membukukan Pendapatan Usaha sebesar Rp917,69 miliar atau 7,95% terhadap total Pendapatan Usaha secara konsolidasian.

Beban Pokok Penjualan (BPP) ikut naik 50,39% menjadi Rp5,13 triliun. Ini menekan Laba Kotor menjadi Rp6,41 triliun. 

Baca Juga:

Cermati Saham Pilihan: BSDE, INKP, Hingga BBTN

Adapun tota Beban Usaha di akhir tahun 2023 tercatat tumbuh 12,19% menjadi Rp3,50 triliun dibandingkan tahun 2022 sebesar Rp3,12 triliun. Menjadikan Laba Usaha terkoreksi 21,45% menjadi Rp2,91 triliun dibandingkan tahun 2022 sebesar Rp 3,71 triliun. 

Keputusan manajemen untuk berinvestasi pada proyek-proyek yang potensial kembali membuahkan hasil. Pendapatan Dividen tumbuh 51,01% menjadi Rp4,97 triliun dibandingkan tahun lalu Rp3,29 triliun. 

Baca Juga:

Segmen Residensial Masih Topang Prapenjualan Bumi Serpong Damai (BSDE) di 2023

Sedangkan Pendapatan Bunga dan Investasi pun tumbuh positif 49,56% menjadi Rp497,14 miliar dibandingkan tahun 2022 sebesar Rp332,40 miliar. 

(SAN)

Baca Juga:

Lampaui Target, Pengembang BSD (BSDE) Raup Prapenjualan Rp9,5 Triliun di 2023