Note

Bursa Asia Beragam, Nikkei 225 Jepang Terkoreksi

· Views 17
Bursa Asia Beragam, Nikkei 225 Jepang Terkoreksi
Bursa Asia Beragam, Nikkei 225 Jepang Terkoreksi. (Foto: Reuters)

IDXChannel - Bursa saham Asia bervariasi pada perdagangan Kamis (14/3/2024) seiring sejumlah data ekonomi dan sentimen data inflasi Amerika Serikat (AS) yang belum mereda.

Indeks saham di Korea Selatan, China dan Hong Kong menguat, sedangkan saham-saham Jepang dan Australia lesu.

Baca Juga:
Bursa Asia Beragam, Nikkei 225 Jepang Terkoreksi Minyak Mendidih Lagi, Saham MEDC hingga ELSA Melesat Berjamaah

Indeks Nikkei 225 Jepang melemah 0,29 persen di level 38.582 mundur dari rekor kenaikan tertinggi baru di bawah 40.000 pada pukul 9.17 WIB. Diikuti bursa Australia yang melemah 0,24 persen di level 7.710.

Sementara indeks KOSPI bursa Korea Selatan naik 0,53 persen di level 2.707, diikuti dan indeks Shanghai Composite menguat 0,12 persen di level 3.047.

Baca Juga:
Bursa Asia Beragam, Nikkei 225 Jepang Terkoreksi Harga Saham Turun, NFCX-MCAS Masuk Radar BEI

Sementara indeks Hang Seng Hong Kong naik 0,01 persen di level 17.093 pada waktu yang sama. (Lihat grafik di bawah ini.)

 Bursa Asia Beragam, Nikkei 225 Jepang Terkoreksi

Baca Juga:
Bursa Asia Beragam, Nikkei 225 Jepang Terkoreksi Harga CPO Sentuh Level Tertinggi dalam 8 Bulan, Intip Gerak Sahamnya

Dari Tanah Air, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah 0,14 persen di level 7.411. Pada perdagangan sebelumnya IHSG menguat 0,53 persen di level 7.421 dan mencetak sejarah kembali mencapai level tertinggi sepanjang masa (all time high).

Indeks Nikkei 225 meluncur untuk sesi keempat berturut-turut, dengan saham-saham teknologi memimpin penurunan pasar.

Saham-saham Jepang berada di bawah tekanan baru-baru ini di tengah meningkatnya spekulasi bahwa Bank of Japan akan menyesuaikan kebijakan moneternya secepatnya pada minggu depan di tengah kenaikan upah, inflasi yang tinggi, dan perekonomian yang kuat.

Saham-saham domestik juga mengikuti kerugian di Wall Street semalam karena saham-saham teknologi berkapitalisasi besar seperti Nvidia, Tesla dan Apple menghadapi tekanan jual.

Kerugian di sektor teknologi dipimpin oleh Tokyo Electron (-1,6 persen), Disco Corp (-0,9 persen), Advantest (-2,3 persen), Screen Holdings (-1,4 persen) dan Renesas Electronics (-1,9 persen).

Saham-saham kelas berat indeks lainnya juga merosot, termasuk Mitsubishi UFJ (-0,4 persen), Daikin Industries (-0,5 persen) dan KDDI Corp (-0,6 persen).

Dari Korea Selatan, indeks acuan KOSPI naik mencapai level tertinggi sejak April 2022 dan naik untuk sesi ketiga berturut-turut.

Sektor yang memimpin kenaikan pasar adalah saham-saham keuangan, yang terangkat oleh optimisme terhadap reformasi korporasi pemerintah dalam meningkatkan saham-saham yang nilainya terlalu rendah.

Penguatan terutama terlihat pada Shinhan Financial Group (2,84 persen), Samsung Life (1,1 persen), Hana Financial Group (2,3 persen), dan Meritz Financial Group (2,6 persen). Selain itu, saham-saham bioteknologi juga menguat, seperti Samsung Biologics (0,1 persen), Celltrion (0,2 persen), dan HLB (8,4 persen).

Sementara itu, indeks kelas berat lainnya menghadapi tekanan, termasuk Samsung Electronics (-0,3 persen), SK Hynix (-0,6 persen), dan LG Energy Solution (-1,3 persen).

Dari Australia, indeks S&P/ASX 200 tergelincir menghentikan kenaikan dua hari karena kerugian di sektor keuangan melebihi keuntungan di saham-saham terkait komoditas.

Saham-saham Australia juga mengikuti penurunan di Wall Street semalam karena saham-saham teknologi berkapitalisasi besar berada di bawah tekanan.

Kerugian di sektor keuangan dipimpin oleh Westpac Banking (-1,9 persen), Commonwealth Bank (-0,9 persen), ANZ Group (-2 persen), National Australia Bank (-0,8 persen) dan Macquarie Group (-0,8 persen).

Sementara itu, saham-saham pertambangan dan energi menguat karena harga komoditas yang menguat, dengan kenaikan yang dialami oleh BHP Group (2,5 persen), Rio Tinto (1,9 persen), Evolution Mining (6,1 persen), Woodside Energy (0,8 persen) dan Santos (0,9 persen).

Dari AS, Wall Street ditutup bervariasi dengan indeks S&P 500 dan Nasdaq melemah pada perdagangan Rabu (13/3) waktu setempat.

Hal itu karena investor mengambil keuntungan (profit taking) dari saham pembuat chip, sementara mereka bersiap untuk data harga produsen dan petunjuk lebih lanjut mengenai tren inflasi menjelang pertemuan The Federal Reserve minggu depan.

Mengutip Reuters, Dow Jones Industrial Average (.DJI) naik 37,83 poin, atau 0,1 persen, menjadi 39.043,32. S&P 500 (.SPX) kehilangan 9,96 poin, atau 0,19 persen, pada 5,165.31 dan Nasdaq Composite (.IXIC) turun 87,87 poin, atau 0,54 persen, menjadi 16,177.77.

Sebelumnya, data menunjukkan bahwa tingkat inflasi umum di AS secara tak terduga naik menjadi 3,2 persen di Februari dari 3,1 persen di Januari, sedangkan tingkat inflasi inti melambat menjadi 3,8 persen dari 3,9 persen, namun berada di atas perkiraan pasar sebesar 3,7 persen.

Di Asia, tingkat pengangguran Korea Selatan mencapai 2,6 persen pada bulan Februari, turun dari 3 persen pada bulan Januari. (ADF)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.