Note

Defisit Rp19,5 Triliun, Akuntan Kembali Ragukan Kelangsungan Usaha Bakrie & Brothers

· Views 26

Pasardana.id - Akuntan Publik pemeriksa laporan keuangan tahun 2023 masih meragukan kelangsungan usaha PT Bakrie & Brothers Tbk (IDX: BNBR).

Pasalnya, emiten induk usaha grup Bakrie itu masih mengalami defisit Rp19,5 triliun pada akhir tahun 2023.

Selain itu, BNBR juga mengalami arus kas negatif sedalam Rp318,4 miliar.   

“Kondisi tersebut mengindikasi adanya ketidakpastian material yang dapat menyebabkan keraguan signifikan atas kemampuan grup untuk mempertahankan kelangsungan ushanya,” tulis Julinar Natalina Rajagukguk, Akuntan Publik dari KAP Y Santosa dan Rekan.

Padahal, BNBR telah menerangkan langkah-langkah untuk mempertahankan usahanya seperti melakukan aksi korporasi untuk mengeliminasi defisit yang ada, menuntaskan program restrukturisasi utang melalui konversi utang, peningkatan modal melalui penerbitan saham baru, menjalin kerjasama dengan mitra strategis atau mitra operasi dalam pengembangan bisnis, mengembangkan usaha dengan fokus ke  industri hijau dan pengembangan bidang usaha baru.  

Jelasnya, BNBR membukukan laba bersih sebesar Rp237,46 miliar pada tahun 2023. Hasil itu menyusut 10,9 persen dibanding tahun 2022 yang tercatat sebesar Rp266,13 miliar.

Hasil itu hanya dapat mengikis defisit sedalam 1,19 persen secara tahunan menjadi Rp19,532 triliun pada akhir tahun 2023.

Padahal, Direktur Utama BNBR, Anindya Novyan Bakrie melaporkan pendapatan mencapai Rp3,759 triliun pada tahun 2023. Raihan itu tumbuh 3,66 persen dibanding tahun 2022 yang tercatat sebesar Rp3,626 triliun.   

Penopangnya, pendapatan infrastruktur dan manufaktur meningkat 6,3 persen secara tahunan menjadi Rp3,468 triliun pada tahun 2023.

Tapi jasa pabrikasi dan konstruksi turun 21,6 persen secara tahunan menjadi Rp170,56 miliar pada tahun 2023.

Senasib, perdagangan, jasa dan investasi menyusut 18,9 persen secara tahunan menjadi Rp120,07 miliar.

Menariknya, beban pokok pendapatan dapat ditekan sedalam 1,16 persen menjadi Rp2,876 triliun pada tahun 2023.

Alhasil, laba kotor terkerek 23,3 persen secara tahunan menjadi Rp883,37 miliar.

Sayangnya, beban lain-lain bersih tercatat sebesar Rp30,342 miliar atau memburuk dibanding tahun 2022 yang meraih penghasilan lain-lain bersih sebesar Rp121,79 miliar.

Salah satu pemicunya, keuntungan penjualan aset tetap anjlok 99,5 persen secara tahunan yang tersisa Rp1,7 miliar pada tahun 2023. 

Akibatnya, laba sebelum pajak penghasilan amblas 10,19 persen secara tahunan menjadi Rp317,96 miliar.

Data tersebut tersaji dalam laporan keuangan tahun 2023 telah audit BNBR yang diunggah pada laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (13/3/2024).

Sementara itu, jumlah kewajiban berkurang 72,3 persen secara tahunan yang tersisa Rp4,4 triliun pada akhir tahun 2023.

Pada sisi lain, total ekuitas bertambah 74,3 persen secara tahunan menjadi Rp2,66 triliun pada tahun 2023.

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.