Note

Bursa Asia Bergerak Beragam, Pasar Respons Data inflasi China dan AS

· Views 18
Bursa Asia Bergerak Beragam, Pasar Respons Data inflasi China dan AS
Bursa Asia Bergerak Beragam, Pasar Respons Data inflasi China dan AS. (Foto: Reuters)

IDXChannel - Bursa saham Asia bervariasi pada perdagangan Rabu (13/3/2024) seiring reaksi investor terhadap laporan inflasi Amerika Serikat (AS) terbaru.

Data menunjukkan bahwa tingkat inflasi umum di AS secara tak terduga naik menjadi 3,2 persen di Februari dari 3,1 persen di Januari, sedangkan tingkat inflasi inti melambat menjadi 3,8 persen dari 3,9 persen, namun berada di atas perkiraan pasar sebesar 3,7 persen.

Baca Juga:
Bursa Asia Bergerak Beragam, Pasar Respons Data inflasi China dan AS Investor Tunggu Dividen, Saham BBRI dan BBCA Sentuh All-Time High Lagi

Di Asia, tingkat pengangguran Korea Selatan mencapai 2,6 persen pada bulan Februari, turun dari 3 persen pada bulan Januari.

Saham-saham di Australia, Korea Selatan dan Hong Kong menguat, sementara saham-saham Jepang dan China lesu.

Baca Juga:
Bursa Asia Bergerak Beragam, Pasar Respons Data inflasi China dan AS IHSG Hari Ini Diprediksi Lesu, Cek Saham Berpotensi Raup Untung

Indeks Nikkei 225 Jepang melemah 0,42 persen di level 38.634 mundur dari rekor kenaikan tertinggi baru di bawah 40.000 pada pukul 10.00 WIB. Diikuti bursa China yang melemah 0,45 persen di level 3.042.

Sementara indeks KOSPI bursa Korea Selatan naik 0,39 persen di level 2.692, diikuti dan indeks ASX 200 Australia menguat 0,14 persen di level 7.723. Sementara indeks Hang Seng Hong Kong naik 0,25 persen di level 17.135,75.

Baca Juga:
Bursa Asia Bergerak Beragam, Pasar Respons Data inflasi China dan AS Deretan Saham Pilihan Analis Ini Layak Dikoleksi Usai Libur Panjang

Dari Tanah Air, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat 0,32 persen pada pukul 10.17 WIB di level 7.407, kembali mencapai level tertinggi sepanjang masa (all time high).

IHSG pada perdagangan Jumat (8/3) ditutup pada posisi 7.381,907 atau meningkat 0,11 persen dari rekor sebelumnya, yaitu 7.373,964 pada Kamis (7/3).

Bursa saham AS alias Wall Street juga menguat tajam pada perdagangan Selasa (12/3) waktu setempat, dengan S&P 500 mencatat rekor penutupan tertinggi.

Hal itu karena saham Oracle melonjak dan data harga konsumen gagal mengurangi harapan investor akan penurunan suku bunga dalam beberapa bulan mendatang.

Mengutip Reuters, Dow Jones Industrial Average (.DJI) naik 235,74 poin, atau 0,61 persen, menjadi 39.005,4. S&P 500 (.SPX) bertambah 57,3 poin, atau 1,12 persen, pada 5.175,24 dan Nasdaq Composite (.IXIC) bertambah 246,36 poin, atau 1,54 persen, pada 16.265,64.

Dari China, indeks Shanghai Composite melemah pada perdagangan hari ini dengan saham-saham merosot untuk sesi kedua berturut-turut karena ketidakpastian ekonomi dan kebijakan di China yang terus membebani sentimen investor.

Data yang dirilis pada akhir pekan menunjukkan bahwa inflasi di negara tersebut naik 0,7 persen secara tahunan (yoy) di bulan Februari dan menarik China keluar dari deflasi untuk pertama kalinya sejak September tahun lalu.

Kondisi ini mengaburkan prospek pelonggaran kebijakan lebih lanjut. Investor juga bereaksi terhadap data inflasi AS yang lebih tinggi dari perkiraan yang dapat mengurangi ekspektasi penurunan suku bunga lebih awal dari The Federal Reserve (The Fed).

Saham di Hong Kong juga menghentikan dorongan bullish dalam tiga sesi sebelumnya karena kerugian di sektor perawatan kesehatan, energi, dan keuangan.

Hang Seng sedikit mundur dari level puncaknya dalam 3,5 bulan pada hari sebelumnya, mengikuti penurunan moderat indeks berjangka AS setelah S&P 500 Wall Street berakhir pada level tertinggi baru semalam karena investor mencerna data inflasi AS yang lebih panas dari perkiraan jelang pertemuan kebijakan dari The Fed minggu depan.

Beberapa pedagang tampak skeptis terhadap peluang China mencapai target pertumbuhan PDB tahun ini sekitar 5,0 persen yang ditetapkan pada pertemuan parlemen tahunan minggu lalu. Sementara itu, para ekonom mengatakan kebijakan yang kuat dari Beijing diperlukan untuk mendorong pemulihan pasar.

Saham Li Ning Co tenggelam 3,2 persen setelah Reuters mengatakan perusahaan olahraga tersebut sedang mempertimbangkan untuk melakukan go private.

Sejumlah saham unggulan Hong Kong juga mengalami penurunan di antaranya Xinyl Glass Hlds. (-1,7 persen), Industrial and Commercial Bank of China Ltd. (-1,5 persen), dan China Unicom Hk. (-0,9 persen). (ADF)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.