Note

Emiten Pengelola Watsons (DAYA) Catat Pendapatan Rp1,54 Triliun pada 2023

· Views 27
Emiten Pengelola Watsons (DAYA) Catat Pendapatan Rp1,54 Triliun pada 2023
Emiten Pengelola Watsons (DAYA) Catat Pendapatan Rp1,54 Triliun pada 2023. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Perusahaan ritel pengelola gerai Watsons, PT Duta Intidaya Tbk (DAYA) mencatatkan pendapatan usaha senilai Rp1,54 triliun pada 2023. Realisasi itu naik 33,09% year-on-year (yoy) dari 2022 yang mencapai Rp1,16 triliun.

Dari sisi operasional, beban pokok DAYA ikut terdongkrak 40,45% yoy menjadi Rp1,02 triliun yang merupakan biaya pembeian untuk persediaan. Namun, margin laba kotor masih tumbuh positif dengan torehan sebesar Rp517,40 miliar.

Baca Juga:
Emiten Pengelola Watsons (DAYA) Catat Pendapatan Rp1,54 Triliun pada 2023 Gelar Public Expose, Watsons Indonesia (DAYA) Beberkan Strategi di 2023

Terjadi kenaikan dari sisi beban usaha mencapai total Rp513,12 miliar. Sebagian besar pengeluaran pos ini datang dari gaji dan kompensasi karyawan DAYA yang menembus Rp160,50 miliar, begitu pula ongkos promosi sebesar Rp78,9 miliar hingga akhir 2023,

Setelah terpangkas beban keuangan yang ikut melandai, DAYA mencatatkan rugi sebelum pajak senilai Rp7,64 miliar, yang notabene lebih rendah secara tahunan 

Baca Juga:
Emiten Pengelola Watsons (DAYA) Catat Pendapatan Rp1,54 Triliun pada 2023 Turun 22,5 Persen, Rugi Watsons (DAYA) Jadi Rp40 Miliar

Alhasil, rugi bersih mencapai Rp16,18 miliar, turun dari rugi pada 2022 yang mencapai Rp40,02 miliar. Kinerja bottomline ini mendorong rugi per saham dasar DAYA melandai menjadi Rp6,69, dari semula Rp16,53 per saham.

Berdasarkan laporan keuangan, Minggu (10/3/2024), total aset DAYA naik 0,32% yoy menjadi Rp689,74 miliar, sejalan dengan kenaikan jumlah kewajiban utang atau liabilitas 2,85% yoy menjadi Rp672,13 miliar.

Baca Juga:
Emiten Pengelola Watsons (DAYA) Catat Pendapatan Rp1,54 Triliun pada 2023 Relaunching Watsons PIM 2 Hadirkan Konsep Baru

Ekuitas menipis 48,27% yoy menjadi Rp17,6 miliar, dari semula Rp34,03 miliar. Apabila nilai rugi yang sama atau lebih terjadi pada kuartal berikutnya, maka DAYA berpotensi mengalami defisiensi modal.

Kas yang digenggam akhir tahun senilai Rp114,39 miliar, naik sekitar 63% yoy dari awal tahun. Kenaikan pemasukan kas operasional menjadi penyeimbang, kendati DAYA merogoh kocek ratusan miliar untuk membayar utang bank dan liabilitas sewa. (WHY)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.