Note

Bursa Asia Perkasa Mengekor Wall Street, Sikap The Fed Masih Jadi Fokus Pasar

· Views 28
Bursa Asia Perkasa Mengekor Wall Street, Sikap The Fed Masih Jadi Fokus Pasar
Bursa Asia Perkasa Mengekor Wall Street, Sikap The Fed Masih Jadi Fokus Pasar. (Foto: Reuters)

IDXChannel - Pasar saham Asia menguat pada perdagangan Jumat (8/2/2024), mengikuti kenaikan Wall Street.

Saham-saham teknologi juga mencatat rekor kenaikan antusiasme terhadap kecerdasan buatan dan produk-produk terkait. Saham-saham di Australia, Jepang, Korea Selatan, Hong Kong dan China semuanya menguat.

Baca Juga:
Bursa Asia Perkasa Mengekor Wall Street, Sikap The Fed Masih Jadi Fokus Pasar Harga Emas Antam (ANTM) Pecah Rekor, Sahamnya Ikut Menyala

Bursa Jepang menguat di mana indeks Nikkei 225 Jepang kembali mendekati rekor kenaikan tertinggi baru. Sementara bursa Korea Selatan menguat diikuti bursa Hong Kong dan indeks ASX 200 Australia. Indeks China terkoreksi tipis.

Pada pukul 09.40 WIB, indeks Hang Seng Hong Kong naik 0,76 persen di level 16.352,6 setelah pada sesi sebelumnya menguat. Sementara indeks Shanghai Composite melemah tipis 0,091 persen di level 3.024. Sementara indeks ASX 200 Australia bergerak menguat 0,94 persen di level 7.836. (Lihat grafik di bawah ini.)

Baca Juga:
Bursa Asia Perkasa Mengekor Wall Street, Sikap The Fed Masih Jadi Fokus Pasar Ada Transaksi Nego Rp3,1 Triliun di Saham Bayan (BYAN), Siapa?

Bursa Asia Perkasa Mengekor Wall Street, Sikap The Fed Masih Jadi Fokus Pasar

Indeks Nikkei 225 menguat 0,81 persen di level 39.922 setelah pada sesi sebelumnya sempat mencatatkan angka tertinggi baru (new all time high) di atas 40.000. Indeks KOSPI Korea Selatan menguat paling tebal 1,33 persen di level 2.682.

Baca Juga:
Bursa Asia Perkasa Mengekor Wall Street, Sikap The Fed Masih Jadi Fokus Pasar Saham ICTSI Jasa Prima (KARW) Langsung Ngacir Usai Suspensi Dibuka

Dari Tanah Air, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga dibuka menguat 0,35 persen. IHSG dibuka di level 7.402 pada waktu yang sama dan mencapai new all time high.

Wall Street ditutup menguat pada perdagangan Kamis (7/3/2024) waktu setempat, dengan S&P 500 naik 1 persen ke rekor penutupan tertinggi.

Sementara, indeks komposit Nasdaq berakhir naik 1,5 persen. Hal itu terjadi karena dorongan dari saham-saham teknologi dan meningkatnya optimisme investor mengenai prospek penurunan suku bunga Federal Reserve (The Fed) tahun ini.

Mengutip Reuters, Dow Jones Industrial Average (.DJI) naik 130,30 poin, atau 0,34 persen, menjadi 38.791,35, S&P 500 (.SPX) naik 52,60 poin, atau 1,03 persen, menjadi 5.157,36.

Sedangkan Nasdaq Composite (.IXIC) mencapai rekor tertinggi intraday dan nyaris meleset dari rekor penutupan hingga berakhir naik 241,83 poin, atau 1,51 persen, pada 16,273.38.

Shanghai Composite turun dengan saham-saham di China daratan berjuang untuk mendapatkan arah yang jelas karena investor terus menilai prospek ekonomi dan kebijakan pemerintah.

Awal pekan ini, pemerintah menetapkan target PDB sekitar 5 oersen untuk tahun 2024 pada Kongres Rakyat Nasional tahunan, namun tidak memaparkan rencana kebijakan yang jelas dan konkrit.

Sementara itu, Gubernur Bank Rakyat China Pan Gongsheng mengisyaratkan pelonggaran kebijakan lebih lanjut, dengan mengatakan masih ada banyak ruang untuk kebijakan moneter.

Sejumlah saham perusahaan kelas berat seperti Foxconn Industrial naik 4,9 persen, Accelink Technology (8,7 persen) dan Dawning Information (1,7 persen), sedangkan kerugian terlihat dari Seres Group (-2,7 persen), Wuxi Apptec (-3 persen) dan Chengdu Hi-Tech (-1,5 persen).

Indeks acuan KOSPI dan Nikkei 225 naik didorong oleh pernyataan Powell yang memperkuat ekspektasi penurunan suku bunga tahun ini.

Di dalam negeri, Menteri Keuangan Korea Selatan mendesak bank-bank lokal untuk secara aktif mendukung reformasi yang sedang berlangsung di pasar valuta asing, dengan menekankan pentingnya hal ini bagi program peningkatan nilai perusahaan pemerintah, yang bertujuan untuk memprioritaskan keuntungan pemegang saham melalui insentif termasuk manfaat pajak.

Di Jepang, investor mencerna data belanja pribadi pada bulan Januari mengalami penurunan terbesar dalam hampir tiga tahun.

Saham-saham teknologi memimpin kenaikan, dengan keuntungan dari Tokyo Electron (1,7 persen), SoftBank Group (1,6 persen), Advantest (2 persen), Disco Corp (2,3 persen) dan Screen Holdings (1,6 persen).

Namun, Nikkei 225 berada di jalur penurunan pekan ini karena gelombang aksi ambil untung melanda pasar setelah indeks Jepang ini mencapai titik tertinggi baru sepanjang masa. (ADF)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.