Note

Kontribusi UMKM Pada Ekspor Masih Kecil, Sri Mulyani : Kendalanya Adalah Pembiayaan

· Views 50

Pasardana.id - Jumlah Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang ada di Indonesia sangatlah banyak. Hanya saja, kontribusinya pada ekspor masih sangat kecil.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, bahwa hal tersebut dikarenakan akses pembiayaan untuk UMKM masih minim.

"Kontibusi dari UMKM kita baru 15 persen terhadap total ekspor nasional, salah satu kendalanya adalah pembiayaan. Sebanyak 29,9 juta UMKM tidak mampu mengakses pembiayaan, karena akses itu terbatas atau karena tidak terjangkau,” kata Menkeu dalam acara BRI Macrofinance Outlook 2024 di Jakarta, Kamis (7/3).

Menkeu mengatakan, berdasarkan data yang diperolehnya, jumlah UMKM di Indonesia saat ini mencapai 65,5 juta UMKM. Dari jumlah itu, baru 10,3 juta atau sekitar 15,7 persen UMKM yang sudah mempu melakukan ekspor. 

“Saya berharap BRI bisa melakukan penetrasi hingga ke akar rumput. Sehingga bisa menjangkau 29,2 juta UMKM yang belum memiliki akses pembiayaan,” ucap Bendahara Negara.

Sementara itu, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyebut bahwa 47 persen kebutuhan pembiayaan UMKM belum terlayani oleh lembaga jasa keuangan. Kata dia, saat ini masih terdapat kesenjangan yang lebar antara permintaan kredit dan ketersediaan kredit bagi UMKM.

“Kajian yang dilakukan tahun 2023, menunjukkan adanya trend peningkatan kesenjangan antara permintaan dan ketersediaan pembiayaan. Di tahun 2026 mendatang, kebutuhan pendanaan mencapai 4.300 triliun rupiah dan suplainya hanya 1.900 triliun,” sebut Teten. 

Dia menilai, pembiayaan bagi UMKM ini sangatlah penting. Apalagi setengah dari jumlah UMKM di Indonesia bergerak di sektor produktif, seperti pertanian, perikanan, peternakan dan Perkebunan.

“Tapi justru di sektor produktif itu serapan kredit untuk UMKM masih rendah. Misalnya di sektor pertanian serapan kreditnya baru 31 persen dan perikanan lebih kecil lagi, dua persen,” ucapnya.

Teten mengatakan, selama ini sebagian besar kredit untuk UMKM disalurkan ke sektor perdagangan, karena potensi kredit macetnya kecil. 

Oleh karena itu, ia mengajak perbankan memberikan dukungan pembiayaan yang lebih besar, utamanya UMKM di sektor produktif.

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.