Note

Raja Menara Telekomunikasi Asean Raih Laba Rp2,01 Triliun di Tahun 2023

· Views 42

Pasardana.id - PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (IDX: MTEL) membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp2,01 triliun pada tahun 2023, atau tumbuh 12,6 persen dibanding tahun 2022 yang tercatat sebesar Rp1,785 triliun.

Hasil itu mengerek laba per saham dasar ke level Rp24 per lembar pada akhir tahun 2023, sedangkan di akhir tahun 2022 berada di level Rp21 per helai.

Direktur Utama MTEL, Theodorus Ardi Hartoko menyatakan, hasil itu buah dari strategi melanjutkan ekspansi bisnis ekosistem menara secara organik dan inorganik, monetisasi aset menara dan pengelolaan biaya secara lebih efisien, membuahkan hasil positif.

Ia merinci, MTEL berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp8,59 triliun pada tahun 2023, tumbuh 11,2 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Bisnis penyewaan menara atau tower leasing menjadi penyumbang terbesar senilai Rp7,14 triliun, atau tumbuh 12 persen.

Sementara itu, pendapatan dari segmen fiber optic terus berkembang dengan menghasilkan pemasukan sebesar Rp207 miliar.

Kenaikan di sisi pendapatan berhasil diimbangi dengan pengelolaan biaya yang lebih efisien.

Mitratel berhasil menjaga efektifitas operasional dengan mencatatkan beban operasional sebesar Rp4,96 triliun, hanya tumbuh 8,3 persen atau lebih rendah dari pertumbuhan pendapatan yang mencapai 11,2 persen.

“Kami mampu menghasilkan EBITDA senilai Rp6,92 triliun, melonjak 12,7 persen. Margin EBITDA pun semakin baik dari 79,5 persen pada 2022 menjadi 80,5 persen pada 2023. Sementara itu, laba bersih tumbuh 12,6 persen dari Rp1,79 triliun menjadi Rp2,01 triliun,” ungkap Theodorus Ardi Hartoko dalam keterangan resmi, Kamis (7/3/2024).

Pada sisi kinerja operasional, lanjutnya, MTEL berhasil menambah 2.596 menara sehingga saat ini memiliki 38.014 menara, dengan membangun menara baru (organik) dan mengakuisisi hampir 2 ribu menara.

“Kami terus memantapkan posisinya sebagai raja menara di Asia Tenggara dari sisi jumlah kepemilikan menara,” kata dia.

Ia menambahkan, MTEL juga dipercaya sebagai salah satu mitra utama dalam pengembangan portofolio fiber untuk memenuhi kebutuhan operator seluler akan jaringan berlatensi rendah seiring dengan perkembangan teknologi 5G.

Hal ini tercermin dari pencapaian Mitratel dalam menambah jangkauan fiber optic sepanjang 15.880 KM selama tahun 2023.

Dengan tambahan ini, total panjang fiber optic milik Mitratel mencapai 32.521 KM pada akhir tahun 2023 atau tumbuh sebesar 95,4 persen.

Lebih lanjut Teddy menjelaskan, Mitratel akan terus memperkuat posisinya sebagai mitra strategis operator seluler dalam melakukan konsolidasi sekaligus membantu mereka ekspansi ke sejumlah wilayah baru pusat pertumbuhan ekonomi.

“Portofolio menara dan fiber kami tersebar merata di seluruh Indonesia. Sebanyak 22.237 menara, atau 58 persen dari total, berada di luar pulau Jawa. Jaringan infrastruktur yang kami miliki akan memudahkan para operator seluler untuk memperdalam penetrasi pasar dan mengembangkan bisnis, terutama di area rural,” katanya.

Konsolidasi di sektor telekomunikasi, menurut Teddy, akan memberikan dampak positif terhadap industri penunjang, termasuk penyewaan menara dan fiber optic.

Dengan persaingan di industri telekomunikasi yang lebih sehat, kinerja keuangan para operator seluler diharapkan akan lebih kuat, sehingga memiliki kapasitas untuk memperluas coverage sekaligus meningkatkan kualitas jaringan.

“Permintaan untuk sewa menara, fiber optic dan layanan penunjang lainnya bakal meningkat sejalan dengan rencana ekspansi, terutama ke wilayah sentra pertumbuhan ekonomi baru di masa mendatang,” papar dia.

Lebih lanjut, dia menegaskan, MTEL terus mencatatkan kenaikan jumlah kolokasi dari 16.588 menjadi 19.395 tenant, atau meningkat 16,9 persen.

Sehingga jumlah tenant juga bertumbuh 10,4 persen dari 52.006 menjadi 57.409 tenant.

Peningkatan ini berdampak pada tenancy ratio dari 1,47x menjadi 1,51x.

“Kontribusi bisnis di luar Jawa tercermin pada pertumbuhan tenant sebesar 12 persen, lebih tinggi dibandingkan di Jawa yang pertumbuhannya sebesar 9 persen,” katanya.

Alhasil, MTEL mencatatkan kenaikan aset sebesar 1,7 persen menjadi Rp57,01 triliun didorong oleh peningkatan aset tetap, baik dari kegiatan organik maupun inorganik dengan memaksimalkan penggunaan dana IPO.

 

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.