Note

Saham Apple Tertinggal dari Magnificent Seven, Imbas Lesunya Penjualan?

· Views 42
Saham Apple Tertinggal dari Magnificent Seven, Imbas Lesunya Penjualan?
Saham Apple Tertinggal dari Magnificent Seven, Imbas Lesunya Penjualan. (Foto: Reuters)

IDXChannel - Saham raksasa teknologi berbasis Amerika Serikat (AS) Apple Inc (AAPL) berada di bawah tekanan karena terus mengalami penurunan sepanjang 2024.

Per Selasa (5/3/2024), saham AAPL turun 8,36 persen secara year to date (YTD) dan turun 2,8 persen secara harian. (Lihat grafik di bawah ini.)

Baca Juga:
Saham Apple Tertinggal dari Magnificent Seven, Imbas Lesunya Penjualan? Proyek Apple Car Resmi Dihentikan, Sejumlah Karyawan Kena PHK

Saham Apple Tertinggal dari Magnificent Seven, Imbas Lesunya Penjualan?

Tak hanya Apple, saham Wall Street yang tergabung dalam Magnificent Seven, yakni Tesla Inc (TSLA) dan induk Google, Alphabet Inc (GOOGL) juga longsor sepanjang tahun ini.

Baca Juga:
Saham Apple Tertinggal dari Magnificent Seven, Imbas Lesunya Penjualan? Elon Musk Buka Suara Terkait Berhentinya Proyek Mobil Listrik Apple

Imbasnya, saham GOOGL juga turun 3,98 persen YTD dan turun 0,48 persen secara harian. Saham TSLA terpukul paling dalam dengan penurunan 27,24 persen YTD dan 3,93 persen secara harian.

Informasi saja, saham-saham "Magnificent Seven" adalah saham dengan kinerja terbaik di pasar saham Wall Street Amerika Serikat (AS), yang terdiri dari beberapa perusahaan berkapitalisais pasar jumbo seperti Microsoft Inc (MSFT), AAPL, Nvidia (NVDA), Amazon (AMZN), Alphabet Inc (GOOGL), Meta Platform (META) dan Tesla (TSLA).

Baca Juga:
Saham Apple Tertinggal dari Magnificent Seven, Imbas Lesunya Penjualan? Apple Kena Denda Rp30 Triliun di Eropa, Ini Penyebabnya

Sebagai tambahan, tiga indeks utama AS Wall Street, ditutup melemah lebih dari 1 persen pada perdagangan Selasa (5/3) waktu setempat.

Pelemahan pada perusahaan-perusahaan dengan pertumbuhan mega kapitalisasi seperti Apple Inc dan sektor chip membebani Nasdaq menjelang rilis data ekonomi minggu ini dan pernyataan dari Ketua The Fed Jerome Powell.

Mengutip Reuters, Dow Jones Industrial Average (.DJI) turun 404,64 poin atau 1,04 persen menjadi 38.585,19. S&P 500 (.SPX) kehilangan 52,3 poin, atau 1,02 persen, pada 5.078,65 dan Nasdaq Composite (.IXIC) turun 267,92 poin, atau 1,65 persen, menjadi 15.939,59.

Waspada Pelemahan Penjualan iPhone

Saham AAPL juga semakin tertekan setelah catatan penelitian dari Counterpoint mengklaim penjualan iPhone di China turun 24 persen dari tahun ke tahun dalam beberapa minggu pertama tahun 2024. Ini merupakan awal tahun yang buruk bagi raksasa teknologi tersebut.

China yang merupakan salah satu pasar terbesar Apple, juga sempat mengalami penurunan penjualan ponsel pintar secara keseluruhan sebesar 7 persen pada periode yang sama.

Laporannya juga mengatakan pangsa Apple di pasar ponsel pintar China turun menjadi 15,7 persen dari 19 persen pada tahun lalu, menempatkannya di posisi keempat setelah turun dari posisi nomor dua.

Sementara itu, Huawei naik ke posisi kedua karena pangsa pasarnya tumbuh menjadi 16,5 persen dari 9,4 persen pada tahun sebelumnya.

Apple mulai menawarkan diskon di situs resminya di China bulan lalu sebelum mensubsidi model iPhone tertentu melalui toko andalannya di platform pasar Alibaba, Tmall, minggu lalu.

Perlambatan permintaan di China dapat mempengaruhi pendapatan Apple yang telah mengecewakan investor ketika perusahaan tersebut merilis pendapatannya bulan lalu.

Perusahaan besutan Steve Jobs ini mengatakan penjualan di China mencapai USD20,82 miliar (£16,4 miliar) dalam tiga bulan terakhir tahun 2023, turun dari USD23,9 miliar pada tahun sebelumnya.

AAPL juga didenda hampir USD2 miliar oleh regulator antimonopoli Uni Eropa atas aturan aplikasi seputar streaming musik.

Penurunan saham AAPL tak sejalan dengan booming NVDA yang sahamnya sudah naik 78,47 persen sepanjang tahun ini.

Tak hanya itu, pasar digegerkan dengan laba kuartal IV-2023 raksasa pembuat chip artificial intelligence (AI) berbasis Amerika Serikat (AS) Nvidia Corp (NVDA) yang melonjak lebih dari 700 persen.

Perusahaan mencatatkan laba per saham alias earning per share (EPS) USD5,16 yang disesuaikan versus perkiraan USD4,64 yang diperkirakan oleh survei analis oleh LSEG, yang sebelumnya dikenal sebagai Refinitiv.

Sementara laba bersih perusahaan juga melonjak 769 persen secara year on year (yoy) di level USD12,28 miliar. (ADF)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.