Pidato utama Kepala Fed Jerome Powell

Euro dan pound Inggris terus menguat terhadap dolar AS di tengah lemahnya statistik fundamental yang datang dari Amerika Serikat baru-baru ini. Namun, hari ini kami menantikan peristiwa yang lebih menarik: pidato Kepala Federal Reserve di Capitol Hill. Hari ini menandai pidato pertama dari dua pidato di hadapan Kongres. Powell pertama-tama akan berpidato di House Financial Services Committee dan kemudian mengulangi pidato serupa di Senate Banking Committee besok. Diperkirakan para legislator akan mengajukan sejumlah pertanyaan penting kepadanya, tidak hanya mengenai perekonomian dan kebijakan moneter, tetapi juga pengoperasian sistem perbankan.

Diskusi tersebut akan mencakup usulan Federal Reserve yang banyak dikritik untuk meningkatkan kebutuhan modal bagi bank-bank besar. Namun, biaya pinjaman juga akan menjadi isu penting dalam agenda tersebut.

Sejak Juli 2023, The Fed telah mempertahankan suku bunga pada level tertinggi dalam dua dekade terakhir, sehingga membuat akses terhadap kredit semakin sulit bagi banyak warga negara Amerika. Hal ini memengaruhi pembelian rumah dan mobil, belum lagi pembayaran utang kartu kredit.

Belakangan ini, Partai Demokrat mengkritik keras tindakan Powell. Senator Sherrod Brown dan Elizabeth Warren telah meminta para pemimpin The Fed untuk segera menurunkan suku bunga, dengan alasan bahwa pendekatan yang ketat seperti itu tidak lagi diperlukan. Meskipun data inflasi belakangan ini menunjukkan sebaliknya, banyak pejabat yang dovish menganggap lonjakan inflasi hanya bersifat sementara.

Jelas bahwa meski dengan latar belakang pertumbuhan ekonomi yang melambat, The Fed tidak terburu-buru mengubah suku bunga. Pasar tenaga kerja tetap kuat, dan tingkat inflasi bulanan pada bulan Januari tahun ini jauh lebih tinggi dibandingkan ekspektasi para ekonom. Kekhawatiran yang terus-menerus atas tekanan harga telah mendorong para perwakilan bank sentral yang yakin diperlukan bukti tambahan bahwa inflasi bergerak menuju target 2% sebelum memulai siklus penurunan suku bunga.

Beberapa pakar menyatakan bahwa semakin lama The Fed menunda penurunan suku bunga, semakin tinggi kemungkinan penurunan suku bunga akan terjadi pada pemilihan presiden bulan November, yang hampir pasti akan menjadi pertarungan ulang antara Presiden Joe Biden dan mantan Presiden Donald Trump.

Meskipun perwakilan The Fed telah berulang kali menekankan bahwa keputusan mereka tidak tergantung pada politik, menurunkan suku bunga menjelang hari pemilu dapat menimbulkan kritik tajam terhadap kinerja Bank Sentral dari Trump dan Partai Republik. Tentu saja, menurunkan suku bunga pada saat pemilihan presiden akan menguntungkan Partai Demokrat dan Biden, dan hal ini pasti akan mereka manfaatkan.

Sedangkan untuk pasangan euro/dolar, permintaan euro tetap ada setelah serangkaian statistik lemah dari AS. Sekarang, bull perlu memikirkan cara mendorong harga menuju 1,0875. Ini akan memungkinkan mereka untuk menguji 1,0900. Dari sana, pasangan ini mungkin mencapai titik 1,0930, tetapi tanpa dukungan dari pemain besar, hal tersebut akan cukup menantang. Target selanjutnya adalah puncak 1,0965. Jika instrumen trading ini turun ke 1,0835, saya memperkirakan akan ada tindakan serius dari pembeli besar. Jika mereka tidak mengambil tindakan, akan lebih bijaksana untuk menunggu pasangan ini mencapai titik terendah di 1,0790, atau membuka posisi long dari 1,0760.

Sedangkan untuk pasangan pound/dolar, pembeli harus menarik harga ke resistance terdekat di 1,2730 untuk memulai tren naik. Hal ini akan memungkinkan mereka untuk menargetkan level 1,2770, yang akan cukup sulit untuk menembus level di atasnya. Target selanjutnya adalah area 1,2800, setelah itu kita dapat mmebahas lonjakan yang lebih pesat menuju 1,2830. Jika terbentuk penurunan, bear akan mencoba untuk mengambil kendali di 1,2690. Jika berhasil, breakout melewati kisaran ini dapat mendorong pasangan mata uang ini menuju titik terendah di 1,2660 dengan prospek mencapai titik 1,2630.