Note

80% Pembeli Kendaraan Listrik Langsung Bayar Tunai, Jarang yang Kredit

· Views 29
80% Pembeli Kendaraan Listrik Langsung Bayar Tunai, Jarang yang Kredit
Foto: Shafira Cendra Arini/detik.com
Jakarta

Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) mencatatkan permintaan pembiayaan atau kredit untuk kendaraan listrik (electric vehicle/EV) terbilang masih minim. Sekitar 80% transaksi pembeliannya dilakukan secara tunai.

Ketua Umum APPI Suwandi Wiratno mengatakan, perusahaan pembiayaan atau multifinance sendiri hadir untuk membantu masyarakat dalam hal pendanaan untuk pengadaan barang dan jasa. Namun untuk kasus EV sendiri sedikit berbeda.

Menurutnya, EV sendiri merupakan bagian dari varian kendaraan yang pada saat ini bisa dikatakan sedang dalam tren atau hype. Dalam hal ini, kebanyakan pembelinya paling tidak punya dana yang cukup.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pembeli EV hari ini tuh kebanyakan memang orang-orang yang paling tidak, dia cukup dananya, dan kedua, dia mau first experience. Maka pembelian EV ini masih 80% tuh orang beli tunai," kata Suwandi, dalam Konferensi Pers Peluncuran Roadmap Pengembangan dan Penguatan Perusahaan Pembiayaan 2024-2028 di Hotel Park Hyatt, Jakarta Pusat, Selasa (5/3/2024).

Oleh karena itu, kebutuhan akan bantuan pembiayaan terbilang masih belum begitu banyak. Apalagi mengingat harga EV yang terbilang relatif tinggi dengan kisaran di atas Rp 600 juta.

"Dan kendaraan yang kita biayai itu rata-rata sekitar Rp 200 jutaan," sambungnya.

Ke depan, diproyeksikan industri EV akan terus berkembang di tanah air. Seiring dengan kondisi tersebut, harapannya semakin banyak merek yang mengeluarkan produk EV dengan harga yang jauh lebih murah.

"Kita kenal dengan LCDC, nah kita sedang menunggu bahwa para ATPM (Agen Tunggal Pemegang Merek) atau brand yang masuk sekarang ini sudah semakin banyak yang mengenalkan electric vehicle. Semoga ini mungkin akan ada electric vehicle yang harganya murah," ujar dia.

Seiring dengan itu diperlukan peningkatan penyediaan infrastruktur dasar EV sehingga ke depan penggunaan EV bisa seperti LCDC alias mobil ramah lingkungan berbiaya rendah. Dengan demikian, permintaan pembiayaan untuk EV berkemungkinan meningkat.

"Pastinya kita akan menuju ke sana. Sustainable financing sudah dimulai, bukan ini hanya di Indonesia tapi di dunia. Nah jadi kita juga, sustainable financing is not only for electric only, banyak hal-hal lain yang tentunya dari sisi pembiayaan, ada air, angin, dan segalanya, akan menjadi satu kebiayaan yang akan kita hadapi di masa yang akan datang," pungkasnya.

Sebagai tambahan informasi, OJK melaporkan pembiayaan pembelian alat angkut kendaraan bermotor seperti mobil hingga motor mendominasi pangsa pasar pembiayaan dengan rata-rata sebesar 78% dalam 5 tahun terakhir. Hal ini tertulis dalam bahan paparan Roadmap Pengembangan dan Penguatan Perusahaan Pembiayaan 2024-2028.

Pada 2023, tercatat piutang untuk produk roda empat baru mencapai Rp 19,5 triliun atau naik 15,33% secara tahunan (year-on-year/YoY). Kemudian roda empat bekas mencapai Rp 17,87 triliun atau naik 29,66%. Lalu roda dua baru mencapai Rp 9,23 triliun atau naik 13,33%.

Dalam 5 tahun ke depan, OJK memproyeksikan sektor pembiayaan kendaraan bermotor akan tetap menjadi sektor prioritas pembiayaan. terutama dengan semakin berkembangnya pembiayaan kepada EV dan mobil hybrid.

Simak juga Video: Kontribusi Bluebird Kurangi Polusi Udara dengan EV dan CNG

[Gambas:Video 20detik]




(shc/rrd)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.