BRI Bagi Dividen Tunai Rp35,43 Triliun, Begini Prospek Saham BBRI

IDXChannel - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) memutuskan untuk membagikan dividen tunai tahun buku 2023 senilai Rp35,43 triliun atau Rp235 per saham. Bagaimana prospek saham bank pelat merah tersebut?

Senior Vice President Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI), Trioksa Siahaan mengatakan, pembagian dividen BBRI telah memperhitungkan kinerja keuangan, kondisi modal, dan cashflow bank yang bagus.

Baca Juga:

BRI (BBRI) Sebar Dividen Rp235 per Saham, Catat Jadwalnya

"BBRI juga menunjukkan konsistensi peningkatan kinerja dan memiliki fundamental bisnis yang baik dengan tetap fokus pada sektor UMKM dan didukung dengan digitalisasi yang baik," ujar Trioksa kepada MNC Portal, Selasa (5/3/2024).

Menurut Trioksa, potensi bisnis BBRI ke depan masih bagus seiring dengan perkembangan ekonomi indonesia yang sama baiknya.

Baca Juga:

BRI (BBRI) Bagi Dividen 80 Persen dari Laba 2023, Totalnya Rp48,1 Triliun

"Potensi kenaikan harga saham masih besar seiring dengan peningkatan kinerja keuangan dan BBRI juga memiliki komitmen untuk membagikan dividen jumbo yang akan semakin menarik investor untuk berinvestasi di BRI," jelas Trioksa.

Baca Juga:

BRI (BBRI) Angkat Komisaris Baru dan Ubah Nomenklatur Jabatan dan Nama Direktorat

Musim dividen dari perbankan dengan kapitalisasi besar juga disebut investor adalah THR Lebaran tahun ini. Selain BRI, Bank BNI, Bank Mandiri hingga BCA juga melangsungkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) untuk membahas pembagian dividen, serta mengubah susunan pengurus.

"Big caps juga memiliki potensi yang sama dengan segmen orientasi bisnis masing-masing," pungkas Trioksa.

Dari data RTI Business, saham BBRI pada perdagangan hari ini (5/3) hingga pukul 11.14 WIB menguat 1,65 persen ke 6.150.

Nilai transaksi perdagangan saham BBRI mencapai Rp242,49 miliar dengan volume 39,56 juta saham dan frekuensi sebanyak 6.724 kali.

Berdasarkan keterbukaan informasi BEI, Selasa (5/3), BBRI akan membagikan dividen tunai tahun buku 2023 dengan total nilai Rp48,10 triliun atau sebesar Rp319 per saham.

Jumlah tersebut termasuk dividen interim yang telah dibagikan kepada pemegang saham pada 18 Januari 2024 sejumlah Rp12,66 triliun atau sebesar Rp84 per saham.