Note

Emas Bullish, Saham BRMS hingga ARCI Lanjutkan Kenaikan

· Views 21
Emas Bullish, Saham BRMS hingga ARCI Lanjutkan Kenaikan
Emas Bullish, Saham BRMS hingga ARCI Lanjutkan Kenaikan. (Foto: Freepik)

IDXChannel – Saham emiten produsen emas kembali melanjutkan penguatan pada perdagangan Selasa (5/3/2024) di tengah harga logam mulia dalam tren menaik.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 10.37 WIB, saham PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) naik 2,07 persen ke level Rp148 per saham.

Baca Juga:
Emas Bullish, Saham BRMS hingga ARCI Lanjutkan Kenaikan Saham Prajogo Pangestu Tumbang, CUAN Anjlok 5 Persen

Pada Senin (4/3), BRMS ditutup melonjak 3,7 persen.

Kemudian, saham PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB) naik 1,68 persen, sedangkan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) terapresiasi 0,68 persen.

Baca Juga:
Emas Bullish, Saham BRMS hingga ARCI Lanjutkan Kenaikan Naik Tajam, Saham Grup Astra (ARKO) Dipantau Ketat BEI

Saham PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) juga ke utara, menguat 1,32 persen. Selanjutnya, saham PT United Tractors Tbk (UNTR) mendaki 0,21 persen.

Tidak ketinggalan, saham PT Archi Indonesia Tbk (ARCI) dan PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) tumbuh 0,58 persen dan 0,56 persen.

Baca Juga:
Emas Bullish, Saham BRMS hingga ARCI Lanjutkan Kenaikan Suspensi Dibuka, Saham Emiten Dato Sri Tahir (SRAJ) Langsung Ambyar

Harga emas di pasar spot berada di kisaran USD2.111 per troy ons, turun 0,16 persen pada perdagangan Selasa (5/3/2024).

Meski demikian, harga emas masih berada dalam tren bullish imbas ekspektasi pasar soal penurunan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed).

Pada perdagangan sebelumnya, Senin (4/3) harga emas ditutup mencapai rekor tertinggi di level USD2.122 per troy ons dan menandai level penutupan tertinggi sepanjang masa setelah mengalami kenaikan hampir 2 persen pada sesi tersebut.

Dalam sepekan terakhir, harga emas telah menguat sebesar 4,04 persen.

Kenaikan harga emas dunia karena investor bertaruh bahwa The Fed akan mulai memangkas suku bunga pada paruh kedua tahun ini.

Pekan lalu, data menunjukkan bahwa aktivitas manufaktur AS mengalami kontraksi selama 16 bulan berturut-turut pada bulan Februari, sementara survei konsumen Universitas Michigan menunjukkan semangat yang lebih lemah dari perkiraan pada bulan lalu.

Sejumlah pejabat The Fed juga memperingatkan bahwa inflasi yang tinggi akan membuat bank sentral tidak terburu-buru untuk mulai melonggarkan kebijakannya. Ini karena kenaikan inflasi di masa depan kemungkinan akan mengurangi prospek penurunan suku bunga di bulan Juni.

Presiden Fed New York John Williams baru-baru ini mengungkapkan ekspektasinya terhadap penurunan suku bunga pada akhir tahun ini.

Williams menekankan meredanya inflasi dan perekonomian yang kuat, serta menyatakan bahwa kondisi perekonomian saat ini tidak memerlukan kenaikan suku bunga menjadi tanda dovish bank sentral AS ini.

Selain itu, presiden The Fed Richmond Barkin juga menyatakan bahwa terlalu dini untuk memprediksi kapan bank sentral akan mulai menurunkan suku bunga dan menekankan bahwa tekanan harga masih berlanjut dalam perekonomian.

Presiden Fed Bank Chicago, Goolsbee juga menyatakan kekhawatirannya terhadap laju tekanan harga yang sangat tinggi, khususnya dalam inflasi perumahan.

Pasar sekarang menantikan pidato Ketua The Fed Jerome Powell di hadapan Kongres minggu ini untuk mendapatkan petunjuk mengenai jalur kebijakan moneter. Investor juga menantikan data ketenagakerjaan dan angka manufaktur utama AS minggu ini.

Hendriko Gani, Investment Analyst Stockbit Sekuritas mengatakan penguatan harga emas menjadi katalis positif bagi emiten produsen emas di Tanah Air, seperti ARCI, BRS, SQMI, MDKA, hingga ANTM.

Kenaikan harga emas berpotensi meningkatkan harga jual rata-rata (ASP) dan meningkatkan margin laba emiten.

Indeks dolar juga memperpanjang penurunannya hingga di bawah 104 karena investor mencerna serangkaian data ekonomi buruk dari AS dan pernyataan beberapa pejabat bank sentral tersebut. (ADF)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.