Pasardana.id - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (IDX: BJBR) mencatatkan laba bersih sebesar Rp1,778 triliun pada tahun 2023, atau turun 22,8 persen dibanding tahun 2022 yang mencapai Rp2,304 triliun.
Dampaknya, laba per saham dasar yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk melorot ke level Rp169,03 per lembar pada akhir tahun 2023. Sedangkan di akhir tahun 2022 berada di level Rp219,02 per helai.
Direktur Utama BJBR, Yuddy Renaldi melaporkan, pendapatan bunga dan syariah sebesar Rp14,258 triliun.
Hasil itu tumbuh 4,5 persen dibanding tahun 2022 yang tercatat sebesar Rp13,635 triliun.
Sayangnya, beban bunga dan bagi hasil syariah membengkak 37,6 persen secara tahunan menjadi Rp7,194 triliun.
Sehingga pendapatan bunga bersih tergerus 15,9 persen secara tahunan yang tersisa Rp7,063 triliun pada akhir tahun 2023.
Ditambah, total pendapatan operasional lainnya tumbuh 17,2 persen secara tahunan menjadi Rp1,922 triliun pada tahun 2023.
Walau beban operasional lainnya dapat dipangkas 5,01 persen secara tahunan menjadi Rp6,837 triliun pada tahun 2023. Tapi laba operasional tetap tergerus 25 persen sisa Rp2,126 triliun.
Data tersebut tersaji dalam laporan keuangan tahun 2023 telah audit BJBR yang diunggah pada laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (5/3/2024).
Bank milik pemerintah daerah se-provinsi Jawa Barat dan Banten ini membukukan kredit yang disalurkan sebesar Rp115,58 triliun, atau tumbuh 7,4 persen dibanding tahun 2022 yang tercatat sebesar Rp108,33 triliun.
Adapun simpanan nasabah meningkat 3,2 persen secara tahunan menjadi Rp126,47 triliun pada tahun 2023. Alhasil, aset terkerek 3,8 persen menjadi Rp188,29 triliun.
Hot
No comment on record. Start new comment.