Note

OJK Sebut 84 Perusahaan Masuk Pipeline Penawaran Umum di BEI, Incar Rp 56 T

· Views 25
OJK Sebut 84 Perusahaan Masuk Pipeline Penawaran Umum di BEI, Incar Rp 56 T
Gedung BEI/Foto: Ari Saputra
Jakarta

Kepala Eksekutif Pasar Modal, Bursa Karbon dan Keuangan Derivatif Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Inarno Djajadi mengatakan, saat ini terdapat pipeline penawaran umum 84 perusahaan dengan perkiraan pendanaan Rp 56,83 triliun. Dari pipeline itu, 56 perusahaan berencana melakukan pencatatan saham perdana atau IPO di Bursa Efek Indonesia (BEI).

"Sementara itu masih terdapat 84 pipeline penawaran umum dengan perkiraan nilai indikatif Rp 56,83 triliun yang di antaranya merupakan rencana IPO oleh emiten baru sebanyak 56 perusahaan," katanya dalam Konferensi Pers Rapat Dewan Komisioner Bulanan (RDKB) OJK Bulanan Februari 2024 secara daring, Senin (4/3/2024).

Menurutnya, antusiasme penghimpunan dana di pasar modal masih terlihat. Per 29 Februari 2024, nilai penawaran umum tercatat Rp 20,65 triliun dengan emiten baru 12 perusahaan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Adapun antusiasme penghimpunan dana di pasar modal masih terlihat. Tercermin hingga 29 Februari 2024, nilai penawaran umum tercatat sebesar Rp 20,65 triliun dengan emiten baru sebanyak 12 emiten," tuturnya.

Sementara itu, Inarno menyebut pasar saham Indonesia masih mengalami penguatan, tercermin dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang menguat 0,60% year to date ke level 7.316,11, dengan net buy Rp 18,44 triliun year to date. Lalu pasar obligasi atau ICBI (Indonesia Composite Bond Index) menguat 0,98% ke level 378,28 year to date pada 29 Februari 2024.

"Sementara asset under management pengelolaan investasi per 29 Februari tercatat Rp 824,4 triliun atau turun 0,04% dengan nilai aktiva bersih NAB reksa dana sebesar Rp 495,78 triliun atau turun 1,13%. Dan tercatat net redemption Rp 16,72 triliun," bebernya.

Soal bursa karbon, Inarno melihat potensinya masih sangat besar. Pertimbangannya karena masih terdapat 3.453 pendaftar yang tercatat di sistem registrasi nasional pengendalian perubahan iklim.

"Pada bursa Karbon sejak diluncurkan 26 September 2023, pada 29 Februari tercatat 50 pengguna jasa yang mendapat izin dengan total volume 501.910 ton CO2 ekuivalen, dan akumulasi nilai sebesar Rp 31,36 miliar dengan rincian 31,30% di pasar reguler, 9,69% di pasar negosiasi, dan 58,92% di pasar lelang," tuturnya.

"Ke depan potensi bursa karbon masih sangat besar, mempertimbangkan terdapat 3.453 pendaftar yang tercatat di sistem registrasi nasional pengendalian perubahan iklim," pungkasnya.

(ily/ara)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.