Note

Harga Minyak dalam Tren Naik, Saham MEDC hingga AKRA Menguat

· Views 22
Harga Minyak dalam Tren Naik, Saham MEDC hingga AKRA Menguat
Harga Minyak dalam Tren Naik, Saham MEDC hingga AKRA Menguat. (Foto: Freepik)

IDXChannel – Saham emiten minyak & gas (migas) condong naik pada Senin (4/3/2024) di tengah harga komoditas energi utama dalam tren menguat.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 11.16 WIB, saham PT Radiant Utama Interinsco Tbk (RUIS) melesat 4,23 persen ke posisi Rp197 per saham.

Baca Juga:
Harga Minyak dalam Tren Naik, Saham MEDC hingga AKRA Menguat Batu Bara Membara, Saham TOBA hingga ADRO Berpesta

Saham PT Apexindo Pratama Utama Tbk (APEX) naik 2,99 persen, sedangkan saham PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) menguat 1,85 persen.

Selanjutnya, saham PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) terapresiasi 1,83 persen dan PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) mendaki 0,57 persen. Saham PT Elnusa Tbk (ELSA) tumbuh 1,04 persen.

Baca Juga:
Harga Minyak dalam Tren Naik, Saham MEDC hingga AKRA Menguat Harga Emas Melonjak, Saham BRMS hingga MDKA Turut Menguat

Minyak mentah berjangka (futures) West Texas Intermediate (WTI) dan Brent masing-masing mengalami koreksi tipis pada perdagangan Senin (4/3).

Sebelumnya, harga minyak mengalami penguatan hingga 2 persen pada penutupan perdagangan Jumat (2/3) waktu Amerika Serikat (AS).

Baca Juga:
Harga Minyak dalam Tren Naik, Saham MEDC hingga AKRA Menguat Suspensi Dibuka BEI, Saham KICI Tumbang

Para investor tengah mempertimbangkan keputusan pemangkasan produksi OPEC+ dan juga mempertimbangkan data ekonomi baru AS, Eropa, dan China.

Harga minyak WTI dan Brent masing-masing menjadi sekitar USD79,93 per barel melemah 0,04 persen dan USD83,54 per barel, melemah 0,01 persen pada pukul 10.59 WIB. 

Meski demikian, melansir Trading Economics, WTI dan Brent dalam sepekan mengalami penguatan masing-masing 3,04 persen dan 2,29 persen.

Harga minyak menguat tersengat sentimen Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya akan memperpanjang pengurangan produksi sukarela hingga akhir Juni 2024.

Arab Saudi selaku pemimpin de facto OPEC, mengatakan pihaknya akan memperpanjang pengurangan produksi sukarela sebesar 1 juta barel per hari hingga akhir kuartal kedua (2Q2024), sementara Rusia akan memangkas produksi dan pasokan ekspornya sebesar 471.000 barel per hari.

Irak dan UEA juga akan terus mengurangi produksi masing-masing sebesar 220.000 barel per hari dan 163.000 barel per hari hingga akhir Juni.

OPEC+ telah mengurangi produksi minyak secara sukarela sebesar 2,2 juta barel per hari pada 1Q24.

Dalam kesepakatan terbaru untuk 2Q24, Rusia dan Irak mengurangi jumlah pemangkasan produksi mereka masing-masing menjadi 471.000 dan 220.000 barel per hari. Sebagai perbandingan, pada 1Q24, Rusia dan Irak memangkas produksi masing-masing sebanyak 500.000 dan 223.000 barel per hari.

Selain Rusia dan Irak, anggota OPEC+ lain tidak mengubah jumlah pemangkasan produksi sukarela mereka, dengan Arab Saudi tetap menjadi anggota dengan pemangkasan produksi terbesar mencapai 1 juta barel per hari.

Investment Analyst Stockbit Sekuritas, Hendriko Gani mengatakan, berlanjutnya pemotongan sukarela oleh OPEC+ berpotensi membatasi penurunan harga minyak.

“Hal ini dapat menguntungkan emiten produsen migas seperti PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) dari terjaganya harga jual rata-rata,” kata Gani dalam catatan Senin (4/3).

Selain itu, Gani menambahkan stabilnya harga minyak di level yang cukup tinggi ini akan mendorong produsen meningkatkan investasi di sektor hulu migas. Hal ini akan menguntungkan emiten jasa migas seperti PT Elnusa Tbk (ELSA), PT Wintermar Offshore Marine Tbk (WINS), dan PT Logindo Samudramakmur Tbk (LEAD) dari peningkatan orderbook dan rata-rata harga jual.

Sementara itu, para analis berpendapat bahwa keputusan tersebut sudah diantisipasi secara luas dan tidak menimbulkan kejutan.

"Pengumuman ini tidak mengejutkan. Namun, keputusan ini menegaskan bahwa kelompok tersebut tidak terburu-buru untuk mengembalikan volume pasokan," kata Giacomo Romeo, analis di Jefferies.

Riyadh juga mengatakan pihaknya akan terus berkoordinasi dengan OPEC dan sekutunya, termasuk Rusia.

"Namun, perpanjangan setelah kuartal kedua masih jauh lebih tidak pasti," kata Romeo.

Menurut Romeo, pasar akan memperhatikan pertemuan para pejabat OPEC+ berikutnya pada awal Juni 2024.

Di Timur Tengah, ketidakpastian seputar perundingan gencatan senjata antara Israel dan Hamas, serta serangan Houthi yang sedang berlangsung terhadap pengiriman Laut Merah menambah risiko pada harga minyak. (ADF)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.