Note

Tekanan Jual Tiada Henti, Saham GOTO Turun Tajam ke Level Rp66

· Views 14
Tekanan Jual Tiada Henti, Saham GOTO Turun Tajam ke Level Rp66
Tekanan Jual Tiada Henti, Saham GOTO Turun Tajam ke Level Rp66. (Foto: GoTo)

IDXChannel – Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) merosot tajam pada Senin (4/3/2024), melanjutkan tekanan jual pada pekan lalu usai perusahaan menggelar paparan publik atau public expose (pubex) insidentil pada Rabu (28/2).

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham GOTO anjlok 4,35 persen ke Rp66 per saham. Nilai transaksi tercatat mencapai Rp136,99 miliar dan volume perdagangan mencapai Rp2,00 miliar.

Baca Juga:
Tekanan Jual Tiada Henti, Saham GOTO Turun Tajam ke Level Rp66 Terus Dijual Asing, Saham GOTO Turun Tajam 13 Persen

Dengan ini, saham GOTO sudah turun selama 4 hari beruntun.

Dalam sepekan, saham GOTO amblas 15 persen dan dalam sebulan anjlok 24 persen.

Baca Juga:
Tekanan Jual Tiada Henti, Saham GOTO Turun Tajam ke Level Rp66 GOTO Butuh 1,5 Bulan Integrasikan TikTok dan Tokopedia

Penurunan tersebut di tengah asing melakukan jual bersih (net sell) Rp88,60 miliar dalam seminggu di pasar reguler.  Sementara, dalam sebulan, net sell asing mencapai Rp411,56 miliar.

Secara teknikal, saham GOTO—yang masih downtrend—menembus ke bawah level support terdekat, yakni level 69 yang merupakan area Fibonacci 23,6 persen.

Baca Juga:
Tekanan Jual Tiada Henti, Saham GOTO Turun Tajam ke Level Rp66 Kejar Tenggat, GOTO Klaim Proses Integrasi TikTok-Tokopedia Hampir Rampung

Apabila bertahan di level 66, level support selanjutnya untuk saham GOTO berada di level psikoogis 60 dan level 54 (yang merupakan level terendah).

Sebelumnya, GOTO menggelar public expose secara daring (online) pada Rabu (28/2), mulai pukul 10.00 WIB hingga sekitar 11.15 WIB.

Dalam pubex, manajemen memaparkan sejumlah isu penting dan perkembangan GOTO ke depan, mulai dari penjelasan latar belakang dan manfaat dari transaksi Tokopedia-TikTok, informasi terkini kemitraan shop (Tokopedia), penjelasan mengenai nilai akuisisi PT Tokopedia, kinerja keuangan dan operasional perseroan, peta jalan strategi perseroan untuk 2024, hingga rencana aksi korporasi.

Manajemen GOTO, misalnya, mengestimasi komitmen investasi TikTok ke Tokopedia, bisa mencapai Rp177 miliar setiap kuartal. Total GoTo bisa meraup Rp708 miliar per tahun.

Hal itu terungkap dalam dokumen Paparan Publik Insidentil yang disampaikan manajemen GOTO di BEI.

Dalam dokumen yang disampaikan itu, terlihat apa saja keuntungan yang diperoleh GOTO setelah tidak lagi menjadi pemegang saham mayoritas di Tokopedia.

Sebagai informasi, pada 31 Januari lalu, GoTo dan TikTok, mengumumkan penyelesaian transaksi investasi TikTok ke Tokopedia demi memperkuat pertumbuhan ekonomi digital Indonesia dengan fokus pada pemberdayaan serta perluasan pasar bagi pelaku UMKM nasional.

Dengan investasi TikTok senilai USD1,5 miliar atau sekitar Rp24 triliun, maka bisnis Tokopedia dan TikTok Shop Indonesia secara resmi bergabung di bawah PT Tokopedia, yang dimiliki bersama oleh GoTo dan TikTok sebagai mitra strategis di Indonesia.

TikTok menjadi pemegang saham pengendali sebesar 75% setelah menyerap seluruh saham baru yang diterbitkan, sementara GoTo tersisa 25% dan tidak akan terdilusi lagi.

“GoTo diharapkan akan membukukan pendapatan berkelanjutan dalam bentuk e-commerce service fee dari Tokopedia,” tulis manajemen GOTO dalam dokumen paparan publik, dikutip Senin (26/2).

Soal rumor GOTO akan merger dengan sang pesaing utama Grab, Direktur/Group Chief Corporate Office dan Group General Counsel GOTO, Pablo Malay menegaskan, tidak sedang melakukan diskusi terkait hal tersebut.

“Kami tidak sedang melakukan diskusi yang berkaitan dengan rumor tersebut. Selain itu, tidak ada pemegang saham pengendali yang mengindikasikan kepada kami bahwa mereka sedang mendiskusikan hal tersebut,” katanya dalam Public Expose Insidentil, Rabu (28/2/2024).

Sebagai perusahaan publik yang tunduk terhadap regulasi pasar modal, Pablo menegaskan, perseroan akan selalu mematuhi semua hukum dan peraturan yang relevan.

“Apabila terdapat informasi material yang melibatkan perseroan, kami akan menyampaikan keterbukaan informasi sesuai ketentuan,” papar pria berkewarganegaraan Australia tersebut.

Sementara, Direktur/Presiden Layanan On-Demand GOTO, Catherine Hindra Sutjahyo menuturkan, perseroan fokus terhadap fundamental bisnis untuk memacu pertumbuhan ke depan.

Pengembangan layanan Gojek, GoCar, GoFood, dan layanan on-demand services lain menjadi prioritas perseroan, terutama dalam memperluas pasar dan menjangkau produk-produk dengan harga terjangkau.

“Seperti Go-Car Hemat, Go-Food Hemat yang tadi kami sebutkan, sejak diluncurkan tahun lalu, layanan-layanan ini mendapatkan respons yang sangat positif dari pasar. Kami juga memperkenalkan layanan Go Transit di mana kita mengintegrasikan antara, ride-hailing dengan public transportasi,” papar Catherine.

Perseroan mendorong aneka produk baru ini dapat menyasar lebih banyak kota baru di Indonesia. Perluasan layanan Go-Food juga dibidik dapat meningkat dari sisi volume transaksi, yang diharapkan juga dapat berdampak terhadap mitra driver, hingga UMKM. (ADF)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.