Note

Minyak Dunia Mendidih, Tenaga Baru buat Saham MEDC hingga AKRA

· Views 48
Minyak Dunia Mendidih, Tenaga Baru buat Saham MEDC hingga AKRA
Minyak Dunia Mendidih, Tenaga Baru buat Saham MEDC hingga AKRA. (Foto: Freepik)

IDXChannel – Sejumlah saham emiten minyak dan gas (migas) mendapat sentimen positif seiring harga minyak mentah kembali memanas di tengah spekulasi OPEC+ akan memperpanjang pemangkasan pasokan dan ketegangan di Timur Tengah.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) melesat 4,20 persen secara harian pada Jumat (1/3/2024).

Baca Juga:
Minyak Dunia Mendidih, Tenaga Baru buat Saham MEDC hingga AKRA Terus Dijual Asing, Saham GOTO Turun Tajam 13 Persen

Hal tersebut memperpanjang reli kenaikan saham MEDC menjadi 4 hari beruntun.

Tak pelak lagi, saham tersebut berhasil melonjak 10,08 persen dalam sepekan.

Baca Juga:
Minyak Dunia Mendidih, Tenaga Baru buat Saham MEDC hingga AKRA Simak Prospek Saham BTPN yang Alami Tekanan Jual Jelang Rights Issue

Investor asing tercatat masuk ke saham MEDC dengan nilai beli bersih (net buy) Rp6,82 miliar di pasar reguler dalam sepekan.

Selain MEDC, saham PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) juga sukses naik 4 hari tanpa jeda, Selasa (27/2) hingga Jumat (1/3) dengan total persentase kenaikan 7,36 persen dalam sepekan.

Baca Juga:
Minyak Dunia Mendidih, Tenaga Baru buat Saham MEDC hingga AKRA Duo Saham Pulp-Kertas Sinarmas INKP dan TKIM Bergairah Lagi, Tanda Pemulihan?

Kini, harga saham AKRA dibanderol di level Rp1.750 per saham.

Berbeda dengan MEDC, asing malah melakukan jual bersih (net sell) di saham AKRA Rp63,64 miliar dalam sepekan. Artinya, pendorong utama penguatan AKRA saat ini adalah investor lokal.

Kendati dalam persentase yang lebih kecil, sejumlah saham migas lainnya juga menguat. Sebut saja, PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) yang naik tipis 0,37 persen dalam sepekan.

Harga Minyak Memanas

Mengutip TradingEconomics, Jumat (1/3), kontrak berjangka (futures) minyak mentah jenis Brent naik lebih dari 2,5 persen menjadi di atas USD84 per barel, tertinggi dalam empat bulan terakhir.

Minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) juga naik ke level tertinggi dalam empat bulan pada Jumat. Minyak mentah WTI untuk pengiriman April ditutup naik USD1,71 menjadi US$79,97 per barel, tertinggi sejak 6 November.

Kini, semua perhatian pasar tertuju pada pertemuan OPEC+ mendatang pada Maret, di mana produsen kemungkinan akan tetap berpegang pada batas produksi sukarela setidaknya hingga Pertemuan Tingkat Menteri pada Juni untuk membantu menstabilkan pasar.

“Ekspektasi bahwa OPEC+ akan melanjutkan pengurangan produksi sukarela hingga kuartal kedua 2024 menjadi fokus utama pasar,” kata Andrew Lipow, presiden Lipow Oil Associates, dikutip dari Reuters, Sabtu (2/3).

Sejumlah sumber menjelaskan kepada Reuters, keputusan untuk memperpanjang pengurangan produksi OPEC+ diharapkan terjadi pada minggu pertama Maret, dan masing-masing negara diperkirakan akan mengumumkan keputusan mereka.

“Bertahan pada pengurangan produksi secara sukarela hingga akhir tahun akan menjadi sinyal kuat dan oleh karena itu harus dilihat sebagai hal yang positif terhadap harga,” kata analis Commerzbank, Carsten Fritsch.

Survei Reuters menunjukkan OPEC memproduksi 26,42 juta barel per hari (bph) pada Februari, naik 90.000 barel per hari dari Januari.

“Kami memperkirakan OPEC+ akan mengumumkan perpanjangan kuota produksi sukarela, setidaknya hingga Pertemuan Tingkat Menteri pada Juni untuk memberikan dukungan tambahan pada pasar minyak yang terus diterpa oleh kekhawatiran permintaan dan suku bunga, serta peningkatan pertumbuhan produksi dari Amerika,” jelas Helima Croft, Kepala Strategi Komoditas Global dan Riset MENA di RBC Capital Markets.

Ketidakpastian seputar perundingan gencatan senjata antara Israel dan Hamas, serta serangan Houthi yang sedang berlangsung terhadap pelayaran Laut Merah juga menambah risiko pada harga minyak.

Sementara itu, laporan EIA terbaru menunjukkan peningkatan stok minyak mentah AS yang lebih besar dari perkiraan, naik sebesar 4,199 juta barel pada minggu lalu karena perlambatan dalam pemrosesan kilang.

Dalam sepekan, harga minyak naik lebih dari 4%, pulih dari penurunan 2,4% pada periode sebelumnya. (ADF)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.