Note

Terus Dijual Asing, Saham GOTO Turun Tajam 13 Persen

· Views 47
Terus Dijual Asing, Saham GOTO Turun Tajam 13 Persen
Terus Dijual Asing, Saham GOTO Turun Tajam 13 Persen. (Foto: GoTo)

IDXChannel – Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) rajin dilego investor asing selama sepekan seiring perusahaan menggelar paparan publik atau public expose (pubex) insidentil pada Rabu (28/2/2024).

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham GOTO ditutup turun 2,82 persen secara harian ke level Rp69 per saham pada Jumat (1/3).

Baca Juga:
Terus Dijual Asing, Saham GOTO Turun Tajam 13 Persen Simak Prospek Saham BTPN yang Alami Tekanan Jual Jelang Rights Issue

Dalam sepekan, saham GOTO amblas 12,66 persen dan dalam sebulan anjlok 20,69 persen.

Penurunan tersebut di tengah asing melakukan jual bersih (net sell) Rp161,89 miliar dalam seminggu di pasar reguler.  Sementara, dalam sebulan, net sell asing mencapai Rp339,35 miliar.

Baca Juga:
Terus Dijual Asing, Saham GOTO Turun Tajam 13 Persen Duo Saham Pulp-Kertas Sinarmas INKP dan TKIM Bergairah Lagi, Tanda Pemulihan?

Secara teknikal, saham GOTO—yang masih downtrend—berada di level support terdekat, yakni level 69 yang merupakan area Fibonacci 23,6 persen.

Sementara, area resistance terdekat berada di 78 dan 85.

Baca Juga:
Terus Dijual Asing, Saham GOTO Turun Tajam 13 Persen Saham Lo Kheng Hong ANJT Naik Lagi usai Rumor Pengendali Mau Divestasi

Sebelumnya, GOTO menggelar public expose secara daring (online) pada Rabu (28/2), mulai pukul 10.00 WIB hingga sekitar 11.15 WIB.

Dalam pubex, manajemen memaparkan sejumlah isu penting dan perkembangan GOTO ke depan, mulai dari penjelasan latar belakang dan manfaat dari transaksi Tokopedia-TikTok, informasi terkini kemitraan shop (Tokopedia), penjelasan mengenai nilai akuisisi PT Tokopedia, kinerja keuangan dan operasional perseroan, peta jalan strategi perseroan untuk 2024, hingga rencana aksi korporasi.

Manajemen GOTO, misalnya, mengestimasi komitmen investasi TikTok ke Tokopedia, bisa mencapai Rp177 miliar setiap kuartal. Total GoTo bisa meraup Rp708 miliar per tahun.

Hal itu terungkap dalam dokumen Paparan Publik Insidentil yang disampaikan manajemen GOTO di BEI.

Dalam dokumen yang disampaikan itu, terlihat apa saja keuntungan yang diperoleh GOTO setelah tidak lagi menjadi pemegang saham mayoritas di Tokopedia.

Sebagai informasi, pada 31 Januari lalu, GoTo dan TikTok, mengumumkan penyelesaian transaksi investasi TikTok ke Tokopedia demi memperkuat pertumbuhan ekonomi digital Indonesia dengan fokus pada pemberdayaan serta perluasan pasar bagi pelaku UMKM nasional.

Dengan investasi TikTok senilai USD1,5 miliar atau sekitar Rp24 triliun, maka bisnis Tokopedia dan TikTok Shop Indonesia secara resmi bergabung di bawah PT Tokopedia, yang dimiliki bersama oleh GoTo dan TikTok sebagai mitra strategis di Indonesia.

TikTok menjadi pemegang saham pengendali sebesar 75% setelah menyerap seluruh saham baru yang diterbitkan, sementara GoTo tersisa 25% dan tidak akan terdilusi lagi.

“GoTo diharapkan akan membukukan pendapatan berkelanjutan dalam bentuk e-commerce service fee dari Tokopedia,” tulis manajemen GOTO dalam dokumen paparan publik, dikutip Senin (26/2).

Soal rumor GOTO akan merger dengan sang pesaing utama Grab, Direktur/Group Chief Corporate Office dan Group General Counsel GOTO, Pablo Malay menegaskan, tidak sedang melakukan diskusi terkait hal tersebut.

“Kami tidak sedang melakukan diskusi yang berkaitan dengan rumor tersebut. Selain itu, tidak ada pemegang saham pengendali yang mengindikasikan kepada kami bahwa mereka sedang mendiskusikan hal tersebut,” katanya dalam Public Expose Insidentil, Rabu (28/2/2024).

Sebagai perusahaan publik yang tunduk terhadap regulasi pasar modal, Pablo menegaskan, perseroan akan selalu mematuhi semua hukum dan peraturan yang relevan.

“Apabila terdapat informasi material yang melibatkan perseroan, kami akan menyampaikan keterbukaan informasi sesuai ketentuan,” papar pria berkewarganegaraan Australia tersebut.

Sementara, Direktur/Presiden Layanan On-Demand GOTO, Catherine Hindra Sutjahyo menuturkan, perseroan fokus terhadap fundamental bisnis untuk memacu pertumbuhan ke depan.

Pengembangan layanan Gojek, GoCar, GoFood, dan layanan on-demand services lain menjadi prioritas perseroan, terutama dalam memperluas pasar dan menjangkau produk-produk dengan harga terjangkau.

“Seperti Go-Car Hemat, Go-Food Hemat yang tadi kami sebutkan, sejak diluncurkan tahun lalu, layanan-layanan ini mendapatkan respons yang sangat positif dari pasar. Kami juga memperkenalkan layanan Go Transit di mana kita mengintegrasikan antara, ride-hailing dengan public transportasi,” papar Catherine.

Perseroan mendorong aneka produk baru ini dapat menyasar lebih banyak kota baru di Indonesia. Perluasan layanan Go-Food juga dibidik dapat meningkat dari sisi volume transaksi, yang diharapkan juga dapat berdampak terhadap mitra driver, hingga UMKM. (ADF)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.