Duo Saham Pulp-Kertas Sinarmas INKP dan TKIM Bergairah Lagi, Tanda Pemulihan?

IDXChannel – Dua saham emiten produsen pulp dan kertas Grup Sinar Mas, PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) dan PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM), menggeliat dalam beberapa hari terakhir, didorong prospek pemulihan industri tersebut.

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), hingga penutupan sesi I, Jumat (1/3/2024), saham INKP naik 1,72 persen ke level Rp8.875 per saham. Nilai transaksi perdagangan tercatat mencapai Rp35,99 miliar dan volume perdagangan 4,13 juta saham.

Baca Juga:

Meluncur ke Bawah, Saham Grup Bakrie VKTR dan ALII Jadi Pecundang

Penguatan ini membuat saham INKP sudah naik 3 hari berturut-turut. Alhasil, dalam sepekan, INKP tumbuh 11,99 persen dan dalam sebulan melonjak 15,26 persen.

Namun, saham INKP masih 25 persen di bawah level tertinggi terakhir pada 26 September 2023.

Baca Juga:

Saham Lo Kheng Hong ANJT Naik Lagi usai Rumor Pengendali Mau Divestasi

Setali tiga uang, saham TKIM meningkat 3,65 persen ke harga Rp7.100 per saham, menandai kenaikan 4 hari tanpa jeda. Dalam seminggu, saham TKIM naik 9,65 persen dan dalam sebulan belakangan bertambah 12,70 persen.

Mirip INKP, saham TKIM masih lebih rendah 32 persen dari level tertinggi terakhir pada 26 September tahun lalu.

Baca Juga:

Teken Kerja Sama Bisnis Digital AI dengan Huawei, Saham EXCL Melonjak

Investment Analyst Stockbit Theodorus Melvin dalam keterangan tertulis, Kamis (29/2), menjelaskan, kenaikan harga saham INKP—termasuk sang saudara TKIM—di tengah raksasa produsen kertas terbesar di dunia, Suzano, akan menaikkan harga pulp sebesar USD30-USD80 atau setara dengan 5-7 persen.

Theodorus menilai, kenaikan harga pulp dari Suzano sejalan dengan potensi pemulihan kinerja INKP seperti yang telah tim Stockbit tuliskan sebelumnya

“Kami menilai bahwa kinerja INKP dapat pulih ke depannya, didorong oleh ekspansi margin seiring kenaikan harga pulp. Berdasarkan perkiraan kami, kenaikan harga pulp berpotensi mendorong margin laba kotor (GPM) INKP kembali ke rentang 30–35%, setelah turun signifikan ke level 26,6% pada 3Q23,” jelasnya, dikutip IDXChannel, Jumat (1/3).

Di samping itu, jelas Theodorus, volume penjualan kertas industri INKP juga berpotensi naik +16% YoY (secara tahunan) pada 2024 seiring beroperasinya pabrik baru.

Prospek Industri Pulp dan Kertas di 2024

Sementara, menurut analis Ciptadana Sekuritas Asia Muhammad Gibran dalam risetnya pada 24 Januari 2024, harga pulp kraft menghadapi volatilitas yang kuat pada 2023, turun tajam dari harga tertinggi sepanjang masa sebesar USD8.660/ton pada September 2022 menjadi USD4.974/ton pada April 2023.

Kemudian terlihat momentum kenaikan dan diperdagangkan pada USD5.620/ton sejak awal 2024.

Menurut Gibran, koreksi harga pulp yang terpantau dari September 2022 hingga April 2023 sebagian besar adalah karena peningkatan pasokan pulp global, yang difasilitasi oleh perbaikan logistik global.

Gibran menulis, pasar pulp global masuk tahun baru dengan kondisi yang lebih sehat setelah persediaan yang berlebihan pada 2023 telah teratasi.

“[K]ami memperkirakan harga pulp dan kertas akan pulih. Pemulihan ini diharapkan didorong oleh pertumbuhan ekonomi di Asia, khususnya China, pengadaan ramah lingkungan di Tokyo, dan penutupan pabrik pulp dan kertas tertentu di Amerika Utara dan Australia,” katanya.

Menurut amatan Gibran, siklus investasi pada kapasitas pasar pulp baru saat ini juga tengah mereda, salah satunya adalah proyek besar direncanakan untuk tahun depan dan satu proyek lagi pada tahun 2025.

“Kami bullish terhadap prospek positif INKP di industri pulp dan kertas, struktur permodalan yang kuat, dan inisiatif ekspansi,” tulis Gibran. (ADF)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.