Simak! Saham Pilihan buat Akhir Pekan

Pada perdagangan Kamis (29/2), IHSG ditutup turun -0,17% atau -12,52 poin di level 7.316,11. Dikutip dari Ajaib Market Research yang disusun oleh Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih IHSG melemah akibat aksi profit taking di saham perbankan Big Caps.

Investor asing melakukan jual bersih di pasar ekuitas domestik senilai Rp 640,27 miliar. Sejalan dengan aksi tersebut, mata uang Rupiah Jisdor mengalami depresiasi 1,56% menjadi di level Rp 15.715 per dolar AS (29/2). IHSG hari ini (1/3) diprediksi bergerak mixed dalam range7.280-7.350.

Adapun sentimen yang mempengaruhi pergerakan IHSG hari ini antara lain,dari dalam negeri,indeks PMI manufaktur nasional periode Februari 2024 tercatat di level 52,7, setelah bulan sebelumnya sebesar 52,9. Secara keseluruhan, industri manufaktur domestik tercatat ekspansif dalam 30 bulan beruntun.

Dari mancanegara, bank dan lembaga pembangunan di Inggris pada Januari 2024 menyetujui 55,2 ribu kredit rumah, meningkat dari bulan Desember 2023 sebanyak 51,5 ribu. Adapun Bank Sentral Inggris (BOE) mencatat kredit konsumen naik ke level GBP 1,88 miliar dari bulan sebelumnya GBP 1,26 miliar.

Akselerasi penyaluran kredit tersebut utamanya didorong oleh penggunaan kartu kredit. Hal ini menunjukkan optimisme sektor rumah tangga meningkat akibat pertumbuhan upah yang melebihi tingkat inflasi. Di sisi lain, indeks belanja konsumen (PCE) Amerika Serikat (AS) pada Januari 2024 secara tahunan tumbuh 2,4% yoy atau lebih lambat dari bulan sebelumnya 2,6% yoy, sekaligus merupakan pertumbuhan terendah sejak Februari 2021.

Saham - saham Pilihan Ajaib Sekuritas

EXCL
Buy: 2.380
TP: 2.450
Stop loss: <2.320

ADMR
Buy: 1.550
TP: 1.610
Stop loss: <1.480

SILO
Buy: 2.300
TP: 2.380
Stop loss: <2.240

Disclaimer: Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Ajaib Sekuritas membuat informasi ini melalui riset internal perusahaan, tidak dipengaruhi pihak manapun, dan bukan merupakan rekomendasi, ajakan, usulan ataupun paksaan untuk melakukan transaksi jual/beli Efek. Harga saham berfluktuasi secarareal-time. Harap berinvestasi sesuai keputusan pribadi.

Mega Capital Sekuritas X InvestasiKu

IHSG pada perdagangan Kamis, 29 Februari 2024 ditutup -0.17%. Penguatan ini sejalan dengan pergerakan mayoritas Bursa Saham Asia yang melemah karena menantikan data inflasi PCE AS.

Dari dalam negeri, pelaku pasar menantikan rilis data inflasi periode Februari dan mencermati rilis kinerja keuangan domestik yang masih bergulir. Investor asing mencatatkan total jual bersih sebesar -Rp 640.29 miliar dengan 5 saham yang paling banyak dijual adalah BBCA, BBRI, BMRI, CUAN, dan PGAS.

Secara sektoral, sektor teknologi kembali memimpin pelemahan -1.9% yang dibebani oleh pelemahan saham GOTO sebesar -5.33% dan DCII -2.37%. Keduanya berpengaruh signifikan mengingat bobotnya yang besar pada sektor teknologi yaitu masing-masing sebesar 27% dan 26.39%.

Di sisi lain, sektor yang memimpin penguatan datang dari sektor bahan baku yang menguat 1.37% didukung oleh penguatan AMMN, TPIA, INKP, dan TKIM. Rebound yang terjadi pada INKP dan TKIM (duo kertas) didukung oleh ekspektasi permintaan kertas global yang meningkat di 2024.

IHSG berpotensi untuk bergerak menguat terbatas dalam rentang konsolidasi range 7285-7340 dimana hal ini terlihat pada momentum stochastic yang masih bergerak menguat.

AKRA sedang membentuk pola Bullish Scallop yang merupakan pola bullish continuation, didukung oleh kenaikan volume dan stochastic yang berpeluang menguat ke area overbought.

MEDC telah menembus area minor resistance dengan potensi menguat ke area harmonic resistance didukung oleh kenaikan volume dan stochastic yang masih menunjukan momentum bullish.

EXCL telah menembus pola Bullish Flag sehingga berpotensi menguat menuju target harmonic resistance dengan dukungan kenaikan volume perdagangan dan stochastic yang masih mengarah ke atas pada area netral.

SMGR sedang membentuk Bullish Hammer pada area support, bertepatan dengan area lower bollinger band sehingga berpotensi melakukan rebound ke area resistance mid bollinger band yang didukung stochastic yang berpeluang keluar dari area oversold.

INDF sedang menguji area resistance becomes support dengan pembentukan candle Doji sehingga berpotensi melanjutkan penguatan didukung oleh kenaikan volume dan indikator MACD yang masih menguat.