Note

Laba Emiten Sawit Keluarga Tahija Anjlok 90 Persen di Tahun 2023

· Views 22

Pasardana.id- PT Austindo Nusantara Jaya Tbk(IDX:ANJT) mencatatkan laba bersih senilai USD2,626 juta pada tahun 2023, atau anjlok 90,4 persen dibanding tahun 2022 yang mencapai USD21,7 juta.  

Dampaknya laba per saham dasar melorot ke level USD0,0008 per lembar pada akhir tahun 2023, sedangkan akhir tahun 2022 berada di level USD0,0065 per helai.

Dalam keterangan resmi emiten sawit milik keluarga Tahija ini menjelaskan Penurunan ini disebabkan Harga Jual Rata Rata yang lebih rendah, ditambah dengan beban penyusutan dan bunga yang lebih tinggi.

Selain itu, biaya operasional juga meningkat pada tahun 2023 di perkebunan Papua Barat Daya dan dari area,” tulis manajemen ANJT dalam keterangan resmi, Kamis(29/2/2024).

Lebih jelasnya, ANJT mencatatkan total pendapatan sebesar USD 236,5 juta pada tahun 2023 atau penurunan sedalam  12,1 persen  dibandingkan pendapatan 2022, terutama disebabkan oleh Harga Jual  Rerat  yang lebih rendah untuk CPO, PK dan PKO serta penurunan volume penjualan PK.

Rinciannya, segmen kelapa sawit memberikan kontribusi pendapatan sebesar 98,6 persen terhadap total pendapatan Perseroan atau sebesar USD 233,1 juta, turun 12,1 persen dibandingkan capaian tahun 2022 sebesar USD 265,3 juta.

Sementara itu, bisnis edamame mencatatkan kinerja positif yang ditandai dengan capaian pendapatan tahun 2023 sebesar USD 1,9 juta, meningkat 12,2 persen dari USD 1,7 juta pada tahun 2022 disebabkan oleh peningkatan volume penjualan serta Harga Jual Rerata  edamame segar dan mukimame yang lebih tinggi.

Sedangkan segmen sagu memberikan kontribusi sebesar USD 883,7 ribu terhadap total pendapatan  di tahun 2023, turun 44,2 persen dari USD 1,6 juta pada tahun 2022 yang disebabkan oleh penurunan volume penjualan sejalan dengan volume produksi tepung sagu yang lebih rendah dibanding tahun 2022.

Selain itu, segmen energi terbarukan memberikan kontribusi pendapatan sebesar USD 576,2 ribu pada tahun 2023, sedikit lebih rendah dari pencapaian tahun 2022 sebesar USD 579,8 ribu akibat penjabaran mata uang dari Rupiah ke USD karena pendapatan kami dari segmen energi terbarukan menggunakan mata uang Rupiah.

Pabrik biogas ANJT  di Pulau Belitung berhasil menjual 10,2 juta kWh listrik pada tahun 2023, lebih tinggi 3,2 persen dibandingkan penjualan listrik sebesar 9,1 juta kWh pada tahun 2022.

Terlebih, beban bunga atas pinjaman naik 88,1 persen menjadi USD 9,9 juta pada tahun 2023 dibandingkan dengan beban bunga sebesar USD 5,2 juta pada tahun 2022, terutama disebabkan oleh kenaikan beban bunga atas pinjaman dengan denomisasi USD maupun Rupiah karena kenaikan suku bunga acuan pada tahun 2023, serta pengakuan beban bunga tambahan dari perkebunan kami di Papua Barat Daya.

Kedepan, ANJT memproyeksikan pertumbuhan produksi TBS menjadi 933.602 mt pada tahun 2024, meningkat 6 persen  dibandingkan produksi TBS tahun 2023. Peningkatan produksi TBS internal dan pembelian volume TBS eksternal yang lebih besar diharapkan mampu meningkatkan produksi CPO sebesar 14,2 persen menjadi 324.043 mt tahun ini.

Guna mendukung target itu, ANJT menganggarkan belanja modal sebesar USD 36,8 juta di tahun 2024. Sebagian besar belanja modal ini untuk mendanai beberapa program yang mendukung peningkatan produktivitas.

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.