Note

Lo Kheng Hong Buka Suara soal Rumor Pengendali akan Divestasi ANJT di Harga Premium

· Views 29
Lo Kheng Hong Buka Suara soal Rumor Pengendali akan Divestasi ANJT di Harga Premium
Lo Kheng Hong Buka Suara soal Rumor Pengendali akan Divestasi ANJT di Harga Premium. (Foto: Lo Kheng Hong di Podcast Hermanto Tanoko)

IDXChannel – Rumor dua pemegang saham utama PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT) akan melego kepemilikannya di valuasi premium turut menjadi perhatian investor kawakan Indonesia Lo Kheng Hong (LKH).

Melansir Bloomberg News, Kamis (28/2/2024), menurut sumber yang mengetahui masalah tersebut, pengendali ANJT berniat melego kepemilikan mereka di ANJT di valuasi USD400 juta hingga USD500 juta.

Baca Juga:
Lo Kheng Hong Buka Suara soal Rumor Pengendali akan Divestasi ANJT di Harga Premium Rumor Pengendali Mau Divestasi di Harga Premium, Saham Lo Kheng Hong ANJT Terbang

Dengan asumsi kurs Rp15.670 per dolar Amerika Serikat (AS), nilai tersebut setara dengan Rp6,27 triliun hingga Rp7,84 triliun.

Angka tersebut jauh di atas kapitalisasi pasar (market cap) ANJT saat ini yang mencapai Rp2,53 triliun.

Baca Juga:
Lo Kheng Hong Buka Suara soal Rumor Pengendali akan Divestasi ANJT di Harga Premium Pengendali Emiten Lo Kheng Hong Austindo (ANJT) Berencana Jual Saham di Harga Premium

Merespons kabar pasar tersebut, investor Lo Kheng Hong mengatakan, dirinya berharap proses divestasi saham yang dilakukan dua pengendali ANJT tersebut terjual di harga yang baik.

“Saya doakan semoga [saham ANJT milik pengendali] bisa terjual di harga yang bagus,” ungkap Lo Kheng Hong, yang kerap dijuluki Warren Buffett Indonesia, ketika dihubungi IDXChannel, Kamis (29/2/2024).

Baca Juga:
Lo Kheng Hong Buka Suara soal Rumor Pengendali akan Divestasi ANJT di Harga Premium Ekspansi Bisnis ke India, Austindo (ANJT) Ekspor Edamame Premium 

Lo Kheng Hong menambahkan, dirinya juga optimistis terhadap kinerja keuangan ANJT di kuartal IV-2023. “Pemegang saham selalu berharap yang bagus-bagus,” jelas LKH.

Menurut siaran pers perseroan, ANJ membukukan total pendapatan sebesar USD 176,7 juta pada 9M2023, menurun 12,5% dibandingkan periode sama pada tahun sebelumnya.

Manajemen menjelaskan, hal tersebut terutama disebabkan oleh lebih rendahnya harga jual rata-rata CPO, PK dan PKO.

Laba bersih ANJ juga tercatat turun menjadi USD 80,2 ribu pada 9M2023 dari USD 21,0 juta pada periode yang sama pada tahun lalu. Namun, jika dilihat secara kuartalan, laba bersih ANJ mengalami pertumbuhan yang sangat positif.

“Untuk perbandingan secara kuartalan, kami mencatat laba bersih sebesar USD 5,1 juta pada kuartal III 2023. Hal tersebut merupakan peningkatan yang luar biasa, dimana pada kuartal II perusahaan mencatat rugi bersih sebesar USD 1,1 juta,” jelas Nopri Pitoy, Direktur Keuangan ANJ.

Nopri melanjutkan, peningkatan laba bersih terutama disebabkan oleh produksi dan penjualan yang lebih baik pada kuartal III 2023. Sehingga menghasilkan rasio marjin laba bersih (NPM) sebesar 8,2% pada kuartal III 2023, meningkat dari -1,7% pada kuartal II 2023.

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 10.26 WIB, saham ANJT melejit 8,57 persen ke Rp760 per saham. Nilai transaksi tercatat mencapai Rp4,31 miliar dan volume perdagangan 5,52 juta saham.

Saham ANJT—yang sebagian dimiliki oleh investor legendaris Lo Kheng Hong)—sempat terbang 19% dan membentuk gap up (celah kosong akibat lonjakan harga tiba-tiba saat pembukaan pasar) pada Kamis menyusul laporan Bloomberg News, yang terbesar sejak November 2021.

Penasihat keuangan dikabarkan telah diminta untuk mengajukan proposal mengenai kemungkinan penjualan perusahaan tercatat di Jakarta yang dikenal sebagai ANJ, kata sumber anonim tersebut.

Pemegang saham yang dimaksud adalah PT Austindo Kencana Jaya dan PT Memimpin Dengan Nurani, yang keduanya memiliki 40,9% di ANJ, menurut data yang dihimpun Bloomberg.

Sumber tersebut melanjutkan, pertimbangan sedang berlangsung dan pemegang saham dapat memutuskan untuk tidak melakukan penjualan.

Perwakilan ANJ mengatakan perusahaan tidak mengetahui masalah ini dan belum menerima informasi mengenai keputusan penjualan. Dua pemegang saham utama tidak dapat dihubungi oleh Bloomberg.

ANJ memiliki cadangan lahan seluas lebih dari 150.000 hektare pada akhir 2022, sekitar sepertiganya telah ditanami, menurut situs web perusahaan. Kelapa sawit dewasa mencakup 86% area yang ditanami.

ANJ didirikan pada 1993 dengan nama Austindo Teguh Jaya dan berubah nama menjadi ANJ lima tahun kemudian. Perusahaan ini tercatat di Bursa Efek Indonesia pada 2013.

Perusahaan Indonesia juga menanam sagu dan edamame, dan memiliki pabrik biogas untuk pengoperasian energi terbarukannya. (ADF)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.