Note

ANALIS MARKET (29/2/2024) : IHSG Berpotensi Tembus Titik All Time High

· Views 33

Pasardana.id – Riset harian NH Korindo Sekuritas menyebutkan, saham-saham AS ditutup melemah tipis pada perdagangan hari Rabu (28/02/24), sehari menjelang pembacaan data Inflasi penting yang akan sangat mempengaruhi ekspektasi timing pemotongan suku bunga oleh Federal Reserve.

PCE price index, acuan Inflasi favorit The Fed, diperkirakan akan menunjukkan kenaikan 0.3% mom dan 2.4% yoy pada bulan January.

Pasar saham telah berjuang untuk mempertahankan momentum naiknya belakangan ini setelah puncak rally pekan lalu yang didukung oleh optimisme seputar AI dan laporan kinerja kuartalan Nvidia.

Adapun bukti bahwa Inflasi AS masih memanas terdapat pada angka CPI & PPI terakhir, yang menunjukkan ekonomi AS yang resilien, serta komentar dari beberapa pejabat The Fed yang membuat para pelaku pasar memundurkan estimasi pivot pertama tahun ini dari bulan Maret ke bulan Juni.

Indikator ekonomi terakhir memperlihatkan US GDP bertumbuh 3.2% qoq pada kuartal 4 didukung oleh kuatnya belanja masyarakat, direvisi sedikit dari 3.3% pada estimasi awal, dan turun dari 4.9% di kuartal sebelumnya ; dengan demikian mengkonfirmasi pelemahan momentum.
Beberapa pejabat The Fed kembali satu suara mengenai betapa bank sentral AS harus mencerna data-data ekonomi yang muncul sebelum membuat perubahan pada kebijakan moneter untuk yakin bahwa bank sentral telah menjalankan mandat secara maksimal terkait stabilitas ketenagakerjaan dan trajectory Inflasi menuju ke arah target 2%.

MARKET ASIA: pagi ini Jepang melaporkan Industrial Production bulan Januari yang dalam perkiraan awal menunjukkan penurunan drastis ke level -7.5% , dari posisi 1.4% pada bulan sebelumnya. Di satu sisi, Japan Retail Sales masih stabil di kisaran 2.3% yoy pada bulan Januari, lebih baik dari ekspektasi. Akan dipantau data yang lebih penting yaitu BoJ Core CPI siang nanti yang diprediksi mendingin pada angka 2.3% yoy.

MARKET EROPA: Sederet data ekonomi penting dari Jerman akan keluar hari ini namun sepertinya German CPI (Feb), Retail Sales (Jan) dan Unemployment rate (Feb) yang akan paling menyita perhatian. Sebagai negara dengan ekonomi nomer satu di Eropa, Inflasi Jerman bulan Februari diperkirakan mendingin ke level 2.6% yoy, dari 2.9% di bulan sebelumnya.

KOMODITAS: Futures MINYAK mentah AS ditutup lebih rendah pada perdagangan Rabu setelah Federal Reserve masih memegang teguh keputusannya untuk tidak memotong suku bunga dalam waktu dekat, sementara stok persediaan minyak mentah AS terdata bertambah di atas ekspektasi pekan lalu, naik 4.2 juta barrel seperti dilaporkan Energy Information Administration (EIA), melebihi perkiraan analis pada 2.74 juta barrel. Adapun persediaan telah semakin bertambah dalam 5 minggu berturut-turut karena adanya penghentian aktifitas penyulingan tak terduga menyusul badai musim dingin di bulan Januari.

Laporan pada hari Selasa menyebutkan bahwa OPEC+ akan mempertimbangkan untuk memperpanjang pengurangan produksi minyak secara sukarela hingga kuartal kedua, kemungkinan juga jadi pertimbangan atas penurunan harga karena global deman dirasa masih lemah. Dan konflik Timur Tengah mungkin bisa memberikan dukungan harga, setelah Hamas menyerukan warga Palestina untuk berbaris ke Masjid Al-Aqsa di Yerusalem pada awal Ramadhan, agar supaya meningkatkan pertaruhan dalam negosiasi gencatan senjata yang sedang berlangsung di Gaza, yang mana Presiden AS Joe Biden juga diharapkan akan hadir saat itu.

IHSG finally menggunakan Support MA20 serta trendline lower channel 7250 sebagai titik pantul dalam melanjutkan trend naik , dan saat ini sudah sukses berada di atas MA10 lagi . Walau kenaikan kemarin didukung oleh nilai beli asing yang relatif kecil di IDR 23.66 milyar (all market), namun secara teknikal mengkonfirmasi peluang lebih besar untuk IHSG kembali ke level previous High 7370-7400 titik all-time-high.

Menyikapi kondisi tersebut, analis NH Korindo Sekuritas menyarankan untuk melakukan Average Up secara bijak sambil memperhatikan animo market, terlebih pasar regional dan data-data ekonomi global penting, serta tak lupa faktor domestik.

Candle bullish yang kuat dari area support utama, berpotensi terjadi segera menguji area resistensi tinggi sepanjang masa,” sebut analis NH Korindo Sekuritas dalam riset Kamis (29/2).

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.