Note

Rupiah Tertekan di Tengah Menguatnya Dolar dan Pasar Tunggu Data Inflasi Inti AS

· Views 21
Rupiah Tertekan di Tengah Menguatnya Dolar dan Pasar Tunggu Data Inflasi Inti AS
Rupiah Tertekan di Tengah Menguatnya Dolar dan Pasar Tunggu Data Inflasi Inti AS. (Foto: Reuters)

IDXChannel - Nilai tukar rupiah melemah 0,24 persen terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Rabu (28/2/2024).

Pelemahan rupiah ini didukung oleh tren penguatan dolar seiring dengan mata uang Asia yang juga tertekan pada periode perdagangan yang sama.

Baca Juga:
Rupiah Tertekan di Tengah Menguatnya Dolar dan Pasar Tunggu Data Inflasi Inti AS 6 Daftar Negara yang Telah Lakukan Dedolarisasi: Mana Lagi Selain China dan Rusia?

Menurut data Trading View, rupiah hari ini berada di kisaran Rp15.672 per dolar AS (USD) pada pukul 12.21 WIB. Kinerja rupiah dalam sepekan tertekan 0,12 persen sementara dalam sebulan menguat 0,97 persen. (Lihat grafik di bawah ini.)

Rupiah Tertekan di Tengah Menguatnya Dolar dan Pasar Tunggu Data Inflasi Inti AS

Baca Juga:
Rupiah Tertekan di Tengah Menguatnya Dolar dan Pasar Tunggu Data Inflasi Inti AS BI Pastikan Ketersediaan Rupiah saat Ramadan dan Idulfitri 1445 H

Pada waktu yang sama, indeks dolar stabil di sekitar 103,9 karena investor menunggu rilis data penting berupa data inflasi inti (PCE) AS yang dapat berdampak pada keputusan kebijakan bank sentral The Federal Reserve (The Fed) mendatang.

Laporan indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi pada hari Kamis, yang merupakan ukuran utama inflasi The Fed, sangat diantisipasi.

Baca Juga:
Rupiah Tertekan di Tengah Menguatnya Dolar dan Pasar Tunggu Data Inflasi Inti AS Pelemahan Rupiah Masih Lebih Rendah Dibandingkan Won Korea hingga Ringgit Malaysia

Tak hanya itu, AS juga baru saja melaporkan data pesanan barang tahan lama secara tak terduga turun sebesar 6,1 persen per Januari 2024. Ini menjadi penurunan paling tajam sejak April 2020, sementara kepercayaan konsumen juga menurun.

Perkiraan pasar menunjukkan bahwa suku bunga akan tetap tidak berubah pada bulan Maret dan Mei, dengan spekulasi potensi penurunan suku bunga pada bulan Juni.

Dolar juga menguat terhadap dolar Australia dan Selandia Baru menyusul rilis data inflasi yang lebih lemah dari perkiraan di Australia.

Sebagian mata uang Asia hari ini juga bergerak datar menuju turun di saat pasar tengah menanti petunjuk data dari AS.

Reserve Bank of New Zealand juga mempertahankan suku bunga stabil dan menawarkan pandangan kebijakan moneter yang kurang hawkish dibandingkan yang diantisipasi pasar.

Dolar Selandia Baru sejauh ini merupakan mata uang dengan kinerja terburuk di antara mata uang lainnya pada hari Rabu, merosot 1 persen ke level terendah dalam dua minggu.

Reserve Bank of New Zealand mempertahankan suku bunga stabil di angka 5,5 persen, namun menandai adanya kemajuan dalam inflasi menuju target tahunannya sebesar 1 persen hingga 3 persen.

Meskipun bank sentral masih memberi isyarat bahwa mereka akan mempertahankan suku bunga lebih tinggi dalam jangka waktu dekat, komentar bank tersebut membuat sebagian besar pedagang mengabaikan ekspektasi kenaikan suku bunga lagi, yang telah menjadi titik fokus menjelang pertemuan hari Rabu.

Dolar Australia juga merosot karena inflasi yang stabil menghentikan spekulasi kenaikan suku bunga.

Dolar Australia turun 0,4 persen karena data indeks harga konsumen menunjukkan inflasi tetap berada pada posisi terendah dalam dua tahun di bulan Januari.

Angka tersebut mengimbangi peringatan baru-baru ini dari Reserve Bank of Australia bahwa inflasi yang tinggi dapat mendorong kenaikan suku bunga lebih lanjut pada tahun 2024.

Namun angka tersebut masih jauh di atas target tahunan RBA sebesar 2 persen hingga 3 persen, yang kemungkinan akan membuat bank mempertahankan suku bunga lebih tinggi lebih lama.

Mata uang Asia lainnya cenderung melemah. Yen Jepang melemah lebih jauh melampaui level 150,63 meskipun penurunan yang lebih besar dibatasi oleh prospek kenaikan suku bunga lebih awal dan intervensi pemerintah.

Yuan China juga bergerak datar menjelang data indeks manajer pembelian utama untuk bulan Februari, yang akan dirilis pada hari Jumat ini.

Baht Thailand melemah 0,42 persen sementara ringgit Malaysia bergerak datar. Won Korea Selatan melemah 0,3 persen, sedangkan dolar Singapura merosot 0,14 persen, sementara Rupee India stabil di kisaran 82,9 terhadap dolar. (ADF)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.