Note

Protemus Capital Taksir Nilai Akuisisi dan Merger Tembus USD2,1 Miliar

· Views 12

Pasardana.id - Aktivitas merger dan akuisisi (M&A) di Indonesia akan tumbuh dari sisi nilai pada tahun ini, seiring dengan kekuatan dan stabilitas ekonomi dalam negeri.  

CEO Protemus Capital, Wiljadi Tan menyakini, transaksi M&A tahun 2024 akan tetap terjadi pada sektor energi, sehubungan dengan energi hijau dan kemajuan teknologi dalam sektor keuangan.

Ia memprediksikan, kegiatan M&A dalam sektor energi dan material berpotensi bertumbuh sebesar 20 persen menjadi USD 2,137 miliar dari tahun 2023 yang tercatat sebesar USD 1,781 miliar.

”Kami juga melihat akan adanya konsolidasi lebih lanjut dalam sektor telekomunikasi, misalnya dengan rencana merger Smartfren dan XL Axiata, serta juga akan semakin maraknya konsolidasi bisnis para pemain telekomunikasi melalui FMC (Fixed Mobile Convergence) dengan gelaran FTTH (Fiber-To-The-Home) yang akan semakin masif,” jelas Wiljadi mengutip hasil riset “The Asia-Pacific M&A Odyssesy: Shaping Factors & Strategic Moves (2019-2023), di Jakarta, Rabu (28/2)

Lebih jauh, dia mengatakan, Protemus Capital terlibat dalam aktivitas M&A di Indonesia dengan nilai transaksi sekitar USD 125 juta pada tahun 2023 yang terdiri dari beberapa sektor terutama Teknologi, Media dan Telekomunikasi.

“Stabilitas dan pertumbuhan M&A Indonesia sepanjang tahun 2023 mengalami pergeseran dominasi sektor, refleksi dari pengaruh kondisi ekonomi global atas keberlanjutan bisnis dan kemajuan teknologi,” jelas Wiljadi.

Lebih lanjut Wiljadi Tan memaparkan, Protemus Capital menyoroti adanya perubahan transisi signifikan dari sektor telekomunikasi sebagai target M&A, yang sangat mendominasi selama pandemi, ke sektor energi dan material, yang sekarang memimpin dalam nilai transaksi M&A.

“Pergeseran ini sejalan dengan fokus Indonesia pada inisiatif energi hijau –maraknya energi panas bumi (geothermal) dan sumber daya alam (Lithium, Kobalt dan Nikel) sebagai bahan dasar baterai Electric Vehicles (EV), yang menandakan posisi ekonomi strategis Indonesia di kancah global,” kata Wiljadi Tan.

Menurut Wiljadi Tan, sektor Energi yang berperan penting baik bagi Indonesia maupun pasar global, merupakan sektor yang dominan dalam M&A Indonesia sepanjang tahun 2023.

Cadangan yang substansial dan upaya pengembangan infrastruktur energi Indonesia telah menjadikannya sebagai sebuah fokus dalam memanfaatkan cadangan energi, merespons permintaan energi, dan menarik investor global.

Demikian pula dengan sektor material yang mengalami peningkatan, didorong oleh kenaikan harga nikel selama periode 2022 dan 2023 dan dorongan pemerintah untuk pengolahan akhir (hilirisasi), semakin meningkatkan aktivitas M&A dalam mendukung pengembangan infrastruktur dan pembuatan baterai EV

Khusus sektor keuangan, Wiljadi mengamati, berdasarkan rekaman data, transaksi M&A di sektor keuangan cukup stabil di tengah upaya konsolidasi yang berkelanjutan sambil tetap mendayagunakan teknologi baru.

Kemajuan dalam FinTech (financial technogy), InsurTech (insurance technology), dan ekspansi perbankan digital, merupakan indikasi dari pertumbuhan yang stabil namun inovatif.

Tren ini menunjukkan kemampuan beradaptasi sektor keuangan Indonesia dan potensinya dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan upaya mengintegrasikan ke dalam sistem keuangan global.

Dengan demikian, Protemus Capital tetap memprediksikan tumbuhnya aktivitas M&A dalam sektor keuangan di Indonesia sepanjang tahun ini.

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.