BUMI Ungkap Kemajuan Proyek Hilirisasi Batu Bara
IDXChannel – Manajemen PT Bumi Resources Tbk (BUMI) menyebut perusahaan tengah menjajaki calon mitra strategis dari China untuk proyek hilirisasi batu bara.
Direktur dan Sekretaris Perusahaan BUMI Dileep Srivastava menjelaskan, terkait proyek gasifikasi batu bara menjadi metanol BUMI Group, tahun ini ditargetkan dapat dilaksanakan financial closing untuk siap ke tahapan selanjutnya, yakni konstruksi.
Secara perhitungan keekonomian, demikian jelas Dileep, dikutip IDXChannel, Selasa (27/2), proyek hilirisasi ini “sensitive terhadap harga jual produk dan beberapa peraturan pemerintah antara lain PNBP Batubara 0%, izin harga batu bara khusus, tax holiday & beberapa insentive lainnya.”
Dirinya menambahkan, anak usaha BUMI senantiasa berusaha melaksanakan hilirisasi batu bara ini sesuai dengan amanat peraturan yang berlaku di Indonesia.
Proyek hilirisasi batu bara menjadi amonia ini, masih mengutip Dileep, berada di site milik anak usaha BUMI, KPC, dengan kapasitas awal 600 MTA.
“Untuk commissioning sekitar 3 tahun dari sekarang. Kami bekerja sama dengan mitra dan berbagai instansi yang terlibat untuk segera mencapai kesimpulan [soal kemajuan proyek],” kata Dileep.
Setelah itu, beber Dileep, “kami dapat membuat pengumuman perusahaan usai [proses] final dan membuat pengungkapan hukum dan umum sesuai aturan yang berlaku.”
Proyeksi Kinerja di 2024
Sebelumnya, Dileep sempat memaparkan terkait kinerja operasional Bumi dan prospek di tahun ini.
Dileep bilang, saat dihubungi IDXChannel, Selasa (13/2), usai mengalami lonjakan di 2022, yang dia sebut “tahun yang tidak biasa, sebuah penyimpangan,” seiring harga batu bara melampaui USD400 per ton di tengah seretnya pasokan, sektor batu bara mengalami tekanan di 2023 ketika harga si batu hitam mulai mengalami normalisasi seiring kelebihan pasokan.
“Bumi memperkirakan 2024 akan menjadi tahun yang jauh lebih superior dibandingkan tahun 2023,” ujarnya.
Masih menurut pemaparan Dileep, selama tahun fiskal (FY) 2022, Bumi memproduksi 70MT (metrik ton) batu bara, di FY 2023 sekitar 78MT.
Sementara, pada FY 2024 Bumi memperkirakan produksi lebih tinggi 4%-5% dibandingkan FY 2023.
“Kunci kinerjanya adalah mengoptimalkan volume yang selaras dengan permintaan pasar, mencapai modal kerja, dan efisiensi secara menyeluruh,” kata Dileep. (ADF)
Reprinted from Idxchannel,the copyright all reserved by the original author.
Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.
FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com
Hot
No comment on record. Start new comment.