Note

Bursa Asia Beragam, Indeks Nikkei 225 Terbang Tersengat Data Inflasi Jepang

· Views 36
Bursa Asia Beragam, Indeks Nikkei 225 Terbang Tersengat Data Inflasi Jepang
Bursa Asia Beragam, Indeks Nikkei 225 Terbang Tersengat Data Inflasi Jepang. (Foto: Reuters)

IDXChannel - Bursa saham Asia dibuka beragam pada perdagangan Selasa (27/2/2024), dipengaruhi sejumlah sentimen data ekonomi makro.

Bursa Hong Kong kembali tertekan sementara bursa China menguat terbatas. Indeks Nikkei 225 Jepang masih melanjutkan kenaikan walau tipis, dan masih berada di kisaran rekor kenaikan tertinggi baru.

Baca Juga:
Bursa Asia Beragam, Indeks Nikkei 225 Terbang Tersengat Data Inflasi Jepang Prospek Saham ASII hingga PTPP Hari Ini Kala IHSG Diproyeksi Lesu

Sementara bursa Korea Selatan juga menguat, bursa Australia justru melemah.

Pada pukul 09.29 WIB, indeks Shanghai Composite menguat 0,29 persen di level 2.985. Pasar saham China masih menjadi perhatian investor karena sejumlah langkah stimulus pemerintah. (Lihat grafik di bawah ini.)

Baca Juga:
Bursa Asia Beragam, Indeks Nikkei 225 Terbang Tersengat Data Inflasi Jepang BEI Buka Gembok Saham Darmi Bersaudara (KAYU) Hari Ini

 Bursa Asia Beragam, Indeks Nikkei 225 Terbang Tersengat Data Inflasi Jepang

Sementara Hang Seng Hong Kong jeblok 0,58 persen di level 16.537. Adapun indeks KOSPI Korea Selatan menguat tipis 0,13 persen di level 2.650.

Baca Juga:
Bursa Asia Beragam, Indeks Nikkei 225 Terbang Tersengat Data Inflasi Jepang MIND ID Rogoh Kocek Rp4,6 Triliun untuk Akuisisi 14 Persen Saham INCO

Kontras, indeks Nikkei 225 naik 0,3 persen di level 39.351. Level ini masih menjadi level tertinggi indeks saham Jepang tersebut. Sementara indeks ASX 200 Australia melemah 0,19 persen di level 7.638.

Dari Tanah Air, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih melanjutkan pelemahan 0,12 persen.

IHSG dibuka di level 7.270 pada waktu yang sama. Pada pekan lalu, IHSG ditutup turun 0,15 persen di level 7.283 pada Senin (26/2).

Indeks Nikkei 225 naik 0,3 persen menjadi di atas 39,300 sementara Indeks Topix yang lebih luas naik 0,2 persen menjadi 2,680 pada hari Selasa, dengan saham Jepang melayang pada rekor tertinggi karena investor bereaksi terhadap laporan inflasi terbaru.

Tingkat inflasi umum dan inti di Jepang melambat menjadi 2,2 persen dan 2 persen pada bulan Januari di banding masing-masing 2,6 persen dan 2,3 persen pada bulan Desember 2023. Ini juga merupakan angka terendah sejak Maret 2022. Namun, angka inflasi inti berada di atas ekspektasi pasar 1,8 persen.

Meredanya tekanan inflasi di negara tersebut memperkuat spekulasi bahwa Bank of Japan akan mempertahankan pengaturan moneter ultra-longgar untuk beberapa waktu.

Kenaikan sejumlah saham terlihat dari indeks kelas berat seperti SoftBank Group (2,7 persen), Mitsubishi UFJ (0,4 persen), Tokyo Electron (0,4 persen), Toyota Motor (0,4 persen) dan Nippon Steel (2,3 persen).

Dari bursa Amerika Serikat (AS), Wall Street berakhir dengan sedikit kerugian pada perdagangan Senin (26/2) waktu setempat. Hal tersebut lantaran fokus beralih ke data ekonomi mendatang yang dapat mempengaruhi waktu perkiraan penurunan suku bunga The Federal Reserve.

Mengutip Reuters, Dow Jones Industrial Average turun 62,30 poin atau 0,16 persen menjadi 39.069,23. S&P 500 kehilangan 19,27 poin, atau 0,38 persen, pada 5,069.53 dan Nasdaq Composite kehilangan 20,57 poin, atau 0,13 persen, pada 15,976.25.

Rilis indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) bulan Januari – ukuran inflasi pilihan The Fed – pada Kamis nanti dapat mengurangi antusiasme pasar jika data menunjukkan tekanan harga tidak cukup cepat mereda.

Sementara bursa Australia menghentikan kenaikan tiga hari dan mengikuti penurunan di Wall Street semalam karena investor bersiap untuk pembacaan inflasi AS yang dapat mempengaruhi langkah kebijakan The Fed selanjutnya.

Investor juga menantikan angka inflasi domestik pada akhir pekan ini untuk mengarahkan prospek kebijakan moneter Reserve Bank of Australia.

Saham-saham pertambangan memimpin penurunan, penurunan signifikan terjadi pada BHP Group (-0,9 persen), Fortescue Metals (-2,7 persen), Rio Tinto (-1,5 persen), South32 (-1.7 persen) dan Lynas Rare Earths (-5,3 persen). (ADF)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.