Note

Penurunan Harga Jagung dan Momen Ramadan, Obat Kuat buat JPFA dan CPIN?

· Views 18
Penurunan Harga Jagung dan Momen Ramadan, Obat Kuat buat JPFA dan CPIN?
Penurunan Harga Jagung dan Momen Ramadan, Obat Kuat buat JPFA dan CPIN? (Foto: Japfa)

IDXChannel – Saham emiten perunggasan (poultry) PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) dan PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) menggeliat pada Senin (26/2/2024) di tengah kabar turunnya harga jagung. Apakah bertahan lama?

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (27/2), pukul 10.20 WIB, saham JPFA naik 0,43 persen ke level Rp1.155 per saham dengan nilai transaksi Rp18,99 miliar dan volume perdagangan 16,44 juta saham.

Baca Juga:
Penurunan Harga Jagung dan Momen Ramadan, Obat Kuat buat JPFA dan CPIN? Jelang Ramadan, Harga Sembako di DKI Jakarta Melambung Tinggi

Pada Senin (26/2), saham JPFA melonjak 4,07 persen. Praktis, saham ini sudah menguat 4 hari beruntun dengan keniakan 5,50 persen dalam sepekan.

Saham JPFA memang masih dalam tren penurunan (downtrend) yang berkepanjangan. Namun, apabila momentum balik arah (reversal) terus berlanjut, saham JPFA berpotensi resistance terdekat di 1.190 dan 1.215.

Baca Juga:
Penurunan Harga Jagung dan Momen Ramadan, Obat Kuat buat JPFA dan CPIN? BI Pastikan Ketersediaan Rupiah saat Ramadan dan Idulfitri 1445 H

Apabila gagal, level support terdekat untuk JPFA berada di 1.110 dan 1.080.

Sementara, saham CPIN terkoreksi 0,61 persen pada Selasa (27/2) usai melompat 3,59 persen pada Senin.

Baca Juga:
Penurunan Harga Jagung dan Momen Ramadan, Obat Kuat buat JPFA dan CPIN? Potensi Berkah Bansos Terhadap Saham Unggas

Kendati kenaikan harga tidak sekuat JPFA, saham CPIN masih membukukan keuntungan 1,67 persen dalam sepekan dan 6,32 persen dalam sebulan.

Harga Jagung dan Ramadan

Mengutip analisis Stockbit, Senin (26/2), penguatan kedua saham poultry utama tersebut di tengah penurunan harga rata-rata jagung tingkat produsen di wilayah Jawa Timur, yakni sebesar 10% WoW menjadi Rp6.610/kg, dan di Jawa Tengah sebesar 4% WoW menjadi Rp6.470/kg.  Ini setelah harga jagung sempat menembus ke atas Rp7.000/kg selama Januari lalu.

Penurunan harga jagung terjadi di tengah musim panen yang berlangsung sepanjang Februari–Maret 2024.

Sementara, Harga jagung di bursa komoditas berjangka Chicago, Amerika Serikat (AS), turun menjadi USD4,1 per gantang, mendekati level terendah sejak November 2020, terseret oleh melimpahnya pasokan global dan perkiraan permintaan yang lemah.

Investment Analyst Stockbit Reynaldo Mulya menyebut, penurunan harga jagung merupakan kabar baik untuk emiten perunggasan.

“[Ini karena] penurunan harga jagung dapat mendorong margin laba kotor emiten poultry, mengingat mayoritas (~50%) komposisi pakan ternak terbuat dari jagung,” jelas Reynaldo dalam keterangan tertulisnya.

Bantuan sosial (bansos) daging ayam, telur, dan beras pada Januari–Juni 2024 oleh pemerintah senilai Rp17,5 triliun juga menjadi sentimen positif untuk sektor poultry.

“Kami menilai bahwa bansos berpotensi meningkatkan volume penjualan serta menjaga stabilitas harga ayam broiler dan DOC [day old chick/anak ayam yang berumur satu hari] untuk beberapa waktu ke depan,” kata Reynaldo.

Dalam riset yang terbit pada 20 Februari 2024, analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Andreas Saragih menyebut, harga rata-rata bulanan DOC di Jawa Barat kembali meningkat menjadi Rp3.140/ekor pada Januari 2024 (+79% MoM/bulanan dan +66.1% YoY/tahunan).

Sementara, harga rata-rata bulanan Broiler pulih menjadi Rp17.601/kg (+0,8% MoM dan +6,2% YoY).

Andreas menjelaskan, pemulihan harga DOC dan Broiler sejalan dengan proyeksi Mirae sebelumnya, sebagaimana diuraikan dalam laporan Poultry Playbook Mirae, di mana broker tersebut mengantisipasi kenaikan harga dalam jangka waktu satu hingga dua bulan berikutnya setelah penurunan ke level terbawah.

Andreas menulis, pemulihan diperkirakan akan berlanjut dalam beberapa bulan ke depan.

“Kami memproyeksikan pemulihan harga DOC dan Broiler akan terus berlanjut dalam beberapa bulan ke depan. Keyakinan kami didukung oleh beberapa faktor penting, seperti bulan Ramadan yang akan datang, bantuan sosial pemerintah yang kemungkinan akan  terus berlanjut hingga Juni 2024 dan dampak pemusnahan [culling] dilakukan pada FY23,” beber Andreas.

Menurut hemat Andreas, terdapat korelasi positif antara harga DOC dan Broiler terhadap harga saham unggas.

“Temuan awal kami dari analisis ini yang patut dipertimbangkan adalah bahwa pola pergerakan harga saham sangat mirip dengan fluktuasi harga DOC,” katanya.

Selain itu, jelas Andreas, harga DOC cenderung mencapai puncaknya dalam 12 hingga 18 bulan berikutnya setelah mencapai titik terendah, menandai adanya durasi siklus sekitar 1 hingga 1,5 tahun.

Mirae pun mempertahankan peringkat overweight untuk sektor peternakan, didukung oleh ekspektasi broker tersebut terhadap pemulihan harga DOC dan Broiler akan terus berlanjut dan secara langsung akan mempengaruhi harga saham.

Selain itu, Mirae mengantisipasi peningkatan margin perusahaan seiring harga jagung akan kembali normal seiring dengan musim panen dan adanya impor jagung, serta peningkatan pembelian kekuatan segmen menengah ke bawah yang didorong oleh bansos pemerintah. (ADF)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.