Note

Eks Menperin Saleh Husin Lulus Doktor UI, Sebut RI Perlu 'Bandel' soal Hilirisasi

· Views 14
Eks Menperin Saleh Husin Lulus Doktor UI, Sebut RI Perlu 'Bandel' soal Hilirisasi
Mantan Menteri Perindustrian (Menperin) Saleh Husin/Foto: Ilyas Fadilah/detikcom
Depok

Mantan Menteri Perindustrian (Menperin) Saleh Husin dinyatakan lulus ujian doktor Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia (UI) dengan predikat yudisium summa cumlaude. Saleh mendapatkan IPK 3,96.

Disertasi yang diusung Saleh berjudul 'Hilirisasi Industri Sawit untuk Memperkuat Perekonomian Nasional dan Meningkatkan Posisi Tawar Indonesia dalam Perdagangan Dunia'. Dalam penelitiannya, ia menyoroti berbagai hal, salah satunya potensi pemanfaatan sawit yang kurang optimal.D

"Kita merupakan produsen maupun konsumen (sawit) terbesar, tapi harga justru dikendalikan oleh Bursa Malaysia dan Bursa Rotterdam (Belanda). Ini yang saya riset untuk bagaimana, justru kita yang harus kendaliin. Kendaliinnya yaitu kuncinya hilirisasi," katanya usai menjalani sidang di Makara Art Center, Kampus UI Depok, Sabtu (24/2/2024).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dengan hilirisasi kita bisa kendalikan termasuk harga," lanjutnya.

Menurutnya, meski banyak perlawanan dari dunia internasional terhadap hilirisasi, Saleh menegaskan program itu harus tetap berjalan. Meskipun Indonesia kalah di WTO, yang terpenting bagi dia adalah kondisi dalam negeri yang tidak terganggu.

Dalam disertasinya disebutkan juga ada 62 negara yang menikmati perdagangan sawit yang berasal dari Indonesia. Akibatnya saat Indonesia melakukan hilirisasi, pasokan minyak sawit ke negara tersebut berkurang.

"Dalam disertasi saya ditemukan bahwa ada 62 negara justru ikut menikmati perdagangan produk dari sawit Indonesia. Nah kalau kita melakukan hilirisasi maka tentu suplai minyak mentah, dalam hal ini CPO ke 62 negara tersebut pasti berkurang. Namanya orang sudah nyaman kalau diganggu kenyamanannya pasti teriak dengan berbagai alasan," bebernya.

Namun, Saleh menilai Indonesia harus pandai menyikapi sesuatu dan tidak terlalu mengikuti tuntutan tersebut. Ia menyebut Indonesia perlu sedikit bandel agar tidak mudah dikendalikan.

"Itulah, jadi kita harus pandai-pandai juga. Jangan terlalu ngikut juga. Perlu bandel-bandel dikit juga. Kalau kita ngikut terus ya dikendalikan terus. Indonesia dibikin sekadar suplai bahan mentah, mereka yang melakukan hilirisasi di sana. Dijual bahan jadinya di Indonesia, ini yang harus kita rebut," tegasnya.

Pada kesempatan itu ia juga menyinggung Malaysia yang mengekspor sekitar 600 ribu sawit ke Belanda. Sementara itu, Belanda yang tak memiliki lahan sawit juga bisa ekspor produknya ke negara-negara lain.

"Belanda bisa ekspor CPO 1 juta ton padahal barangnya barang kita. Dia ekspor ke negara-negara eropa lagi, dia yang menikmati keuntungan," pungkasnya.

(ily/ara)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.