Pasardana.id - Staf Khusus (Stafsus) Menteri BUMN, Arya Sinulingga mengatakan, pinjaman dana (loan) dari China Development Bank (CDB) untuk proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) atau Whoosh telah cair sebesar Rp 6,9 triliun.
Adapun bunga utang pinjaman dalam bentuk dollar AS dikenakan bunga berkisar 3,1 persen - 3,2 persen.
"Bunga untuk dollar-nya 3,2 persen. Kalau untuk yang RMB-nya range-nya itu 3,1 persen per tahun," ujarnya di Jakarta Pusat, dikutip Kamis (22/2).
Dia meyakini, PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI sebagai pemimpin konsorsium BUMN, PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI), dalam proyek KCJB bisa mengembalikan pinjaman tersebut.
Hal ini mengingat Kereta Cepat Whoosh semakin ramai.
"Sekarang tuh yang naik Whoosh banyak," imbuh dia.
Sebelumnya, KAI telah menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman dengan CDB pada 7 Februari 2024.
Utang ini untuk menutupi pembengkakan biaya (cost over run) Kereta Cepat Jakarta Bandung atau Whoosh.
Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) yang diakses pada Jumat (16/2/2024) disebutkan, pencairan pinjaman itu dibagi menjadi dua mata uang, yaitu dollar AS dan renminbi (RMB) atau yuan (CNY).
Rinciannya, untuk Fasilitas A sebesar 230.995.000 dollar AS setara Rp 3,60 triliun dan Fasilitas B sebesar 1.542.787.560 CNY atau jika diekuivalenkan dengan dollar AS sebesar 217.080.000 dollar AS setara RP 3,38 triliun.
Dengan demikian, jika diakumulasikan maka pinjaman dari CDB ke KAI sebesar Rp 6,98 triliun.
"Pencairan tersebut langsung diteruskan ke PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) pada tanggal 7 Februari 2024," bunyi surat KAI yang diunggah di keterbukaan informasi BEI.
Hot
No comment on record. Start new comment.