Note

Rupiah Ditutup Melemah ke Rp15.660 per USD, Ini Sejumlah Sentimen Pemicunya

· Views 37
Rupiah Ditutup Melemah ke Rp15.660 per USD, Ini Sejumlah Sentimen Pemicunya
Rupiah Ditutup Melemah ke Rp15.660 per USD, Ini Sejumlah Sentimen Pemicunya. Foto: MNC Media.

IDXChannel - Rupiah ditutup melemah pada penutupan perdagangan Selasa (20/2/2024). Mata Uang Garuda ditutup di Rp15.660 per USD, turun 29 poin atau 0,19 persen dibandingkan penutupan perdagangan hari sebelumnya. 

Pengamat Pasar Keuangan Ibrahim Assuaibi menilai pelemahan rupiah didorong sejumlah sentimen global maupun domestik. 

Baca Juga:
Rupiah Ditutup Melemah ke Rp15.660 per USD, Ini Sejumlah Sentimen Pemicunya Apa yang Dimaksud Suku Bunga The Fed? Begini Penjelasannya

"Dari global, para pedagang mulai memperhitungkan kemungkinan penurunan suku bunga lebih awal oleh The Fed setelah serangkaian pembacaan inflasi AS yang lebih tinggi dari perkiraan pada bulan Januari, sementara beberapa pejabat Fed juga memperingatkan agar tidak bertaruh pada penurunan suku bunga lebih awal," tulis Ibrahim dalam risetnya, Selasa (20/2/2024).

Risalah pertemuan terakhir The Fed, yang dijadwalkan pada Rabu, kemungkinan akan menjadi rilis utama bagi investor minggu ini. 

Baca Juga:
Rupiah Ditutup Melemah ke Rp15.660 per USD, Ini Sejumlah Sentimen Pemicunya Apa yang Dimaksud Suku Bunga The Fed? Begini Penjelasannya

Investor memperkirakan penurunan suku bunga The Fed sekitar 90 basis poin tahun ini, menurut perkiraan pasar uang, turun tajam dari sekitar 145 basis poin pada awal Februari.

Di Asia, Bank Rakyat China (PBOC) memangkas suku bunga acuan pinjaman lima tahun sebesar 25 basis poin lebih besar dari perkiraan menjadi 3,95%, seiring dengan langkah bank tersebut untuk lebih melonggarkan kondisi moneter dan menopang pemulihan ekonomi. 

Baca Juga:
Rupiah Ditutup Melemah ke Rp15.660 per USD, Ini Sejumlah Sentimen Pemicunya Bos The Fed Prediksi Sejumlah Bank AS Terancam Kolaps, Ini Penyebabnya

Namun para investor meragukan apakah langkah tersebut akan secara signifikan membantu perekonomian China, mengingat suku bunga negara tersebut telah berada pada rekor terendah selama hampir dua tahun. 

Selain kekhawatiran melemahnya perekonomian negara importir komoditas terbesar di dunia ini, Inggris dan Jepang juga memasuki resesi pada akhir tahun 2023, meningkatkan kekhawatiran atas melambatnya.

Sementara itu, dari faktor domestik juga menyumbang pelemahan rupiah. 

"Bank Indonesia (BI) diperkirakan bakal menahan suku kembali referensi alias BI Rate tetap di level 6 persen pada pertemuan 20-21 Februari 2024 lantaran inflasi dalam negeri saat ini tetap dapat terjaga," lanjut Ibrahim.

Halaman : 1 2

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.