Note

Bos OJK Lapor Investor Pasar Modal RI Melesat, Targetkan Himpun Dana Rp 200 T

· Views 20
Bos OJK Lapor Investor Pasar Modal RI Melesat, Targetkan Himpun Dana Rp 200 T
Foto: Pradita Utama
Jakarta

Otoritas Jasa Keuangan melaporkan angka investor pasar modal tumbuh hingga 5 kali lipat dalam 4 tahun terakhir. Hal ini seiring dengan jumlah emiten yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) mencapai rekor tertingginya pada tahun lalu.

Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar mengatakan, penghimpunan dana pasar modal pada tahun lalu berhasil melampaui target Rp 200 triliun yakni mencapai Rp 255,39 triliun. Diharapkan pada tahun 2024 ini, target melebihi Rp 200 triliun juga akan berhasil tercapai, didukung optimisme dari jalannya industri jasa keuangan 2024.

"Jumlah emiten baru mencetak rekor tertinggi dibandingkan negara-negara kawasan (tahun 2023). Minat investasi di pasar modal terus tumbuh dengan jumlah investor tumbuh 5 kali lipat dalam 4 tahun terakhir," kata Mahendra, dalam acara Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan (PTIJK) 2024 di The St. Regist Jakarta, Selasa (20/2/2024).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mahendra mengatakan, pencapaian tersebut berkat dukungan industri dan sinergi yang makin baik antara otoritas sektor keuangan yaitu OJK, Kemenkeu, Bank Indonesia dan LPS yang tergabung dalam KSSK.

Sejalan kinerja positif Indonesia di 2023, Mahendra menilai sektor jasa keuangan tumbuh positif ditopang sektor permodalan yang kuat, likuiditas memadai, dan profil risiko yang terjaga. Dari aspek intermediasi, kredit dan piutang pembiayaan tumbuh double digit, dengan risiko kredit yang relatif terkendali.

Di sisi lain, di tengah normalisasi kebijakan moneter yang terus berlanjut dan tekanan terhadap arus investasi, likuiditas sektor jasa keuangan terjaga berada di atas ambang ketentuan, walaupun pengaruhnya telah terlihat dengan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) yang termoderasi.

Mahendra menambahkan, solvabilitas industri jasa keuangan terpantau solid, baik di industri perbankan, perusahaan pembiayaan maupun asuransi dan dana pensiun. Bahkan sektor perbankan mencatatkan 27,65% di atas negara-negara kawasan.

"Kredit restrukturisasi Covid-19 terus turun, menggambarkan industri telah bangkit. Kami yakin transisi menuju normalisasi akan berjalan baik didukung pencukupan pencadangan yang telah dibentuk selama ini," ujarnya.

(shc/fdl)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.