Note

Saingi Boeing dan Airbus, China Pasarkan Pesawat C919 di Singapore Airshow

· Views 24
Saingi Boeing dan Airbus, China Pasarkan Pesawat C919 di Singapore Airshow
Foto: Ding Ting/Xinhua via AP
Jakarta

China akan memamerkan pesawat jet penumpang berbadan sempit miliknya ke khalayak global untuk pertama kalinya di Singapore Airshow. Comac C919 disebut-sebut akan menjadi pesaing Boeing 737 dan Airbus 320.

Dilansir dari CNBC Internasional, Selasa (20/2/2024), pesawat komersial ini dikembangkan oleh Commercial Aircraft Corporation of China (Comac), dan disertifikasi oleh Administrasi Penerbangan Sipil Tiongkok pada September 2022.

"Yang terbang untuk pertama kalinya di Singapore Airshow adalah C919, sebuah pesawat berbadan sempit yang dikembangkan oleh produsen pesawat Tiongkok Comac," kata Manajer Singapore Airshow Experia Events dalam sebuah pernyataan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pertunjukan udara tersebut, yang diadakan pada tanggal 20-25 Februari tahun ini, biasanya dihadiri oleh puluhan ribu orang, termasuk delegasi militer dan penggemar penerbangan, dan akan terbuka untuk umum.

Pemimpin industri dirgantara dan penerbangan termasuk Airbus, Boeing, Comac dan kontraktor pertahanan seperti Lockheed Martin, Serangan, SAAB, Leonardo, Thales, termasuk di antara mereka yang berpartisipasi pada acara tahun ini.

Di antara pesawat komersial, Airbus akan memamerkan model berbadan lebar besar A350-1000 di pameran udara. Pabrikan Perancis juga akan menampilkan helikopter statis, pesawat militer serta jet komersial berbadan lebar, A330neo. Namun saingan utamanya, Boeing, tidak akan menampilkan jet penumpang di pertunjukan udara.

Di sisi lain, kondisi industri penerbangan secara global terus membaik. Asosiasi Transportasi Udara Internasional memperkirakan laba bersih industri penerbangan dapat mencapai US$ 25,7 miliar pada tahun 2024, sedikit peningkatan dari US$ 23,3 miliar pada tahun lalu.

Wakil Presiden Senior bidang Keberlanjutan dan Kepala Ekonom IATA Marie Owens Thomsen mengatakan kepada CNBC bahwa permintaan internasional berada pada 88,3% dari tingkat sebelum Covid tahun lalu, sebagian besar disebabkan oleh lambatnya pemulihan di kawasan Asia-Pasifik.

"Kami memperkirakan pemulihan penuh akan terjadi pada tahun 2024. Dalam jangka panjang, prospeknya tetap cerah, terutama kawasan Asia Pasifik, yang akan menyumbang sekitar setengah dari perkiraan lalu lintas penumpang global pada tahun 2024," kata Owens.

Sementara itu, Direktur Jenderal Asosiasi Asia Pasifik Airlines Subhas Menon mengatakan, Pemulihan perjalanan di Asia-Pasifik sering dianggap lamban dibandingkan dengan kawasan lain karena lalu lintas belum kembali ke tingkat sebelum pandemi. Namun peningkatan permintaan penerbangan hingga kondisi bandara yang makin padat menunjukkan kembalinya industri ke profitabilitas.

"Tujuh dari rute internasional tersibuk di dunia pada tahun 2023 berada di Asia," ujar Menon.

(shc/rrd)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.