3 Sebab Mengapa Saham Bank terus Naik, Alasan Sektor ini Jadi Favorit Investor Pemula

IDXChannel—Mengapa saham bank terus naik? Saham perbankan besar di Bursa Efek Indonesia kerap direkomendasikan untuk investor pemula, ini bukannya tanpa sebab. 

Pergerakan harga saham perbankan besar di Indonesia cenderung stabil sepanjang tahun, dan jika terjadi kontraksi perekonomian, perbankan adalah salah satu sektor pertama yang paling cepat bangkit. 

Baca Juga:

Asing Borong 4 Saham Bank Big Cap, Nilainya Triliunan Rupiah  

Di pasar modal Indonesia, transaksi saham emiten perbankan besar kerap menjadi penggerak IHSG. Sebab transaksinya bernilai besar. Jika terdapat pembelian dalam nilai besar, maka besar kemungkinan IHSG akan terkerek naik dan sebaliknya. 

Ada beberapa saham bank yang masuk dalam kategori saham kapitalisasi pasar besar. Keempat bank ini juga kerap disebut sebagai ‘big banks’ dalam laporan pemberitaan tentang saham. 

Baca Juga:

Saham Bank Setelah Pemilu 2024 Bergerak Hijau, BBCA dan BBRI Lanjutkan Kenaikan

Inilah keempat bank terbesar di bursa efek: 

• PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)
• PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI)
• PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI)
• PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) 

Keempatnya memiliki kapitalisasi pasar tertinggi di sektor layanan keuangan. BBCA memimpin dengan market cap Rp1.226 triliun, menyusul BBRI dengan market cap Rp929 triliun, BMRI dengan market cap Rp665 triliun. 

Baca Juga:

Saham Bank Jumbo Menghijau Lagi, BBCA Sempat Tembus Rp10.000

BBCA masih menempati urutan pertama sebagai perusahaan paling bernilai di Bursa Efek Indonesia. Disusul BBRI dan beberapa emiten lain di sektor lain. Inilah mengapa pergerakan harga saham bank relatif stabil dibanding saham-saham second liner. 

Secara rinci, inilah yang menyebabkan mengapa saham bank terus naik: 

Histori Kinerja Baik 

Saham sektor perbankan adalah saham resiliensi tinggi, yang jika jatuh ketika krisis melanda, akan menjadi pertama yang bangkit terlebih dahulu. Emiten perbankan juga secara historis selalu mencatatkan kinerja yang cemerlang. 

Cemerlang dalam artian, hampir selalu ada pertumbuhan pendapatan dan laba bersih setiap tahunnya, ini menandakan bisnis perbankan masih sangat profitable dan menjanjikan di Indonesia. 

Maka tak mengherankan, meskipun harganya sudah tergolong premium, masih banyak investor yang rela mengantri untuk membeli saham-saham perbankan. 

Sentimen dari The Fed 

Saham perbankan sangat sensitif dengan perubahan keputusan The Fed atau bank sentral AS. Sebab Bank Indonesia bakal merespon hasil keputusan The Fed untuk disesuaikan di kebijakan moneter Indonesia. 

Misalnya, jika The Fed menaikkan suku bunga, maka biasanya Bank Indonesia juga akan menaikkan suku bunganya, dan harga saham perbankan akan terkoreksi merespon kabar ini. Hal sebaliknya akan terjadi jika The Fed memutuskan untuk menahan suku bunga. 

Demand Tinggi

Banyak investor asing yang berinvestasi di pasar modal Indonesia. Saham perbankan adalah salah satu sektor kegemaran investor asing. Pembalian saham-saham perbankan oleh investor asing bisa mencapai ratusan miliar, bahkan hingga triliunan. 

Selain itu, demand di segmen investor ritel dan domestik juga tidak kalah banyak. Inilah yang membuat perdagangan saham-saham bank selalu ramai setiap harinya. 

Namun bukan berarti saham perbankan tidak pernah turun. Tentu saja pernah, namun penurunannya masih relatif stabil bila dibandinhkan dengan saham-saham berkapitalisasi menengah, atau saham-saham komoditas. 

Dengan kombinasi ketiga alasan di atas, wajar bila saham bank terus naik sepanjang tahun. Karena secara historis, bisnis sektor perbankan terpercaya untuk menghasilkan cuan, terbukti rutin membagikan dividen, dan likuiditasnya tinggi, sehingga digemari investor. 

Itulah beberapa alasan mengapa saham bank terus naik. (NKK)