Note

BEI: Pertumbuhan Investor Tak Terpengaruh Pemilu

· Views 28
BEI: Pertumbuhan Investor Tak Terpengaruh Pemilu
BEI: Pertumbuhan Investor Tak Terpengaruh Pemilu (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebut pertumbuhan investor tidak terpengaruh oleh pemilihan umum (pemilu) yang berlangsung satu atau dua putaran.

Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik tetap menargetkan pertumbuhan investor sebanyak 2 juta di akhir tahun. 

Sementara itu, per Januari 2024 jumlah investor pasar modal mencapai 12.326.700 Single Investor Identification (SID).  

"Terlepas apakah kegiatan pemilu ini berlangsung satu putaran atau dua putaran, harusnya tidak berpengaruh kepada aktivitas kegiatan bursa untuk mencapai target itu," kata Jeffrey kepada wartawan di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (19/2/2024).

Sejak awal tahun ini, tercatat sekitar 170 ribu jumlah investor baru. Sementara per Desember 2023, SID tercatat sebesar 12,16 juta. 

Jeffrey menyebut, sejumlah sentimen memengaruhi kenaikan jumlah investor. Di antaranya, potensi pertumbuhan investasi di pasar modal di mana sepanjang tahun 2023, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tumbuh 6,1%.

Berbeda dengan jumlah investor yang tidak terpengaruh pelaksanaan pemilu, pergerakan IHSG justru disebut akan terpengaruh pelaksanaan pesta demokrasi.

Head of Institutional Research Sinarmas Sekuritas Isfhan Helmy memperkirakan, IHSG akan terus menanjak dan bisa menutup tahun di atas level 8.150. Secara valuasi, estimasi P/E untuk IHSG jika pemilu dilaksanakan satu putaran adalah 16x. Sedangkan untuk dua putaran adalah 15.3x. 

Adapun sektor-sektor yang biasanya mempunyai performa cukup baik setelah pemilu antara lain industrial estate dan juga infrastruktur. Dalam hal ini dirinya merekomendasikan emiten-emiten semen. 
Di samping itu, perhatian terhadap sektor kesehatan juga akan memberi outlook lebih cerah kepada operator rumah sakit. 

“Sementara sektor-sektor utama penggerak IHSG pasca pemilu masih akan datang dari perbankan dan juga telekomunikasi,” ujar Ishfan.

Pasar saham, lanjut dia, mungkin akan merespons pelemahan Produk Domestik Bruto (PDB) hanya dalam jangka pendek, karena pergerakan IHSG akan lebih berpengaruh pada sentimen pemilu, di mana jika akan berlangsung dua putaran maka ketidakpastian akan membuat dana asing keluar dari pasar saham. 

Ia menyebut hal tersebut pernah terjadi pada tahun 2004, dalam kurun waktu antara dua bulan setelah hasil pemilu putaran pertama ditetapkan, IHSG tercatat turun hingga 18%. 
Namun, keadaan berbalik sejak pemilu putaran kedua dilaksanakan pada 20 September 2004, dimana IHSG berhasil mencatatkan rally sebesar 22%. 

“Jika skenario dua putaran terjadi lagi pada pemilu 2024, maka kami perkirakan tekanan jual akan terjadi di pasar saham dan membuat IHSG turun hingga dibawah level 7,000,” kata Ishfan.

Namun, kondisi tersebut hanya akan berlangsung hingga bulan Mei, di mana pasar saham akan berbalik arah menjelang dilaksanakannya pemilu putaran kedua pada 26 Juni 2024 mendatang. 

Hal ini akan sangat didukung jika elektabilitas salah satu capres unggul jauh, sehingga indikasi pemenang pemilu sudah dapat tergambarkan. 

“Jika ini terjadi dan pemenang pemilu sesuai ekspektasi pasar maka IHSG akan mampu tutup tahun di level 7,800,” pungkas Ishfan.

(DES)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.