Note

BEI Yakin Resesi Jepang dan Inggris Tak Menjalar ke Pasar Modal RI

· Views 24
BEI Yakin Resesi Jepang dan Inggris Tak Menjalar ke Pasar Modal RI
Direktur PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jeffrey Hendrik (Foto: Samuel Gading/detikcom)
Jakarta

Direktur PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jeffrey Hendrik, buka suara soal kondisi perekonomian Jepang dan Inggris yang jatuh dalam resesi. Ia optimistis pasar saham Indonesia tidak akan terpengaruh hal tersebut.

"Oh, nggak, nggak (terpengaruh resesi Inggris dan Jepang)" ucap Jeffrey di Gedung BEI, Senayan, Jakarta Selatan, Senin (19/2/2024).

Jeffrey kemudian menjelaskan bahwa sampai saat ini perdagangan saham Indonesia masih menerima inflow alias aliran dana dari luar negeri.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi tidak ada dampak signfikan dalam arti dampak negatif," tegasnya.

Di sisi lain, Jeffrey mengatakan BEI menargetkan rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) atau transaksi pasar saham Indonesia bisa mencapai angka Rp 12,25 triliun pada 2024. Agar hal ini tercapai, ia mengatakan kontribusi investor asing maupun domestik diperlukan.

Untuk menggaet investor asing, Jeffrey menjelaskan BEI sudah melakukan sejumlah cara salah satunya pendalaman pasar dalam hal penambahan produk dan jasa.

"Itu yang sedang yang kita lakukan untuk membuat kita dari waktu ke waktu semakin kompetitif. Pasar semakin dalam sehingga investor asing lebih memilih Indonesia ketimbang berinvestasi di negara lain," pungkasnya.

Sebelumnya berdasarkan catatan detikcom, dua negara ekonomi besar dunia yakni Jepang dan Inggris telah masuk ke dalam jurang resesi. Perekonomian kedua negara tersebut sudah mengalami penyusutan selama dua kuartal berturut-turut sehingga secara masuk resesi teknis.

Melansir dari Reuters, Kamis (15/2/2024), pemerintah Jepang mencatat, Produk domestik bruto (PDB) turun 0,4% secara tahunan (year-on-year/yoy) pada periode Oktober-Desember 2023, setelah turun 3,3% pada kuartal sebelumnya.

Sebelumnya ekonom justru memperkirakan median pertumbuhannya akan ada kenaikan sebesar 1,4%. Sedangkan secara triwulanan, PDB turun 0,1% dibandingkan perkiraan median yang memperkirakan kenaikan 0,3%. Penyusutan ini terjadi akibat lemahnya permintaan domestik.

Selain Jepang, Inggris juga secara teknis sudah masuk ke dalam jurang resesi. tercatat PDB negara ini mengalami penurunan sebesar 0,3% di kuartal IV-2023. Padahal sebelumnya perekonomian negara yang dipimpin Raja Charles ini sudah menyusut sebesar 0,1% antara Juli dan September (kuartal III-2024).

Meski belum ada pengumuman resmi dari pemerintah Inggris soal resesi, namun secara teknis negara ini sudah jatuh ke dalam jurang resesi. Sebab jika ekonomi sebuah negara tumbuh negatif dalam dua kuartal berturut artinya sudah masuk dalam kondisi resesi teknikal.

Lihat juga Video 'Mengenal Gen ABCC11 yang Bikin Orang Korea dan Jepang Tak Bau Ketiak':

[Gambas:Video 20detik]



(das/das)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.