CUAN Masuk FTSE Large Cap, Saham Prajogo Pangestu Pesta Pora

IDXChannel – Saham-saham emiten milik taipan Prajogo Pangestu melambung tinggi seiring emiten batu bara PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) masuk ke dalam indeks FTSE Large Cap (kapitalisasi pasar besar) untuk saham Indonesia.

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (19/2/2024), pukul 09.57 WIB, saham CUAN terbang 18,87 persen ke Rp7.900 per saham. Nilai transaksi mencapai Rp139 miliar dan volume perdagangan 17 juta saham.

Baca Juga:

Bursa Asia Dibuka Beragam Awal Pekan, Indeks Saham China Menguat

Kemudian, saham PT Petrosea Tbk (PTRO) melejit 7,52 persen ke Rp5.075 per saham. Di bawah CUAN dan PTRO, saham PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) naik 1,08 persen.

Sementara, saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) menguat 1,37 persen. Induk BREN, PT Barito Pacific Tbk (BRPT) stagnan di Rp1.010 per saham.

Baca Juga:

IHSG Dibuka Koreksi ke 7.323, Saham HUMI Pimpin Top Losers

Sebelumnya, FTSE Russell melakukan perubahan konstituen (rebalancing) indeks dalam semi annual review untuk per Maret 2024.

Dalam daftar terbaru, CUAN masuk ke kelompok Large Cap.

Baca Juga:

BEI Gembok Saham Grahaprima Suksesmandiri (GTRA), Ini Alasannya

Ini berarti, posisi CUAN meningkat dari sebelumnya berada di daftar FTSE Micro Cap (kapitalisasi mikro).

CUAN menggantikan posisi emiten batu bara PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) dan emiten tambang emas PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) yang akan menempati deretan FTSE Mid Cap (kapitalisasi menengah).

Sebelumnya, CUAN keluar dari indeks Morgan Stanley Capital International (MSCI) small cap dalam review per Februari 2024.

 Sementara, emiten media Grup Emtek PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) keluar dari indeks FTSE Mid Cap dan berpindah ke indeks Small Cap (kapitalisasi kecil).

Di indeks FTSE Small Cap, ada 4 saham yang keluar, yakni tiga BUMN Karya PT Adhi Karya Tbk (ADHI), PT PP Tbk (PTPP), dan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), serta emiten ritel PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS).

Keempat nama tersebut merosot ke indeks Micro Cap bersama belasan nama lainnya, seperti PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF), PT Astra Otoparts Tbk (AUTO), PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI) dan PT Cikarang Listrindo Tbk (POWR).

Kemudian, nama baru lainnya di indeks Micro Cap ada PT Indika Energy Tbk (INDY), PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA), PT Mega Manunggal Property Tbk (MMLP) dan PT Golden Eagle Energy Tbk (SMMT), dan PT Nusantara Infrastructure Tbk (META). Lebih lanjut, saham baru lainnya di Micro Cap ada PTRO, RALS, SAME, SSMS, SMSM, dan TAPG.

Sedangkan, termasuk CUAN sebagaimana disinggung di atas, ada sejumlah nama yang keluar dari konstituen Micro Cap, yaitu PT Krakatau Steel Tbk (KRAS), PT Panca Budi Idaman Tbk (PBID), PT Saraswanti Anugerah Makmur Tbk (SAMF), PT Suparma Tbk (SPMA), dan PT Victoria Care Indonesia Tbk (VICI).

“Perubahan tersebut akan berlaku efektif setelah penutupan bisnis pada Jumat, 15 Maret 2024 (yaitu pada Senin, 18 Maret 2024),” jelas FTSE Russell, dikutip IDXChannel, Senin (19/2/2024).

FTSE Russell menjelaskan, perubahan tinjauan indeks yang disertakan dalam keterangan tertulis dapat direvisi hingga penutupan bisnis pada Jumat, 01 Maret 2024. “Efektif Senin, 04 Maret 2024, perubahan tinjauan indeks dianggap final,” tulis FTSE Russell.

Seperti, indeks MSCI, FTSE juga merupakan salah satu indeks acuan yang dipertimbangkan oleh investor asing yang akan berinvestasi di pasar saham Indonesia. (ADF)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.