Note

Antisipasi Pemulihan Ekonomi China, Investor Borong Saham Barang Mewah Eropa

· Views 30
Antisipasi Pemulihan Ekonomi China, Investor Borong Saham Barang Mewah Eropa
Antisipasi Pemulihan Ekonomi China, Investor Borong Saham Barang Mewah Eropa. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Para investor dikabarkan berbondong-bondong mulai memborong saham-saham perusahaan barang mewah Eropa dan sektor-sektor lain yang memiliki eksposur ke China.

Melansir Financial Times (FT), Jumat (16/2/2024), ini karena para investor masih optimistis atas kemungkinan pemulihan di negara ekonomi terbesar kedua di dunia tersebut.

Baca Juga:
Antisipasi Pemulihan Ekonomi China, Investor Borong Saham Barang Mewah Eropa GM dan Ford Jajaki Kerja Sama untuk Hadapi Ancaman EV China

Investor cenderung menghindari berinvestasi langsung di pasar saham Negeri Tirai Bambu yang sedang lesu.

Dilaporkan FT, indeks Stoxx Luxury 10 yang berisi emiten-emiten barang-barang mewah telah meningkat 9,3 persen tahun ini. Angka ini jauh di atas kenaikan 0,8 persen pada Stoxx Europe 600, yang menjadi ukuran luas dari pasar saham Eropa.

Baca Juga:
Antisipasi Pemulihan Ekonomi China, Investor Borong Saham Barang Mewah Eropa Saham Indofarma (INAF) Disuspensi Hari Ini, Buntut Mangkir Bayar Biaya Pencatatan

Menurut perkiraan Barclays, sekitar 26 persen pendapatan perusahaan-perusahaan mewah ini berasal dari China.

Sejumlah saham perusahaan barang mewah seperti LVMH, Hermes, Dior, hingga Kering SA moncer sepanjang tahun ini. Secara year to date (YTD), saham Hermes International SCA sudah melesat 16,71 persen dan saham Christian Dior SE naik 14,94 persen.

Baca Juga:
Antisipasi Pemulihan Ekonomi China, Investor Borong Saham Barang Mewah Eropa Menengok Prospek Saham Unilever (UNVR) Usai Rilis Kinerja Keuangan

Saham produsen merk luxury Louis Vuittong, LVMH Moet Hennessy Louis Vuitton SE juga mengalami kenaikan 14,27 persen dan saham Kering SA, selaku produsen Gucci juga meroket 10,28 persen. (Lihat grafik di bawah ini.)

Antisipasi Pemulihan Ekonomi China, Investor Borong Saham Barang Mewah Eropa

Sektor lain yang juga terkena dampak China seperti industri otomotif dan layanan kesehatan, juga menunjukkan kinerja yang lebih baik.

Para ahli strategi mengatakan ada tanda-tanda awal bahwa perekonomian China akan pulih. Namun, hilangnya kapitalisasi pasar saham China hampir USD2 triliun tahun lalu membuat investor hati-hati untuk berinvestasi.

“Saham Eropa menawarkan “cara yang lebih aman” untuk mendapatkan eksposur ke China. Sebagian besar sektor di Eropa bisa mendapatkan keuntungan dari perbaikan yang terjadi di China dan perbaikan tersebut belum bisa diperkirakan,” kata Florian Ielpo, kepala makro di Lombard Odier Investment Managers.

“Jika Anda tidak ingin terkena masalah struktural namun ingin terkena siklus pemulihan, maka ekuitas Eropa adalah pilihan yang tepat,” tambahnya.

Menurutnya, saham-saham emiten barang-barang mewah adalah tempat yang jelas untuk berinvestasi, begitu juga dengan layanan kesehatan, pembuat mobil, dan industri.

Saham-saham barang mewah Eropa seperti LVMH dan Hermès,memang mengalami peningkatan beberapa pekan terakhir tersengat kinerja keuangan yang mengalahkan perkiraan para analis.

Kondisi ini meyakinkan investor di mana valuasinya telah terpukul secara berlebihan oleh suramnya perekonomian China.

Meski demikian, CEO Hermès Axel Dumas menepis kekhawatiran tentang perlambatan konsumen China pada minggu lalu.

Meskipun dia mengatakan bahwa dia melihat lalu lintas pusat perbelanjaan yang lebih rendah pada kunjungan terakhirnya ke negara tersebut. Namun menurut dia, hal ini tidak tercermin dalam angka kuartal keempat perusahaan tersebut.

“Dalam beberapa kasus, sikap negatif terhadap China terlalu berlebihan,” kata Emmanuel Cau, kepala strategi ekuitas Eropa di Barclays.

Ekonomi China Berjuang, Pasar Menanti

China kini harus dihadapkan dalam kondisi pemulihan perekonomian yang melambat. Bahkan, diprediksi tak akan bisa kembali pada kondisi sebelum pandemi.

Negara ini sedang berjuang untuk keluar dari periode ekonomi terburuknya dalam 40 tahun terakhir.

Kepercayaan konsumen anjlok, Beijing tidak hanya fokus pada pertumbuhan namun juga pada keamanan dan stabilitas. Kondisi ini membuat perusahaan serta investor global bersiap menghadapi kenaikan yang lebih lambat.

Hilangnya ekspektasi terjadi setelah setahun lalu yang penuh kekecewaan. Pemulihan tajam perekonomian yang diperkirakan terjadi setelah Beijing mencabut pembatasan pandemi pada akhir tahun 2022 ternyata kurang memuaskan hasilnya.

Halaman : 1 2

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.